PROLOG

277 47 3
                                    

"Aduh! Kok gue bias telat sih? Mana hari ini MOS lagi. Pasti nanti baru sampe gue diomelin terus ni sama tu ketua OSIS bawel." Gerutu Fani memasuki mobilnya. Hari sudah menunjukkan pukul 7. Sedangkan acara MOS akan dilaksanakan 15 menit lagi. Fani mengendarai mobil sport nya dengan kecepatan laju. Ia menerobos lampu merah dan hampir saja ditilang polisi, namun ia berhasil kabur. Sifatnya memang tomboy, seperti laki-laki. Hobinya drifting Bersama teman laki-lakinya dan beberapa orang cewek dari sekolah lain yang juga temannya.

Fani tiba disekolah pukul 7:15 WIB, baru saja pintu gerbang ditutup oleh Pak Mudi, sekuirity sekolah. Namun Fani mengancam sekuriti tersebut jika tak mau membukakan pintu, Fani akan melaporkan pada Maminya untuk memecat sekuirity tersebut. Akhirnya sekuirity tersebut membukakan pintu untuk Fani.

Semua siswa dan siswi sudah berkumpul dilapangan sekolah untuk membagikan kelompok dalam acara MOS. Fani langsung berlari menuju lapangan tempat semua orang berbaris. Ketika ia sampai dibarisan OSIS, ia ditatap oleh semua pengurus OSIS termasuk ketua OSIS yang bawel.

"Kamu gak punya jam ya dirumah? Ini tuh udah jam 7:17 WIB. Karena kamu telat, kamu saya hukum membersihkan toilet sekolah. Saya kasih kamu waktu 20 menit dari sekarang!" Ucap ketua OSIS itu dengan tegasnya. Karena ia tak mau ketidakdisipinan Fani dicontoh oleh adik-adik kelas.

Fani mengikuti hukuman yang diberikan oleh ketua OSIS tersebut. Mengapa ia tak melapor pada Maminya? Karena ketua OSIS itu adalah siswa kesayangan Maminya. Dan Maminya memberikan amanah pada Evan, si ketua OSIS untuk menuntun Fani menjadi orang yang disiplin.

"Duh! Bau banget sih ni toilet. Ni orang habis buang air gak cebok kali yak. Dasar!" umpat Fani saat sampai di toilet ia langsung mencium aroma yang tak sedap masuk ke dalam indra penciumannya.

"Ni kalo gak karena anak kesayangan Mami gue gak bakal mau disuruh gini. Emang tu ketua OSIS gak ada akhlak." masih mengutuk orang yang sudah menyuruhnya membersihkan toilet, yaitu Evan si ketua OSIS.

15 menit berlalu. Fani sudah hampir selesai dengan hukumannya membersihkan toilet. Tiba-tiba datang seorang lelaki dengan rambut berwarna kemerahan dan berseragam putih abu-abu menghampiri Fani.

"Mau dibantuin gak?" lelaki itu menawarkan.

"Gak usah Wan. Udah hampir siap juga kok." Tolak Fani secara lembut.

"Yakin ni, gak mau gue bantuin? Ntar lo capek lho!" ucap lelaki yang bernama Iwan itu.

"Gak papa kok Wan. Mending lo ke lapangan aja gih. Ntar gue nyusul."

"OK!"

Setelah kepergian lelaki itu, Fani pun membereskan peralatan yang ia pakai untuk membersihkan toilet. Dan lagi-lagi datang seorang lelaki menghampiri Fani. Kali ini yang datang adalah si ketua OSIS, Evan.

"Mau apa lo kesini? Nambahin hukuman buat gue?" ketus Fani ke arah Evan.

"Nih!" Evan menyodorkan sebotol minuman pada Fani. "Istirahat dulu yuk! Lagian masa hukuman lo udah hampir selesai." lanjut Evan lagi.

"Gak mau ah! Ntar minuman itu lo kasih racun lagi. Trus gue keracunan trus mati. Lo jadi anak kesayangan Mami gue ntar lo." jawab Fani panjang lebar.

"Ini dari Mami lo. Dia udah nitip ke gue buat ngasih sama lo dengan penuh kasih sayang dan cinta yang tulus malah lo tolak. Apa untuk gue aja kali ya, biar kasih sayang dan cinta yang tulus dari Mami lo pindah ke gue?" rayu Evan.

Gimana ceritanya gaes? Menarik gak sih menurut kalian? Kalo ada yang kurang menurut kalian komen aja ya gaes!

IMAM IDAMANWhere stories live. Discover now