4

10.8K 1.3K 42
                                    

asing

sasunaru

yaoi

mpreg

bagian 4


CERITA INI HANYA KARANGAN PENULIS, BILA ADA KESAMAAN CERITA DAN WATAK KARAKTER MAKA ITU HANYA KEBETULAN!

PERINGATAN INI YAOI!!









Dua hal yang terjadi pada hidupnya dan belum bisa Naruto terima, pertama kenyataan bahwa dia akan menikah dengan seseorang lelaki yang bisa dibilang tidak dia kenal, kedua kenyataan bahwa dia yang seorang lelaki malah bisa hamil dan bahkan saat ini sedang mengandung. membuatnya mulai mempertanyakan pada dirinya sendiri, apa benar dia laki-laki?


...


Dibalkon kamar Naruto, kepulan asap memenuhi ruang disekitarnya,  itu semua berasal dari rokok yang sedang dia hisap. Sasuke masih memikirkan akan bagaimaa kehidupannya nanti dengan Naruto.

Walaupun besar keinginannya untuk pergi dan melarikan diri dari tanggung jawabnya, namun ada satu hal yang menahan niatnya itu, anaknya.

Bila mengingat dirinya sebentar lagi akan memiliki seorang anak, sebentar lagi dirinya akan menjadi seorang ayah entah kenapa hatinya serasa dikelitiki, seakan sebuah tali tak kasat mata menarik dua ujung bibirnya agar terangkat membentuk senyuman, begitu besar keinginanya selama ini untuk memiliki anak dan sebentar lagi akan terwujud.

Bila saja saat pertemuan keduanya dengan Naruto, Saat lelaki itu datang padanya untuk meminta pertanggung jawaban itu bukan tetang dirinya yang mengandung, mungkin Sasuke tidak akan mau bertindak sejauh ini.

Bilapun Naruto mengadukan perihal penyakit menular dari Sasuke misalnya, mungkin saja pertanggung jawaban yang Sasuke beri hanya sekedar uang tanpa pertemuan lain setelahnya.

Namun keadaanya berbeda, Sasuke akui dia memang tidak begitu tertarik dengan perempuan namun dia masih berpikir jernih untuk tidak sampai menikah denga seorang lelaki secinta apapun dirinya, karena dia tidak ingin menikah dengan seorang tidak bisa memberinya keturunan. Sasuke tidak munafik, dia masih mau memiliki anak.

"Sasuke, kau mau kopi?" membawa dua gelas kopi, Naruto mendekati Sasuke yang masih saja bergelut dengan rokoknya.

Melihat Naruto mendekatinya, Sasuke berseru "tunggu aku didalam Naruto dan tutup pintu balkonnya, disini banyak asap itu tidak baik untuk janinnya" dengan nada cepat dan tergesa-gesa, Sasuke mengibaskan tangannya memberi tanda agar Naruto kembali masuk kekamar.

Menghela nafas kesal Naruto membawa kembali kopi itu kedalam kamar dan tidak lupa menutup pintu balkon sesuai perintah Sasuke, sambil menggerutu "tau aku hamil, kenapa dia malah merokok disekitarku, huh!"

Sasuke sendiri dengan samar mendengar gerutuan Naruto itu dan malah tersenyum lucu.

Beberapa menit berlalu Sasuke masuk kedalam kamar dan menyeruput kopi hitam yang dibawa Naruto tadi, sudah cukup dingin tapi masih bisa dinikmati.

"kau bau rokok Sasuke!" Naruto memulai obrolan yang ditanggapi diam oleh sasuke yang masih menikmati kopi dinginnya.

"emm Sasuke, terimakasih tadi kau tidak memberitahu keluargaku tentang janin ini, kau tahu aku saja belum bisa menerima keadaanku apalagi orang tuaku..."

Mendengar perkataan Naruto sasuke dalam hatinya malah memikirkan bagaimana perasaan anaknya bila tahu dirinya belum diterima ibunya sendiri, terdengar sedikit konyol.

"yang terpenting adalah mereka merestui kita, kalau cucu mereka lahir nanti tidak ada alasan untuk mereka menolaknya bukan?" tanggap Sasuke.

"mmm, lalu kapan kita akan bertemu dengan orang tuamu?" Naruto mengalihkan pembicaraan.

"setelah kita pulang dari sini, kita akan langsung menemui orang tuaku." kata Sasuke dengan tenangnya, berbeda dengan naruto yang mulai gelisah kembali seperti saat dia belum bertemu dengn orang tuanya.

"tenanglah Naruto, orang tuaku pasti merestui kita." kata Sasuke menenangkan Naruto.

"sudah, jangan habiskan kopinya. itu tidak baik untuk bapak hamil sepertimu" Sasuke mencoba mencairkan suasana dengan meledek Naruto.

"Sekali lagi kau menyebutku begitu, awas!" kata Naruto memperingati Sasuke.

"yasudah, tidurlah biar aku yang mengembalikan gelas ini".



....



Malam berlalu dengan cepat dan mereka berdua bangun pagi sekali untuk segera kembali kekota dan menemui orang tua Sasuke.

Setelah sarapan, berpamitan lalu mereka memulai perjalanan kembali kekota. berhenti sesekali di beberapa toko atau tempat istirahat untuk merenggangkan badan dan untuk mengisi perut kosong mereka. Tepat jam 4 sore mereka sampai di tempat orang tua Sasuke.

Naruto menatap hamparan padang rumput didepannya, sangat luas dengan gundukan-gundukan yang tertata rapi, adalah sebuah tempat pemakan yang ternyata mereka datangi.

Naruto merasa bingung lalu menatap Sasuke dengan banyak pertanyaan di kepala.

"ayo Naruto, kita harus bergegas. sudah semakin sore dan sebentar lagi gelap, tempat mereka berdua agak ditengah soalnya...." Sasuke berjalan didepan, memimpin Naruto yang mengikuti setiap langkahnya dibelakang.

Semilir angin menerpa, menerbangkan satu dua daun kering bersamanya. dengan banyak  pohon dan rumput liar, tempat itu terasa sangat tenang.

Hanya mereka berdua yang ada disana dengan Sasuke yang mulai mendekati makam kedua orang tuanya dan berjongkok disamping makam, Naruto memilih diam dan membiarkan Sasuke memiliki waktu dengan orang tuanya.

"aku sudah bilang akan membawa menantu pada kalian suatu saat nanti bukan? dan sekarang aku melakukannya, aku yakin kalau kalian masih ada kalian akan merestui kami berdua, walau kami bukan seperti pasangan yang lain. bahkan kalian sebentar lagi akan memiliki cucu, jadi kenalkan, dia Naruto calon pasanganku" Sasuke melirik Naruto, meminta lelaki hamil itu  mendekat lewat lirikan matanya.

Naruto duduk didekat Sasuke dan menyentuh tanah makam itu bergantian, dia masih diam dan tidak tau harus berkata apa.

"baiklah, kami akan pulang dulu karna sebentar lagi gelap, tenanglah kalian berdua disini..."

Sasuke bangkit, menunggu Naruto sebentar dan mereka mulai berjalan menjauhi area pemakaman itu, memulai perjalanan kembali kekota yang tadi sempat tertunda.

Dalam perjalanan, Naruto sesekali akan melirik kearah Sasuke yang sedang sibuk menyetir. si pirang bergumam dalam hati 'jadi, apa ini alasanmu begitu menginginkan seorang anak Sasuke? Karena kamu sendirian?'








TBC

asing || RevisiWhere stories live. Discover now