13

356 21 3
                                    

Beberapa bulan kemudian
Cindy merasakan ada yg aneh pada tubuhnya,beberapa hari terakhir ini,setiap pagi perutnya terasa mual. Cindy pun mengeceknya dan ternyata hasilnya positif.
Cindy langsung memberi tahu hal tersebut kepada kedua orangtuanya.
"Mah,apa cindy gugurin aja kandungan nya" skrng Cindy sedang berada di meja makan.
"Kalo sampe kamu melakukan hal itu papah bakal marah sama kamu" ucap boby yg datang secara tiba².
"Papah" Cindy terkejut melihat kedatangan papahnya,ia menundukkan kepalanya tak berani menatap wajah papahnya.
"Papah udah denger semuanya dan papah mau kamu pertahanin dia,dia ga salah apa²,kita bisa rawat dia sama²"
Cindy meneteskan air matanya kemudian memeluk papahnya.
"Maafin Cindy pah,Cindy udah bikin papah sama mamah kecewa,Cindy bukan anak yg baik"
"Sstt udah nggak ada yg perlu disesali,semuanya udah terjadi papah sama mamah udah maafin kamu"
"Iya sayang papah bener kita udah maafin kamu,udah yuk ah sarapan dulu nanti keburu Jinan sama Christy dateng"
"CINDYYYYY"
"Tuh kan baru aja mamah diem udah teriak aja anaknya"
Christy dan Jinan menghampiri mereka yg ada di meja makan.
"Kalian rajin banget sih,jam segini udah rapih udah pada sarapan belum?" Tanya shania
"Udah Tan" ucap Jinan dan Christy bersamaan
"Yaudah tungguin Cindy sarapan dulu gpp kan?"
"Santai aja tante lagian juga ini masih jam 6 iya kan nan?" Christy menyenggol lengan Jinan yg sedang fokus pada ponselnya.
"Iya Tante" setelah berkata seperti itu,Jinan kembali fokus pada ponselnya kembali.
Saat sedang asik sarapan,Cindy tiba² merasakan perutnya sangat mual,ia pun langsung berlari ke kamar mandi.
"Cindy kenapa Tante?"
Shania menghela nafas nya,kemudian ia memberi tahu pada Christy dan Jinan alasan Cindy seperti itu.
Christy dan Jinan terkejut dengan apa yg dikatakan shania. Bahkan Jinan yg sedang minum pun tersedak.
"Uhuk uhuk"
"Kalo minum pelan² nan,kamu gpp kan?"
"Gpp kok om"
"Tante takut Cindy depresi gara² ini"
"Tante sama om nggak usah khawatir,kita akan selalu ada buat Cindy,kita bakal selalu ada buat Cindy kapan pun dia butuh" kata Christy.
"Makasih ya kalian baik banget"
"Ga usah bilang makasih om,itulah gunanya sahabat saling menjaga dan menyayangi" ucap Christy lagi
Shania dan boby tersenyum
"Om seneng Cindy punya sahabat kaya kalian"
"Kita juga seneng bisa jadi sahabatnya Cindy"
"Jinan kenapa diem aja?" Tanya shania pada Jinan yg tidak bersuara sejak tadi
"Dia kan emang gitu tante,tante tau sendiri kan dia irit bicara udah dari orok"
Cindy telah selesai dengan urusannya,ia pun kembali ke meja makan dan melanjutkan sarapannya.
Setelah selesai sarapan mereka pamitan pada kedua orang tua Cindy untuk berangkat ke sekolah.
"Gue jemput Mira dulu gpp? Soalnya gue udah janji sama dia"
"Gpp,jemput aja dulu lagian bell masuk juga masih lama" jawab Cindy.
"Oh iya cin gue denger hari ini materi olahraga kita itu lari,jadi lebih baik lo nggak usah ikut olahraga"
"Loh kenapa gue ga boleh ikut olahraga? Gue kan baik² aja nggak lagi sakit"
"Gue udah denger dari nyokap Lo,jadi Lo harus nurut sama gue,gue ga mau Lo sama dia kenapa²"
"Iya deh iya"
Jinan menghentikan mobilnya di depan rumah Mira,setelah Mira masuk ke mobil Jinan,mereka langsung menuju ke sekolah.
Sesampainya di sekolah,Jinan langsung memisahkan diri dari Cindy dan Christy,ia mengantarkan Mira ke kelasnya sekalian mampir ke ruang OSIS yg kebetulan dekat dengan kelas Mira. Jinan merupakan wakil ketua OSIS disekolah nya
"Jinan mau kemana tuh?"
"Mau ke ruang OSIS"
"Bukannya seharusnya udah lengser ya kalo udah kelas 12?"
"Mereka lg bahas tentang kandidat calon ketua OSIS yg baru"
"Oooo yaudah ke kelas kuy"
Cindy dan Christy pun masuk ke kelas mereka.

