Page 2

18 2 0
                                    

Kringg Kringg

Tepat pada pukul 05.00 alarm Rara berbunyi,Rara langsung mematikan alarm dan menuju kamar mandi untuk bersiap-siap.

Crashh

Keran dinyalakan,dan mulai mengeluarkan air yang mengalir begitu tenang serta menyejukkan. Rara segera mandi dan bersiap untuk jalani aktivitas hari ini.

Cklek

Rara membuka kamar mandi,lalu bergegas mengambil seragam batik di lemari dan memakai nya. Setelah memakai seragam batik,Rara menyambar tas ransel yang terletak di samping meja belajar nya.

✧✧✧

Rara menuruni anak tangga satu per satu menuju ruang makan,lalu mengambil roti kemasan yang terletak di atas meja dan bergegas memakai sepatu serta izin kepada pengasuh di panti asuhan nya.

"Aku berangkat sekolah dulu ya bi" Rara salim kepada pengasuh panti asuhan nya yang biasa ia panggil bibi.

"Ka Rara mau sekolah ya?" Tanya Zeline sambil mendongakkan kepala nya agar bisa melihat wajah Rara secara jelas.

Zeline,anak kecil yang duduk di kelas 2 SD dan berada di panti asuhan yang sama dengan Rara.

Rara berjongkok dan menyetarakan tinggi nya dengan Zeline.

"Iya,Zeline. Kaka berangkat sekolah dulu ya,kamu jangan lupa makan." Rara tersenyum sambil mengelus kepala Zeline.

"Rara berangkat dulu ya" Rara berdiri dan meminta izin kepada bibi serta Zeline.

"Hati-hati ya ka" Jawab mereka berdua bersamaan sambil melambaikan tangan nya.

Rara tersenyum dan membalas lambaian tangan mereka berdua lalu kembali berjalan menuju halte bus. Jarak yang cukup jauh antara sekolah dan panti asuhan mengharuskan ia menaiki bus serta bangun lebih pagi dari anak anak lain nya.

✧✧✧

Drap Drap Drap

Rara berlari sekuat tenaga agar tidak tertinggal bus,dan benar saja dugaan nya. Bus hampir berangkat,untung saja dia datang tepat waktu.

Hosh Hosh

Rara yang ngos-ngosan hanya bisa duduk dan menghela nafas perlahan-lahan agar nafas nya bisa teratur dan stabil. Rara memakai headset di kuping nya dan tiba-tiba saja ada orang yang mengambil headset nya dari sebelah kanan,tak lain adalah Gibran.

Gibran hanya tersenyum simpul tak ikhlas sambil menatap Rara dan mengangkat kedua alis nya. Rara yang kesal mengambil kembali headset nya tersebut.

"Ngapain gue tanya?" Tanya Rara malas dan membuang muka ke arah luar dan memejamkan mata nya.

"Ihh kan athu mahu duduk cebelah thamu" Gibran berlagak imut dan mengoceh seperti anak kecil yang membuat Rara eneg sekaligus jijik ingin muntah.

Rara menoleh dan menatap Gibran,Gibran yang ditatap Rara hanya mengedip-ngedipkan mata dan menopang dagu nya dengan tangan yang ia kepal.

Plak

Ia menampar kepala Gibran dengan tidak terlalu kencang,dan Gibran hanya memanyunkan bibir nya dan diam. Gibran yang sudah tidak berlagak seperti anak kecil sekarang berubah menjadi Gibran yang cool dan memakai kembali headset yang tadi sempat diambil Rara lalu memejamkan mata. Tanpa sadar,Rara memperhatikan Gibran sedari tadi tanpa henti sambil tersenyum-senyum sendiri.

About SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang