Pemilihan Ketua Kelas

117 44 2
                                    

Fani yang merasa kesal karena sikap Evan pun memutuskan untuk diam. Dari pada berdebat dengan Evan, membuang-buang tenaga saja menurutnya. Tak lama kemudian seorang guru laki-laki masuk. Dia adalah wali kelas dari kelas Fani dan Evan, namanya pak Suripto.

Selamat dating dikelas 12 anak-anakku sekalian. Tak terasa sudah dikelas 12 saja kalian ya! Bapak merasa senang sekali karena bias dipercayai sebagai wali kelas kalian. Bapak harap kita bias saling dekat satu sama lain ya! ucap guru tersebut panjang lebar.

Pak, apa gak sebaiknya dipertemuan ini kita langsung memilih ketua kelas saja ya Pak? usul seorang siswa yang diketahui namanya Bimo.

Oh iya benar! Disini siapa yang mau mencalonkan diri? Tanya Pak Suripto.

Rata-rata seluruh anak laki-laki menunjuk tangan ingin menjadi ketua kelas, dan anehnya Fani mengacungkan tangannya juga. Ya dia memang ingin menjadi ketua kelas, namun tak pernah terpilih selama mencalonkan diri.

Ini kenapa kalian semua tunjuk tangan sih? Bapak kan jadi bingung mau nunjuk siapa? Pak Suripto kebingungan dengan siswa-siswanya. Bapak hanya akan menunjuk dua orang calon yang akan kalian pilih nantinya, yaitu Evan dan Fani. Lanjut Suripto.

Semua siswa yang menunjuk tangan tadi kecewa, dan berkomentar

PAK, KOK FANI SIH PAK? KAN DIA CEWEK PAK?

PAK, MENDING SAYA AJA DEH PAK, SAYA AKAN BERTANGGUNGJAWAB SAMA KELAS KOK PAK!

PAK, SAYA JUGA MAU JADI KETUA KELAS PAK. BIAR GAK USAH IKUT PIKET KELAS.

Ditengah kebisingan kelas, Evan hanya sibuk memperhatikan wajah Fani dari samping. Yang entah kenapa menarik untuk ia lihat dan nikmati. Lamunannya buyar saat Fani menangkap basah dirinya sedang menatap Fani.

Eh, lo kalo naksir bilang. Jangan liatin muka gue diam-diam. Gak sopan tau gak? ketus Fani.

Evan yang dimarahi begitu jadi salah tingkah. Ia mencoba untuk tetap rileks dan santai, yang juga pastinya terlihat cool.

Pemilihan ketua kelas dipilih secara voting. Dari hasil voting, Evan mendapat 15 suara. Sedangkan Fani mendapat 10 suara. Otomatis yang menjadi ketua kelas adalah Evan dan Fani menjadi wakil.

Selamat ya untuk Evan dan Fani. Semoga kalian bisa bekerja sama dalam menjalani tugas dan tentunya melancarkan visi dan misi yang telah ditetapkan. Ucap Pak Suripto memberi selamat pada Evan dan Fani.

* * *

Diruangan Maminya, Fani terus mengomel tak jelas. Mengadu tentang sikap Evan padanya selama seharian ini disekolah. Maminya tak menjawab, ia hanya tersenyum pada anak gadisnya yang terus mengomel itu.

Mami, jawab aku dong, Mi. Tenangin aku gitu. Kok Mami diam aja sih? beralih pada Maminya.

"Kamu ngomel-ngomelnya gak selesai sih dari tadi. Mami nungguin kamu selesai ngomel tau. Ya makanya Mami diam aja." Siska menghindari kemarahan putri sematawayangnya itu.

"Ngomong-ngomong, kamu senang gak naik kelas 12? Senang gak sekelas sama Evan?" Siska terus bertanya pada anaknya.

"Senang gimana? Yang ada Evan tuh orangnya nyebelin banget. Bisanya ngancem-ngancem aku mulu. Dan yang paling bikin aku sebel itu, Evan yang terpilih jadi ketua kelas. Mereka semua gak atau apa Mi, aku tuh anaknya pemilik sekolah ini? Kan aku jadi bete banget ini." Fani terus mengadu pada Maminya.

"Ya udah, biar kamu gak kesel lagi, nanti Mami ajak kamu ke mall, kita shopping. Mau?" ajak Siska antusias.

"Ah Mami. Aku gak suka shopping. Gimana kalo Mami nemenin aku nonton balapan nanti Mi? Ada temen-temen aku juga."

"Temen-temen kamu kan cowok semua Fani. Gimana bisa sih kamu lahir jadi anak tomboy gini?" Gumam Siska dalam hati.

Hallo readers!!! Gimana cerita aku? Suka gak? Menarik gak sih menurut kalian? Kasih komentar yang positif ya. Dan jangan lupa juga untuk vote cerita aku ini. Love you readers!

IMAM IDAMANWhere stories live. Discover now