Chapter 3| Random

Start from the beginning
                                    

Saat berada tepat di lorong stadion tiba tiba seseorang yang ia gendong tadi membuka matanya. elena terkejut saat berada di gendongan Marcell dengan spontan elena berteriak

"aaaaaaa woi!!! Lo mau ngapain gendong gue segala!!" Gerutu elena kesal sembari memukul tangan kekar Marcell

Dengan cepat Marcell menurunkan tubuh elena secara kasar hingga membuat sang empunya kaget ia hilang keseimbangan, sehingga ia jatuh kembali tepat di pelukan marcell, mata cowok tengil dan cewek bar bar itu saling bertemu hingga deru nafas pun terdengar satu sama lain. dari bawah elena melihat keringat Marcell yang bercucuran namun terkesan cool

"Apa apaan ini?!" suara itu membuat keduanya tersadar kemudian elena memposisikan diri menjauh dari cowok tengil itu

"Riri?!" sapa Marcell sedikit kaget nampak sosok gadis dengan tampilan fashionable ia terlihat cantik hari ini namun dalam wajahnya menyimpan raut tak suka dengan elena

Elena hanya diam ditempat ia tak mau berkata apa apa lagi kali ini kepalanya begitu pusing. mulutnya yang biasanya nyerocos tak ada henti kali ini bisa untuk diajak diam.

"kamu ngapain pelukan di lorong kaya gini? ini cewek siapa? selingkuhan kamu?" tanya Riri bertubi-tubi

"bukan, amit amit aku selingkuh sama cewek bar bar kaya dia. tadi itu dia pingsan gara gara kena bola yang aku tendang" jelas Marcell

"terus ngapain cewek ini di stadion? seharusnya kan nggak boleh sembarang orang masuk ke stadion"

"gue fotografer nya anak timnas jadi gue bebas buat masuk keluar stadion karena gue bagian dari mereka juga dan masalah pelukan tadi gue juga nggak berharap pelukan sama cowok tengil kaya dia" Sahut elena yang mulai jengah dengan ocehan Riri telinganya mulai panas dengan berbagai tuduhan yang diutarakan nya lalu ia segera pergi meninggalkan mereka

"eh eh malah pergi gue belum selesai ngomong woi!" teriak Riri

"udah kali sayang, cewek kaya dia nggak usah di ladenin yang ada kamu makin stress." ucap Marcell menepuk pundak Riri

"sebel tau! kamu jangan Deket Deket sama dia aku nggak suka pokoknya!"

"iya iya apa sih yang enggak buat kamu"

"gombal Mulu"

"eh kamu kesini sendirian aja? mau ngapain?"

"iya sendiri temen temen lagi sibuk kesini mau nemenin kamu tc aja hehe"

****


Sore mulai berganti malam, matahari sudah mulai bersembunyi berganti dengan bulan dan bintang. Lampu lampu kota pun mulai di nyalakan menamani tubuh yang sudah mulai lelah dan membutuhkan kasur untuk merebahkan diri.

Elena, Sherin,Agatha dan Zaza sampai dirumah setelah membersihkan diri mereka mengumpul dengan coach Bima di ruang tengah namun kali ini coach Bima sibuk dengan laptopnya dan mereka berempat hanya berbincang seperti biasa. Hingga Ayah Agatha itu menutup laptopnya dan memulai topik pembicaraan

"Agatha, papah tau kamu suka main voly kan?" ucap ayah Agatha setelah menyeruput secangkir kopi

"iya pah"

"kok nggak daftar seleksi buat Asean games aja?"

"Emang aku bisa masuk ke team voly pah?"

"kalau kamu mau. kenapa enggak? jika kamu punya cita cita kejarlah sebelum terlambat tak ada yang tak mungkin yang ada hanya yakin bahwa kami bisa masuk team itu. Jadi papah harap Agatha bisa masuk ke team volley itu supaya bisa mewakili Indonesia dalam Asean games nanti. bukankah itu suatu kebanggaan?" jelas coach Bima

YOU BE MINEWhere stories live. Discover now