11. Jung Jaehyun

4.8K 728 119
                                    

Running From Romeo

.

.

A JaeDo Fanfiction

Disclaimer : They belong to themselves.

KueUltahDot (Dot).

.

Read it, enjoy it, and give your vote + comment!

.

Dunia seakan berhenti dan Doyoung merasa napasnya dicekat saat itu juga. Ketika penuturan itu keluar dari sang bartender, Doyoung tak mampu merespon. Terlalu terkejut atas lelucon tersebut.

"Jangan bercanda. Jung Yoonoh… Si brengsek itu juga seorang bartender di sini. Tidak mungkin kau tidak mengenalinya."

Tanpa sadar Doyoung telah menanikkan nada bicaranya. Seakan-akan tak peduli jika dirinya kini telah menarik perhatian dari beberapa pengunjung bar. Emosi yang ada terlanjur berkecamuk dalam dadanya. Tidak habis pikir bagaimana si bartender satu ini begitu bodoh sampai tidak bisa mengenali rekan kerjanya sendiri. Apalagi, jika menilik tampang dan sifat Yoonoh. Mustahil sekali jika ada orang yang tak mengenali Yoonoh dalam sekejap saja.

"Maaf, tuan."

"Junh Yoonoh," ujar Doyoung, memotong cepat ucapan si bartender. Kedua mata bulatnya menyipit tajam dan penuh selidik hingga membuat bartender itu salah tingkah. "Dia pria tinggi. Rambutnya tebal berwarna brunet dan matanya cokelat. Ada lesung pipi di kedua pipinya. Yoonoh sangat tampan. Mustahil kalau kau tak mengenalinya," Doyoung mendeskripsikan ciri-ciri Yoonoh sedetail mungkin.

Lagi-lagi sang bartender menggeleng dan berkata, "Maaf, aku sungguh tidak mengenal bartender itu di sini."

BRAK!

Bunyi tepukan keras mengejutkan satu bar saat Doyoung tiba-tiba menghantam meja dengan kuat. Seluruh orang dalam bar tampak kaget. Tak terkecuali si bartender yang menjadi sasaran amarah Doyoung.

"Bisakah kau katakan hal lain selain maaf, huh?!" bentak keras Doyoung dan membuat sang bartender mundur perlahan-lahan.

Jungwoo yang melihat emosi sahabatnya mulai tak terkontrol lantas berusaha untuk menenangkan. Ditariknya tangan Doyoung hingga laki-laki itu menjauh dari meja bar. "Tenanglah, Doyoung. Mungkin saja dia pekerja baru," katanya mencoba membujuk.

"Tidak. Aku sudah bekerja di sini dari pertama kali cabang bar ini dibuka," sanggah bartender tersebut sembari kembali maju dan berdiri di tempat semula.

Mendengar itu, Jungwoo lantas panik. Diliriknya Doyoung yang sudah hampir menangis lalu menggigit bibirnya gugup. "Um, mungkin Yoonoh adalah pekerja paruh waktu?" terkanya sekali lagi.

"Maaf, tapi bar kami tidak mempekerjakan part timer."

Bersamaan dengan sahutan itu dan kesabarannya yang telah menipis, Jungwoo meraih kerah bartender tersebut dan mengguncang-guncang tubuhnya dengan kuat. Emosi yang meluap-luap lantas membuat Jungwoo yang berseru keras, "Bisakah kau katakan hal lain yang tidak membuat sahabatku semakin putus asa?"

"Tolong jangan membuat keributan atau aku harus memanggil keamanan," kata si bartender dengan lirih. Hendak mengancam tetapi dirinya justru terlanjur merasa terintimidasi oleh kedua pria manis di depannya. Sungguh, ia tak pernah mengira kalau harinya akan seburuk ini.

"Kaulah yang membuat keributan ini. Bagaimana bisa kau tidak mengenali rekanmu sendiri, huh?"

Di sana, Jungwoo masih membentaki si bartender malang tersebut, sementara Doyoung menatap kosong ke depan. Dalam kepalanya berkelebatan antara penyesalan dan makian kepada dirinya sendiri. Betapa bodohnya Kim Doyoung. Bisa-bisanya ia tertipu dua kali. Terlebih lagi, kali ini ia telah melakukan kesalahan terbesar dengan menyerahkan segalanya kepada pria brengsek dan misterius semacam Jung Yoonoh yang sekarang semakin tak jelas entah di mana keberadaan laki-laki itu.

Running From RomeoWhere stories live. Discover now