Mereka menghabiskan waktu sangat lama di sana, sampai tak terasa bahwa jam sudah menunjukkan pukul delapan pas. Waktunya mereka untuk kembali pulang ke rumah masing-masing.

"Mau gak kalo tempat ini kita jadiin markas pribadi? Kan kita juga belom punya tempat rahasia pribadi, tuh?"

Yeonjun yang kembali menyampirkan tas di bahu mengangguk. "Boleh."

"Tapi bakal ketauan gak, sih? Lo semua mau dihukum cuma gara-gara tinggal di tempat ini?" Taehyun mencari detail dari sudut terkecil. Dia benar-benar tak mau dihukum hanya karena masalah konyol seperti ini.

"Lo takutan amat sih, Hyun? Gak bakal laah. Makanya, kunci terus dong pintunya. Orang juga ga bakal sekepo itu sampai mau masuk-masuk sini," balas Soobin yang membuat Taehyun langsung bungkam. "Jadi gimana?"

"Gue setuju."

"Gue juga."

Sekarang tinggal bagian Taehyun untuk menjawab. Semua tatapan tertuju padanya. "Ya ... terserah kalian aja."

"Okee berarti udah setuju semua, ya? Besok bawa barang-barang apa pun punya kalian, yang berguna buat ditaruh di sini. Deal?"

























































































































Bersama
Kita selamanya selamanya, kamu tahu

Di jam istirahat kali ini, Yeonjun dan yang lain kompak memutuskan untuk menghabiskan waktu di dalam peti kemas. Cowok berambut kuning yang tengah bosan itu menyapukan pandangan pada seisi ruangan, menatap teman-temannya yang sibuk sendiri.

"Heh, Soobin. Lo ngapain?"

Cowok itu menoleh, mengangkat bahu. "Lagi masang gas."

"Anjir buat apa?"

"Lo banyak tanya. Buat masaklah! Bosen banget di sini ga makan-makan. Mending sekalian pasang gasnya aja."

Lagi, Yeonjun terheran dengan niat Soobin. Tumben sekali cowok itu jadi rajin dan inisiatif seperti itu. Tapi, ia tak mau ambil pusing dan memilih untuk keluar dari peti kemas untuk mengambil ponselnya yang ada di laci.

"Mau ke mana, Jun?" Itu pertanyaan Taehyun.

"Ke kelas, ambil hape." Yeonjun menjawab sambil mengedikkan bahu.

Siang ini, langit sedang berselimut di balik awan tebal. Lapangan jadi gelap sekali dan tak banyak yang berniat keluar kelas. Di saat cuaca seperti ini lebih baik menghabiskan waktu di dalam ruangan sambil bercanda ria.

Cowok berambut kuning itu menyipit kala masuk ke gedung sekolah, menyesuaikan mata dengan cahaya yang masuk ke pupil.

Benar saja, kini para siswa-siswi banyak sekali berkumpul sambil duduk-duduk dan tertawa. Mereka tampak tak mengacuhkan Yeonjun yang baru datang dari luar. Yah, lagi pun siapa pula yang ingin diperhatikanㅡitu sama sekali bukan sosok Yeonjun.

20:00 [✔]Where stories live. Discover now