"Beristirahatlah dirumah dan Ahjumma akan mengobati lukamu, Wonwoo-ya." dan Ahjumma Han membawanya ke taman belakang yang dimana tidak ada orang.

Wonwoo menggeleng. Tidak. Bagaimanapun ia harus segera pergi dari rumah ini. Ia sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan sang ibu padanya. Ia hanya ingin bebas dan tidak merasakan kesakitan yang sama setiap harinya, "Aku akan tetap sekolah, Ahjumma."

"Jangan paksakan tubuhmu, Wonwoo-ya."

Tanpa ragu Wonwoo memeluk tubuh Ahjumma Han cukup erat. Membuat sang pemilik tubuh merasa aneh atas sikap sang majikan yang tidak seperti biasanya0 "Aku tahu ahjumma sangat menyayangiku dan terus menjagaku sampai sekarang ini. Maaf jika selama ini aku terus merepotkanmu dan membuatmu lelah akan sikapku ini. Asal ahjumma tahu saja, aku juga menyayangimu dan menghormatimu seperti ibuku sendiri. Bisakah ahjumma terus mengingatku jika seandainya sesuatu hal yang tak diharapkan terjadi padaku ? Jika kita bertemu kembali, tolong ingatkan aku bahwa kita saling kenal. Jikapun aku melakukan hal buruk, tolong sadarkan aku dan bawa aku ke jalan yang benar."

Flashback End

"Wonwoo-ya sebenarnya kau ada dimana, nak ? Kembalilah kami sangat mengkhawatirkanmu."

BRAKKK

Beberapa orang yang tengah berada di meja makan nampak terkejut dengan suara pintu tertutup sangat kasar. Nampak terdengar suara sepatu dengan langkah terburu yang membuat tubuh mereka menegang. Benar saja ketika seorang wanita dengan penampilan anggun datang mereka cukup dibuat terkejut. Nyonya besarnya telah kembali dan membuat keributan.

"Dimana anak itu ?" tanyanya kepada Ahjumma Han.

"Nyonya, Tuan Muda tidak__"

"Berani-beraninya dia mempermalukanku dan berhenti sekolah ! Katakan dimana anak itu !" potong Nyonya Kim dengan emosi yang menggebu.

"Tuan Muda tidak ada, Nyonya ! Sudah tiga hari tidak pulang. Bisakah Nyonya tak mempermasalahkannya dulu ? Kami bahkan sangat mengkhawatirkannya yang pergi tanpa kabar. Nyonya bahkan ibunya, tidak bisakah merasakan apa yang kami rasakan juga ?" ucap Ahjumma Han membuat Nyonya Kim terdiam tak percaya.

 Nyonya bahkan ibunya, tidak bisakah merasakan apa yang kami rasakan juga ?" ucap Ahjumma Han membuat Nyonya Kim terdiam tak percaya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Selama tiga hari ini Mingyu dengan setia menemani Wonwoo yang masih dirawat di Rumah sakit yang sama dengan sang ayah. Ayahnya masih belum tak sadarkan diri akibat penyakit yang dideritanya. Sampai detik inipun pihak Rumah Sakit masih mencoba mencari pendonor yang cocok untuk Tuan Kim. Begitupula dengan Nyonya Kim yang juga tak tinggal diam. Wanita cantik itu meskipun sibuk menemani sang suami, ia juga ternyata mencari informasi lewat rekan-rekan bisnisnya.

Seungcheol dan Mingyu sebenarnya sangat sedih sekaligus frustasi ketika melihat sang ayah yang tak kunjung membaik. Keduanya takut jika ayahnya tiba-tiba pergi meninggalkannya. Bukan apa-apa, mereka berdua belum siap secepat itu ditinggalkan oleh orang yang paling dihormati juga disayanginya. Apalagi Tuan Kim selama ini tidak pernah mengeluh sakit ataupun tentang pekerjaannya, hingga membuat keduanya sangat terpukul ketika melihat bagaimana sang ayah yang terbaring lemah tak berdaya.

[S1] The Beginning Of Our Destiny [DIBUKUKAN]Where stories live. Discover now