(3)

26 16 11
                                    

Setelah beberapa lama menunggu kedatangan Maya tiba-tiba saja Maya sudah duduk di sofa samping Minna.

"Astagfirullah setann"kaget Minna.

"Sans kaliiii,ini guee bukan setann"teriak Maya yang membuat berisik seisi rumah.

"Aaaaaaaaa...lama-lama telinga gue budek gara-gara denger suara lo yang kayak toa"

"Masih mending suara gue kek toa jadi kedengeran dari pada lo,suaranya kek semut gak kedengeran sama sekali"Maya memanyunkan bibirnya.

"Idih mulutnya mirip kek mulut bebek"Minna terkekeh.

"Diantara semua bebek yang ada di dunia tapi tetep yang paling cantik itu guee"ucap Maya dengan sebal.

"Bebek mana ada yang cantik"ucap Mina dengan sedikit meledek.

Maya yang merasa kesal langsung berdiri dan berjalan menuju meja makan.

"Bi Inahh"ucap Maya dengan sedikit rayuan.

"Eh non Maya"Bi Inah tersenyum tipis.

"Bii Maya mau makan nasi goreng donggg"ucap Maya dengan raut wajah seperti anak kecil yang masih berusia lima tahun.

"Kebetulan banget,tadi non Minna minta bikinin nasi goreng"

"Wahh bagus deh"

"Ini non nasi gorengnya"ucap bi Inah sambil menaruh piring yang berisi nasi goreng dan telur dadar di depan Maya.

"Wahh pasti enak nih,makasih ya bi"

"Iya non,yaudah non Maya makan aja dulu bibi mau bersih-bersih rumah dulu"

"Okee bii"

Bi inah lalu pergi meninggalkan Maya yang sedang menyantap nasi goreng dan telur dadar.

Minna duduk di kursi samping Maya lalu menatap Maya yang sedang menikmati nasi goreng.

"Lahap banget makannya"ucap Minna sambil menuangkan air putih ke gelas.

"Sumpah ini enak banget"ucap Maya yang di dalam mulutnya sangat penuh dengan makanannya.

Minna menggelengkan kepalanya "Kayak gak pernah makan nasi goreng aja"

Maya memutar bola matanya dengan malas "Apaan sih lo"

"Buruan makannya gue mau ajak lo jalan-jalan"ucap Minna dengan semangat.

"Ini masih jam enam pagi naa,masa lo mau ngajak gue jalan-jalan sepagi ini" ucap Maya heran.

"Iyaa udah deh pokoknya buruan makannya"

Maya langsung melahap nasi gorengnya sampai habis sampai-sampai dia merasa kekenyangan.

Minna hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap Maya yang seperti tidak makan satu bulan.

Setelah Maya selesai makan,Minna dan Maya berjalan-jalan di terotoar sambil menikmati udara sejuknya pagi hari.

Minna dan Maya berhenti di supermarket yang sudah buka lalu membeli Minuman dingin untuk menyegarkan tubuh.

"Eh itu Bima kan"ucap Maya sambil menunjuk ke arah laki-laki yang sedang turun dari motornya.

"Kayaknya sih iya"

"Waduhh gawat nih"gumam Maya.

"Lah kenapa?? "tanya Minna dengan kebingungan.

"Ya nanti lo bakal dia buly lagi lah"

"Gak bakal may"

"Kenapa lo bisa yakin gitu sih na"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 17, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Minna (ON GOING) Where stories live. Discover now