dua puluh dua: mulai unjuk taring

1.4K 199 42
                                    











"Bisa dong sis!" Jawab Ryujin semangat. Cewek dengan rambut cepaknya itu duduk di meja kantin bersama anak 11 IPA 5 yang lain walau gadis itu di meja paling sudut menghadap satu gadis dengan wajah sumringah.

"Beneran bisa nggak kak? Ntar warnanya ngaco lagi, aku udah susah bikin desainnya sendiri," kata gadis yang juga berambut cepak menatap Ryujin tak yakin.

Ryujin semangat akan menyahut.

"Hngggggggggg... hhhnnngggg..."

Ryujin mendecak. Merasa suara dengungan mulai hilang dia akan kembali bicara.

"Hngg,"

Ryujin tak tahan juga menoleh dengan sewot. "Ngapain sih? Orang rajin kalo nggak dapet nilai langsung sawan gini ya?" Kesal nya meledak membuat Jaemin yang menggeletakkan kepala di meja lesu langsung diam.

Ryujin menghela nafas pelan. Ia menoleh ke depan. "Lanjutin lewat dm aja gue mau urusin anak gue dulu," katanya diangguki gadis yang langsung pergi mengerti keadaam.

Ryujin menoleh lagi pada Jaemin. "Lo ngapa?" Tanyanya mendekatkan diri menatap Jaemin khawatir. Nggak bisa sebenarnya dia membentak pada Jaemin yang dari awal ketemu udah dia target jadi tempat curahan gemas.

Jaemin masih meletakkan kepala, ia melirik pada Ryujin, matanya membulat dengan bibir tipisnya cemberut kecil.

Ryujin menahan diri tak membanting meja saat itu juga. Gadis itu mengaku lemah melihat wajah memelas yang menggemaskan begini. Ia jadi menggeser duduk merapat pada Jaemin melanjutkan perhatian.

Sementara siswa kelasnya yang lain berisik, rebutan sambal, kecap, dan saus seperti Mina, Woojin, dan Hwall. Renjun yang mengetuk kepala Chuu agar tak ikut bertingkah. Heejin yang makan anggun dengan Han di sampingnya yang sudah bernyanyi mengiringi segala kerusuhan teman sekelasnya bersama Chani mengetukkan sendok pada piring membuat alunan ala kadarnya. Lia kali ini tak ikut adu suara dengan Han karena diseret Siyeon buat latihan vokal. Dan Seungmin sendiri yang memilih memojokkan diri paling pojok meja tak mau ikut-ikutan. Yang lain nggak usah dicari nanti makin ribut keadaan kantinnya.

Jaemin langsung mengangkat kepala, tahu-tahu menegak seketika membuat Ryujin reflek melompat mundur kaget. Jaemin langsung menatap Ryujin dengan cerah.

"Sky High ada kantin luar nggak?!" Tanyanya semangat tiba-tiba.

Semua langsung diam tersentak. Langsung menoleh pada Jaemin dengan wajah bingung mendengar suara keras pemuda itu.

Jaemin tersenyum sendiri merasa dapat perhatian. "Kan biasanya ada murid yang nyari makan di luar gitu, di sini ada yang gitu nggak?" Tanyanya menatap semua teman-temannya.

"Setau gue sih ada, deket rumah kosong," sahut Seungmin dengan tangan menyendokkan kuah ke mulutnya masih asik makan.

"Lah? Bukannya digusur?" Tanya Chuu menoleh dengan raut kaget.

"Rumah kosong mana sih? Emang di sini ada rumah kosong?" Tanya Chani malah tak mengerti.

Jaemin yang mendengarkan langsung pupus harapan. Badan tegapnya langsung merosot tak minat mendengarkan jawaban teman-temannya walau tetap menyimak.

Ryujin sempat meliriknya, merasa kasihan juga dengan kakinya di bawah meja mulai menendang Heejin di hadapannya membuat Heejin yang sibuk menyuapkan potongan gorengan mendongak.

Heejin mengangguk mengerti. "Kalian pada nggak tau?" Tanyanya menandang teman-temannya yang kompak menggeleng.

"Kantin gaib kali," celetuk Han tanpa pikir panjang. "Kan ada tuh pasar gaib, desa gaib, kali aja tu kantin gaib,"

strangerWhere stories live. Discover now