7 - TIME TURNER PLAYLIST TRACK #3

5.3K 802 69
                                    

Now playing: Good Night & Go – Imogen Heap

Lasha terbangun dengan kepala yang terasa berat dan pening. Ada banyak hal di kepalanya yang sekelebat bermunculan. Ia langsung meraih ponsel, seperti ia biasa bangun ketika dewasa. Berharap bisa mengecek ada chat yang belum terbaca selama ia tidur atau tidak. Oh, dia lupa, saat dia SMA di tahun 2007 internet belum sekencang pertengahan 2000-an. Tidak ada media sosial yang dapat dipantau secara real time, ponselnya saat ini hanya berisi SMS-SMS tidak penting dari provider.

Lasha kemudian melihat tanggal yang tertera di ponselnya. Juni 2007. Lho, terakhir kemarin dia kayaknya masih baru-baru masuk SMA di tahun 2006, kok sekarang udah 2007 aja?

Matanya kemudian berkeliling mencari Paperina. Siluman kucing itu sedang duduk di kursi meja belajar sambil membolak-balikkan majalah. Kayak bisa baca aja dia!

"Paperina, kenapa udah 2007 ya?"

Paperina menghentikan kegiatannya dan memerhatikan Lasha. "Lagunya sudah terganti. Setiap lagunya ganti, kemungkinan besar ada time jump."

Lasha coba mengingat-ingat time jump sebelumnya. "Tapi waktu pindah dari track pertama dan kedua nggak sejauh ini."

"Ya, mungkin karena fase pentingnya memang nggak jauh. Mukamu kenapa? Pusing?" tanya Paperina yang kemudian penasaran karena melihat Lasha memijit-mijit kepala.

"Ya... pusing banget..."

"Tenangkan diri selama beberapa menit dan tarik napas panjang. Pusing itu mungkin disebabkan oleh penyesuaian memori setelah time jump," jelas Paperina yang memberikan alasan kenapa sekarang Lasha pusing banget.

Memang ada beberapa bayangan dalam kepala Lasha yang bermunculan. Seperti hal-hal yang dia merasa tidak pernah ia lakukan atau cari tahu, tapi dia tahu. Mungkin Paperina benar, ini adalah cara memori baru menyesuaikan. Apakah nanti kalau Lasha kembali ke dunia nyata juga akan sepusing ini? Atau lebih parah?

"Fase penting apa kali ini?" tanya Lasha kemudian.

Paperina mengangkat kedua bahunya. "Entah. Aku sendiri nggak tahu. Mungkin sesuatu di sekolah?"

Lasha coba mengingat-ingat ada apa di sekolah. Terakhir di sekolah dia ngapain? Dan setelah penyesuaian memori itu terasa selesai, Lasha menemukan jawabannya.

Kini ia sudah memasuki fase akhir tahun ajaran. Itu artinya ia akan naik kelas ke kelas XI. Dan itu artinya ia harus memilih jurusan peminatan. Kemudian ada pekan olahraga sekolah yang diadakan di sekolahnya dan ia salah satu panitia dari OSIS. Ya, Lasha memang memilih masuk OSIS lagi. Karena ternyata cukup bermanfaat untuk jadi pertimbangan masuk kuliah atau mengajukan beasiswa nantinya.

****

Hari itu, hari diadakannya puncak acara pekan olaharaga dan seni (porseni) antar sekolah yang masih dalam satu rayon, dan sekolah (baru) Lasha menjadi tuan rumahnya. Maka seharian ini tidak ada kegiatan belajar-mengajar, karena dipergunakan untuk pertandingan-pertandingan final cabang futsal, basket, voli, dan softball. Dan karena Lasha panitia dari OSIS, maka ia harus berada di sekolah sampai selesai.

Lasha duduk-duduk di meja berpayung pinggir lapangan dengan teman-temannya.

"Las, udah ngumpulin form jurusan peminatan belom?" tanya Maya, teman Lasha yang juga anak OSIS dan sedang berjaga bersamanya siang itu.

"Udah, tadi. Emang lo belum?"

"Belum nih. Paling lambat besok kan?"

Lasha mengangguk mantap untuk menjawab pertanyaan Maya.

The Strange Playlist (#2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang