melamar.

10 1 0
                                    


halo! aku Alevan, sekarang aku hanya duduk di stasiun tidak tau menanti apa. oiya, aku hanya membawa 1 ponsel,uang 50 ribu, dan beberapa pakaian,dan ijazah SMA ku. Saat ini aku sedang mencari pekerjaan, apaun deh yang penting halal. 

Aha! Ada lowongan satpam disana, aku juga bisa bela diri diajarkan abah di kampung. aku coba saja deh untuk melamar.

"permisi.." 

" eh iya kang, ada perlu apa kesini?"

"iya kang, disini masih buka lowongan pekerjaan satpam?"

"ohh masih kang, akangnya mau melamar?"

"iya kang, saya teh mau ngelamar jadi satpam"

"sok atuh, saya antar ke ruangan HRD" 

"makasi banyak kang"

laki-laki tersebut hanya mengangguk dan tersenyum, kalau dilihat-lihat namanya kang Adnan

setelah sampai di depan ruangan HRD, kang Adnan pamit untuk ada yang datang di depan kantor.

'tok..tok..tok'

'permisi'

"ehh, silahkan masuk mas" ucap perempuan berhijab duduk di kursi kebesarannya.

"eh iya mba."

"silahkan duduk mas, jadi ada perlu apa kesini teh?" ucap perempuan tersebut.

"Jadi mba, saya mau melamar jadi satpam. Masih bisa tidak?"

"ohh, lowongan masih buka mas, mas nya lulusan apa?"

"saya lulusan SMA mba, saya juga bisa bela diri." ucap ku sambil mengeluarkan ijazah SMA ku.

"ohh,asalnya teh darimana?"

"saya teh dari kampung mba. Kesini merantau, cari duit."

"ohh gitu mas, besok sudah bisa bekerja mas. Tapi teh besok, mas nya masih dalam masa percobaan. Tidak apa-apa kan mas?"

"terimakasih ya Tuhan, terimakasih mba. Iya tidak apa-apa."

"oiya perkenalkan nama saya, Resti Amelia. Panggil teh Resti aja mas. Umur kita juga sepertinya tidak jauh beda, panggilnya teteh aja. Mas nya namanya siapa?" ucap Teh Resty sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

"ohh, saya teh namanya Alevan Mahendra. Panggil Mas Ale atau Levan aja teh." ucapku sambil membalas uluran tangannya.

"ohh gitu mas Ale, Ini ada rejeki dari saya, memang gak seberapa. Diterima ya" ucap teh Resty sambil memberika amplop coklat.

"aduh teh Resti, saya tidak minta loh. Terimakasih ya mba, semoga rejeki teh Resti dilancarkan." ucapku sambil menerima amplop coklat tersebut.

"iya mas, oh iya. Untuk memudahkan komunikasi, Boleh saya minta nomer Whatsapp nya?"

"ohh nggih teh, ini nomernya 08xxxxx"

"nggih mas terimakasih, Mas ale udah ada tempat tinggal?" 

"belom teh, saya tadi baru aja sampe di Bandung."

"ohh kebetulan, di dekat rumah saya ada kosan Putra yang kosong. Disana cukup murah juga tarif nya. Nanti saya arahkan." 

"enggak teh, tidak usah. Saya sudah menemukan kosan Putra dekat sini. Terimakasih atas tawarannya teh."

"ohh gitu mas, oke. Nanti kalo untuk tanya tanya, bisa Tanya kang Adnan satpam dibawah. Mas nya udh kenal?"

"udah teh, terimakasih atas bantuan nya teh. Kalau begitu saya pamit dulu ya teh."

"Permisi teh."

"iya, mangga-mangga."

jujur aku sangat senang sekali sudah diterima bekerja di perusahaan ini. Emak, alevan berhasil! tunggu aku mak!  





You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 17, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

perantauan.Where stories live. Discover now