Jam istirahat telah tiba,saat ini Jinan,Christy dan Cindy sedang berada di kantin. Mereka memang sudah kembali seperti semula yg kemana² selalu bertiga,namun tanpa kalian sadari jika Jinan sedikit berubah. Sekarang Jinan lebih cuek dari biasanya bahkan Jinan tidak akan berbicara jika kedua temannya tidak bertanya.
"Nan,lo kenapa sih kok kayanya akhir² ini lebih banyak diem"
"Gpp" jawab Jinan cuek
"Lo lagi ada masalah sama Mira?" Tanya Christy
"Nggak"
"Terus lo kenapa?"
"Gpp"
"Yaudah lah percuma juga ngomong panjang lebar sama lo,ujung² nya juga bakal dikasih jawaban singkat juga"
"Lo masih marah sama gue ji?"
Jinan diam,ia tidak menjawab pertanyaan Cindy.
"Lo kenapa sih nan,bukannya waktu itu lo udah maafin Cindy"
"Itu kan waktu itu skrng beda lagi" ucap Jinan dengan ekspresi wajah yg datar.
"Gue salah apalagi ji sama Lo,bilang ke gue kalo gue punya salah sama Lo" Cindy mulai meneteskan air matanya
"Lo bego atau gimana sih Cin?"
"Maksud lo apa nan kenapa Lo ngatain Cindy?"
"Lo pikir gue ga tau kalo Lo udah baikan sama Aril"
"Beneran Cin apa yg dibilang sama Jinan"
"I-iya ty"
Beberapa hari setelah masuk sklh,Aril menghampiri Cindy. Aril meminta maaf kepada Cindy atas semua perbuatan yg telah ia lakukan pada Cindy. Cindy awalnya tidak mau memaafkannya tetapi Aril terus memohon² dan pada akhirnya Cindy pun luluh.
"Kenapa lo maafin sih hap?" Ujar Christy frustasi,ia tidak mengerti dengan jalan pikiran sahabatnya itu.
"Gue ga tega liatnya lagian juga gue liat Aril tulus minta maaf sama gue,dan dia juga janji ga bakal ngulangin lagi"
"Fakboi mah tetep aja fakboi,Lo tau Aril juga udah sering bilang gitu sama cewek² yg pernah jadi korbannya" kata Jinan
"Ta-"
Saat Cindy akan berbicara,Jinan langsung memotong ucapan Cindy.
"Apa Lo mau percaya sama dia lg,Lo mau kemakan sama omongan dia lagi? Udahlah Cin gue capek ternyata Lo tetep ga bisa berubah,skrng terserah Lo gue ga bakal ikut campur lagi" kata Jinan kemudian beranjak dari duduknya. Namun tangannya ditahan oleh Christy.
"Nan kita bisa bicarain ini baik²"
"Ga ada yg perlu dibicarain lg,coba deh Cin lo bilang ke Aril kalo lo hamil dan lo minta pertanggung jawabannya dia pasti bakal nolak" setelah itu Jinan langsung pergi.

Sesuai saran Jinan,Cindy saat ini sedang nunggu Aril keluar dari jelas,ia ingin memberi tau sesuatu pada Aril.
"Maaf Cin nunggu lama ya?"
"Nggak kok ril,duduk sini" Cindy menyuruh Aril untuk duduk disampingnya.
"Mau ngomong apa kayanya serius dan penting banget"
"Ril aku hamil"
"Hah serius?"
"Iya aku serius"
"Yaudah"
"Kamu mau kan tanggung jawab?"
"Iya aku bakal tanggung jawab anggap aja sebagai permintaan maaf aku ke kamu"
"Makasih ril"
Dugaan Jinan salah,ternyata Aril mau bertanggung jawab atas perbuatannya.

Sepulang sekolah,Cindy menceritakan tentang pertemuannya bersama Aril tadi pada Christy dan Jinan.
"Tuh nan semua orang tuh bisa berubah,Aril udah beneran berubah buktinya dia mau bertanggungjawab sama Cindy"
"Itu baru permulaan,lo belum tau kedepannya bakal gimana"
"Udah lah nan,lo ga usah bikin Cindy sedih terus lo harusnya percaya kalo Aril itu udah bener² berubah"
"Terserah lo berdua,gue emang pembohong,omongan gue ga pernah bener jadi jangan percaya sama omongan gue"
"Silahkan Lo percaya sama si brengsek itu,tapi inget kalo ada masalah lagi ga usah panggil gue,mulai sekarang gue ga mau berurusan sama kalian lagi"

Hubungan diantara mereka kembali memanas,Jinan benar² tidak berurusan lagi dengan mereka. Skrng Jinan selalu pulang dan pergi ke sekolah bersama Mira,saat istirahat pun Jinan memilih ke kantin bersama Chika.



Makin ga jelas aja dah ceritanya :(
Au ah bingung saya

Best Friend ForeverWhere stories live. Discover now