5 - TIME TURNER PLAYLIST TRACK #1

7.3K 982 43
                                    

Now playing: Soul Deep – Tahiti 80

Lasha terbangun dari tidurnya. Sinar matahari menelisik dari jendela kamar. Bau cat tercium samar-samar. Ia melihat sekelilingnya. Sebuah ruangan dengan warna cat biru muda. Biru muda? Ini bukannya cat kamar waktu SMP? Lasha baru ingat, rumahnya sempat direnovasi saat menjelang dia lulus SMP.

"Las, bangun!!! Kamu kan harus daftar online buat masuk sekolah! Ini kamu mau pilih apa nih?" terdengar suara ibunya dari arah pintu kamar. Kepalanya melongok dari celah pintu. Entah ini Lasha sudah sadar sepenuhnya atau bagaimana tapi kok... rambut ibunya pendek? Kok nggak ada ubannya? Daftar SMA? Mimpikah ia? Ini seperti mimpi.

Lasha mengalihkan pandangannya ke sekeliling kamar. Aneh, ini bukan kamar yang ia kenal belakangan ini. Ini benar kamarnya, tapi terakhir kali ia berada di kamar, lebih tepatnya pagi ini, kamarnya nggak kayak begini. Masa sih ngecat kamar dan membereskannya bisa dihabiskan dalam waktu satu hari? Lagipula... bukannya beberapa jam yang lalu dia baru bangun pagi ya untuk ke kantor?

Eh, kantor! Lho, kok ibunya masih ngomongin daftar SMA sih?

Mata Lasha berhenti kala menemukan seorang gadis berambut abu-abu terang duduk di atas lemari. Abu-abunya bukan kayak uban, kayak... diwarnai. Siapa? Tapi kok... di atas lemari? Hah, di atas lemari?! GIMANA CARA DIA SAMPAI DI SITU KALAU BUKAN...

HANTU!!!

Lasha langsung beku seketika. Bulu kuduknya berdiri semua dan wajahnya mulai pucat. Seumur-umur dia belum pernah liat hantu, setan, atau sebagainya! Walaupun dia pernah menginap di villa yang katanya angker sekalipun. Lasha langsung melonjak dari kasurnya, buru-buru ngibrit keluar kamar.

"Heh, kenapa kamu?" tanya ibunya yang mondar-mandir dari ruang tengah untuk beres-beres. Sekali lagi Lasha memastikan rambut ibunya pendek dan tidak beruban sama sekali.

"Di kamarkuuu ada cewek di atas lemari!" ujar Lasha gemetaran.

"Masa? Bertahun-tahun tinggal di sini nggak pernah ada apa-apa ah!" jawab ibunya sambil berjalan masuk ke kamar. "Mana? Nggak ada apa-apa di atas lemari!" seru ibunya lagi setelah membuka pintu kamar.

Lasha melongok ke dalam, betul nggak ada siapa-siapa kok. Berarti yang tadi beneran hantu gitu?

"Ih, tadi ada, Ibuuu! Sumpah deh!"

"Makanya kamar tuh jangan berantakan! Yang gitu-gitu senengnya kan di tempat yang jorok!" Halah, malah diceramahin Ibu soal keberadaan makhluk halus! Dengan wajah cemberut Lasha berjalan menuju kamar. Kemudian ibunya berseru lagi, "Heee, Las! Kapan mau daftar SMA?"

Daftar SMA apaan sih? Itu kan udah sebelas tahun yang lalu! Wait... kamar kok beda? Rambut Ibu juga beda?

Lasha langsung berubah haluan ke kamar adiknya. Dilihatnya adiknya sedang tidur. Perlahan ia menghampiri adiknya dan membalikkan tubuh adiknya agar dapat melihat wajahnya.

"Apaan sih?!" dumel Biyas tidak jelas dan setengah sadar.

Adiknya nggak punya kumis sama sekali! Masih kinyis-kinyis gini! Mendadak kepala Lasha langsung pusing. Nggak, terakhir kali Lasha lihat adiknya, dia punya kumis-kumis tipis yang rajin dipangkas tapi masih suka meninggalkan bekas cukuran di atas bibir.

Lasha mundur perlahan dengan wajah panik dan hendak kembali ke kamarnya. Saat itulah dia melihat koran di atas meja kopi ruang keluarga. Keluarganya sudah berhenti berlangganan koran sejak teknologi smartphone booming. Dilihatnya tanggal di koran tersebut, Juli 2006.

Ini mimpi! Ini pasti mimpi!

Tapi kenapa semua orang merasa ini normal? Ibu nggak bertingkah aneh. Adiknya masih santai tidur-tiduran. Fix, ini cuma Lasha yang aneh! Iapun langsung mundur perlahan dan masuk ke dalam kamar.

The Strange Playlist (#2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang