"Cepat bersihkan anakku dan bawa dia pergi dari sini sebelum orang itu menemukannya."

Crystal tidak percaya dengan apa yang ia lihat, bagaimana mungkin seorang ibu langsung menyuruh orang lain membawa pergi putri yang baru saja ia lahirkan. Crystal dapat melihat pria itu melakukan semua perintah dari wanita yang ada dihadapannya. Saat itu juga Crystal menyadari bahwa wanita itu adalah seorang ratu, karena ia mendengar pria tadi memanggilnya dengan sebutan Queen.

"Aku titip putriku padamu William."

Crystal dapat melihat raut wajah sedih dari wanita itu. Sebelum menyerahkan putrinya pada pria yang bernama William, wanita itu mengecup kening putrinya dengan lembut. Bulir air mata jatuh dari sudut mata wanita itu. Tanpa sadar Crystal yang melihat kejadian itu ikut merasa kesedihannya, ia sangat tahu bagaimana perasaan wanita itu saat ini.

"Saya permisi Queen Lusyta, jaga diri anda baik-baik." ujar Willian mengambil bayi itu lalu pergi meninggalkan Queen Lusyta sendiri di pondok tersebut. Tangis Lusyta seketika pecah saat melihat putrinya pergi meninggalkannya, namun itu harus ia lakukan untuk menyelamatkan nyawa putrinya.

"Maafkan ibu sayang." lirih Lusyta. Crystal yang mendengar itu seketika meneteskan air matanya.

Beberapa menit kemudian Crystal mendengar pintu di banting dengan cukup keras. Crystal membulatkan matanya saat melihat segerombolan orang memasuki pondok tersebut. Crystal dapat mengetahui ketakutan Lusyta saat melihat orang-orang itu datang.

"Di mana bayi itu!"

"Kau tidak akan bisa menyakiti putriku!"

Crystal seketika menegang melihat pertengkaran Lusyta dengan salah satu pria yang datang. Pria itu mengarahkan tangannya kepada Lusyta dan merapalkan sebuah mantra. Crystal dapat melihat Lusyta berteriak kesakitan setelah mendengar pria itu merapalkan sebuah mantra.

"Siapa sebenarnya kalian? Apa yang kalian lakukan pada wanita itu!" teriak Crystal histeris berusaha untuk menghentikan pria itu menyakiti Lusyta.

Namun saat Crystal berjalan mendekati pria itu, tubuh Crystal terpental cukup jauh.

*****

"Bangunlah Queen." ujar Xavier mencoba membangunkan Crystal yang terus berteriak di dalam tidurnya.

"Aaaa!" teriak Crystal yang langsung tersadar dari mimpi buruknya. Xavier membantu Crystal untuk duduk dan bersandar di kepala ranjang. Crystal memegang pipinya yang sudah basah dengan air matanya.

"Ada apa Queen? Apa kau mimpi buruk?" tanya Xavier dan langsung di jawab anggukan oleh Crystal. Xavier lalu menarik tubuh Crystal ke dalam pelukannya dan mengelus lembut puncak kepala gadis itu.

"Ini pertama kalinya aku mimpi buruk seperti ini. Namun mimpi itu seperti nyata bagiku." lirih Crystal saat mengingat apa yang baru saja ia impikan.

"Itu hanya mimpi Queen, kau tidak perlu khawatir." ujar Xavier mencoba menenangkan Crystal.

"Tidurlah, ini masih malam." lanjutnya dan membantu Crystal membaringkan tubuhnya. Crystal menarik selimut untuk menutupi tubuhnya, namun pikirannya masih membayangkan mimpi tersebut.

'Siapa wanita itu? Kenapa aku sangat sedih melihat wanita itu kesakitan?' batin Crystal dan Xavier dapat mendengar ucapan gadis itu.

Xavier bisa saja masuk ke dalam mimpi Crystal untuk mengetahui apa yang baru saja gadis itu lihat. Namun lebih baik ia mendengar sendiri dari gadis itu.

I'm The Queen of Demon Kingdom || COMPLETED ✔️Where stories live. Discover now