C H A P T E R 1 "INI BARU AWAL"

10 0 0
                                    

Seorang gadis berdiri terpaku di depan rumah yang super duper besar itu. Dia menatap rumah yang berdiri begitu kokoh di depannya.

“Kenapa berdiri disini? Mau jadi penjaga pintu?” tanya seseorang dengan nada sarkastis.

“Ini rumah mu?” tanya gadis itu balik pada seorang laki-laki yang sedang menurunkan koper milik gadis itu dari bagasi mobilnya.

“Hm.” Hanya gumaman yang mewakili jawaban laki-laki itu.

Melihat kedua kopernya sudah dikeluarkan, dengan cekatan gadis itu menarik kedua kopernya mendekat bermaksud membawa dua-duanya sendiri.

“Apa yang kau lakukan?” tanya laki-laki itu dengan nada dingin seperti biasa.

“Apa? Aku kan hanya membawa barang-barang ku sendiri.” Jawab gadis itu dengan santai.

“Letakkan saja. Nanti mereka yang akan membawanya.” Ucap laki-laki itu menunjuk dua orang yang sepertinya pelayan yang berdiri tidak jauh dari mereka.

“Ini kan milik ku, aku harus membawanya sendiri. Aku tidak ingin merepotkan mereka.” Jawab gadis itu tetap kukuh memegang kedua seretan kopernya.

“Mereka digaji memang untuk itu. Jadi biarkan mereka membawanya, atau aku suruh mereka membuang semuanya.”

Laki-laki itu langsung berlalu masuk ke
dalam rumah yang lebih bisa disebut istana itu.

“Biar kami yang bawakan, nona. Silahkan.” Dua pelayan itu mendekat dan mengambil alih kopernya.

Akhirnya dia juga menyerahkan koper miliknya dan berjalan menyusul laki-laki yang sudah resmi menjadi suaminya
itu.

---♡♡♡---

Gadis yang bernama Lyssa itu memasuki kamar utama rumah itu, dan kamar itu berada di lantai dua rumah itu.

“Ini kamar ku?” tanyanya pada laki-laki yang tengah mengendorkan simpulan pada dasinya yang pasti terasa menyesakkan.

“Bukan. Ini kamar ku-..” jawab laki-laki itu yang langsung ia potong.

“Lalu dimana kamar ku?” tanya Lyssa begitu terburu-buru, alasannya adalah ia tak ingin berlama-lama dengan laki-laki yang saat ini tengah melepas jasnya. Apalagi setelah itu?

“Dengarkan dulu kalau aku bicara. Jangan menyela ucapan ku, aku lebih tua darimu. Sopan sedikit bisa?” ucapannya terdengar sangat tajam di telinga Lyssa.

“I-iya, maaf.” Lyssa sedikit menundukkan kepalanya merasa bersalah.

“Jadi dimana kamar ku?” tanya Lyssa lagi, kali ini lebih terdengar santai dan agak tercicit karena takut.

“Ini juga kamar mu mulai sekarang.” Jawab laki-laki itu.

“HAH??!!” dia refleks lagi, berteriak pada laki-laki itu bukan pilihan yang tepat.

“Kau berteriak padaku?” tanya lelaki itu dingin dan dia juga kali ini menatap Lyssa dengan tajam.

“Aahh, maaf. Aku tidak bermaksud berteriak. Tapi aku hanya kaget. Maaf.”

Kali ini dia tulus menundukkan
kepalanya dan tidak mau menatap wajah menyeramkan laki-laki itu.

“Perhatikan tiap kata yang ingin kau ucapkan padaku. Aku tidak suka ada yang berteriak padaku.” Ucapnya dingin lalu meninggalkan Lyssa di kamar itu sendirian.

Laki-laki itu masuk ke pintu yang ada di sudut kamar, sedikit tersembunyi dari pintu utama kamar itu. Aahh, itu
pasti kamar mandi.

---♡♡♡---

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 13, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

"Terrible Marriage"Where stories live. Discover now