"mwo?! Kau minum bir?!"

Aku mengangguk.

"yakk!! Kim Tan!! Siapa yang mengajarkanmu meminum minuman seperti itu? Kau tidak tahu itu berbahaya eoh?"

"tak ada yang mengajarkanku, tenanglah. Lagi pula, rasanya tidak buruk"

"aaisshhh jinja" celutuknya kesal.

"bagaimana kabar adikmu? Dia sudah kuliah kan?" tanya Chaneon

"nee. Sudah semester 5"

"whoaaa daebak!! Padahal, dulu dia masih SMA!"

"waktu berjalan terlalu cepat"

"yah kau benar"

"bagaimana dengan kedua orang tuamu?" tanyaku balik

"mereka baik. Saat ini perusahaan ayahku sedang menggaet kerja sama dengan perusahaan milik pacarku"

"mwo?!" kini aku yang kaget

"tenanglah, aku sudah punya pacar. Sudah lama kok! 1 tahun yang lalu kami resmi berpacaran" jawabnya enteng

"siapa nama pacarmu itu?"

"namanya Bae HaeSoon"

"ooohh..."

Perbincangan malam itu terasa hangat meski aku yang sedikit dingin. Mungkin salah satu faktor kenapa temanku hanya satu adalah karena sifat dinginku. Meski bersama Chaneon, sifat burukku itu tak bisa hilang.

"Chaneon, sudah larut, aku harus pulang"

"kau masih menghabiskan waktumu dengan membaca komik?"

"nee, tapi aku sedang menulis. Jadi, walaupun aku suka membaca komik, aku juga punya pekerjaan. Walaupun tidak semewah dirimu"

"ck! Padahal ayahmu adalah seorang CEO! Kenapa tidak bekerja disana saja sih?"

"kau yang paling tahu sifatku"

"ya ya ya,, pemalas!"

"baiklah, aku pulang dulu. Sampai jumpa!"

"nee, sampai jumpa"

Aku memutuskan pulang lebih cepat karena harus menyelesaikan tulisanku yang berantakan. Yap! Aku seorang penulis, kalian tahu kan? Aku sedang menulis komik dan novel disaat yang bersamaan. Walaupun lelah, asalkan aku tidak mengeluarkan tenaga dan bisa bersantai meski deadline novelku selalu mengejar.

~~~

Author prov

Malam itu ShinYe merapikan kembali buku-buku yang berserakan di rak, menemani adiknya menghitung uang dan membersihkan beberapa meja yang kotor akibat pelanggan. Sejak kejadian memalukan beberapa waktu lalu, ShinYe sengaja membersihkan toko bukunya di malam hari. Supaya paginya dia tidak perlu repot-repot membantu adiknya membersihkan toko.

"noona-ah, kenapa kau selalu membersihkan toko malam hari?" tanya sang adik yang sibuk menghitung uang.

"tidak apa-apa. Aku hanya..."

"...apa?"

"ahh..ani. tidak usah dipikirkan"

"apa noona bertengkar dengan laki-laki beberapa waktu lalu?"

"laki-laki? Yang mana?"

"yang membawa gadis kemari. Kudengar kalian bertengkar karena tumpahan kopi...?"

"aiisshh, jangan ingatkan aku pada namja galak itu! Dia menyebalkan. Huf!"

"jangan dibenci noona, nanti kau akan menyesal suatu hari nanti karena membencinya"

~~HATE, BUT I LOVE~~Donde viven las historias. Descúbrelo ahora