"Masa dia udah pacaran lagi."

"Lo tuh cepet suka sama orang tau."

Tapi gue cuma mau nyelametin diri gue sendiri.

Gue gak mau terjebak pada seseorang padahal hubungan kita udah kandas dan berakhir.

Sekalipun gue seringkali sakit hati, sekalipun semua hubungan yang berakhir itu bikin gue merasa kecil dan gagal.....

Gue cuma ingin dicintai.

Disayangi dengan tulus.

Gue ingin ketemu dengan siapapun yang bisa menyayangi gue seperti itu, dan gak meninggalkan gue tiba-tiba.

Dan gue ingin menghabiskan waktu dengannya lebih lama... Ketimbang membuang waktu gue untuk mengingat yang udah gak bisa diperjuangkan lagi.

Kesan pertama selalu jadi yang paling penting buat seorang Aries. Gak heran, Aries seperti gue gampang banget menaruh harapan pada seseorang yang menunjukan kebaikan dan kepeduliannya pada gue di awal-awal pertemuan.

"Lo mau ikut gue ke Bandung?"

"Hah?" kita lagi makan di Bakmi Aan Taman Suropati dan gue ampir tersedak.

"Iya, mau ikut gue gak ke Bandung?" setiap duduk, Ardan Bramansa Limiardi pasti banyak menggerak-gerakan kakinya. Kalau dibalik meja, udah pasti goyang tuh meja karena kakinya gerak mulu. Dan setiap makan, matanya bisa kebuka gede banget. Makanan yang dimasukin di mulut juga gak kira-kira banyaknya. Gak heran dia kalo makan cepet banget.

"Ke Bandung pulang-pergi gitu?" tanya gue lagi, terdengar bodoh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ke Bandung pulang-pergi gitu?" tanya gue lagi, terdengar bodoh.

"Ya gak lah. Capek kali pulang-pergi. Nginep sehari." Dia mengacak-ngacak rambutnya yang emang kelihatan lebih bagus pas berantakan.

"Nginep?!" bentar, suara gue melengking amat. Jadi keliatan kan noraknya.

"Hahahahaha," ketawanya lepas banget. "Kenapa? Takut lo sama gue?" dia bangkit berdiri, dan tentunya dia jadi sekian kali lipat lebih tinggi, sehingga gue harus sedikit mendongak. Untung aja gak tengklek ini leher. "Entar gue booking hotel aja buat lo. Gue tidur di kost-an lama gue sama anak-anak dulu."

"Anak-anak siapa?" dia kok kedengeran kayak bapak-bapak lagi ceritain anak-anaknya sih?

"Demero.. Lo gak tau dulu Ravel sempet tinggal di Bandung?"

"Oh iya... Lupa gue."

Mana mungkin gue lupa? Kepergian Ravel ke Bandung waktu itu telenovela banget -persis kayak dia pergi ke luar negeri terus bertahun-tahun, dan gue rasa kepergian Ravel ke Bandung waktu itu juga yang bikin hubungan dia sama Mara jadi makin buruk.

"Kok lo tiba-tiba ke Bandung?"

"Gue lagi rest period, jadi pengen kelayapan buat bikin lagu," dia pergi sedikit menjauh beberapa langkah dari gue, tapi cukup dekat jaraknya untuk kita ngobrol dengan suara pelan satu sama lain. Ternyata dia mengeluarkan sekotak Marlboro putih dari kantong celana jins dan menyalakannya. Tumben banget dia hari ini cuma pake kaos putih gombrong yang dimasukin ke celana jins panjang dengan belt kulit -lebih rapi dari biasanya.

Layak DiingatWhere stories live. Discover now