1. Adventure Begins

180 17 9
                                    

Dermaga ramai dengan aktivitas pada pagi hari menjelang perjalanan ke rumah Ackerley.

"Aku ingin tahu apakah Amelia sudah datang?" Batin Bella, seorang gadis yang celingak-celingukan mencari seseorang.

Bella mencari Amelia, sahabatnya. Namun, matanya malahan melihat Clara, gadis yang belakangan ini bermusuhan dengan Bella. Seorang mantan temannya, Clara, adalah orang terakhir di planet ini yang ingin ia lihat.

"Clara, apa yang kau lakukan disini?" Tanya Bella dengan wajah sedikit kesal.

"Tentu saja aku akan pergi ke rumah Ackerley. Untuk menghabiskan Minggu ini dalam kemewahan bersama Gail." Jawab Clara dengan senyuman puas diwajahnya. Entah apa yang Clara pikirkan tadi sehingga baru menyadari mengenai keberadaan mantan temannya itu. "Tunggu, jangan bilang... Kau akan ke pulau juga?"

Melihat itu Bella hanya menjawab dengan perasaan malas, "Yah, Clara. Gail mengundangku."

Mendengar itu, Clara langsung menatap tidak percaya. "Oh, ini luar biasa!!"

"Pergi bersamamu seperti mimpi terburuk ku yang menjadi kenyataan." Ejek Bella menatap malas Clara.

Tak lama, saat itu juga, Bella terhenti saat matanya bertemu oleh sosok wajah lain yang ia kenal. Seseorang tersebut mendekati tempat dimana Bella dan Clara berdiri.

"Hai! Bagaimana kabar kalian? Tidakkah kalian bersemangat?" Suaranya terdengar seperti bahagia dengan wajah berseri-seri.

"Aku sangat bersemangat, Amelia!" Seru Bella. Seseorang tersebut adalah Amelia, orang yang ia tunggu dari tadi kedatangannya di dermaga.

"Haha! Luar biasa! Aku senang orang tuamu akhirnya mengizinkanmu pergi." Ucap Amelia.

"Tidak mungkin mereka bisa menghentikan ku."

Setelah naik ke yacth, seorang anggota kru mengantar Bella dan Amelia ke kamar yang telah disediakan untuk mereka. Perjalanan yang akan menuju kesebuah rumah yang mewah yang ada di pulau kecil.

 Perjalanan yang akan menuju kesebuah rumah yang mewah yang ada di pulau kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang mereka berdua berada dikamar. Terlihat mereka sedang berkemas dengan koper masing-masing. "Aku ingin berganti pakaian yang cocok dengan yacht ini. Jadi, apa yang harus ku kenakan Amelia?" Tanya Bella yang asik mengacak isi kopernya untuk menemukan pakaian yang ia maksud.

Amelia berdiri dari tempat menuju Bella yang masih sibuk tentang pakaiannya. Ia mencari baju yang Bella miliki yang akan cocok untuk panduan yacht ini. "Bagaimana dengan yang ini, Bella?" Usul Amelia.

"Baiklah. Akan aku coba." Bella melangkah menuju ruang tempat pengganti baju. Selang beberapa menit Bella keluar dengan gaun pendek yang bernuansa biru dengan aksesoris Fancy. Tidak ketinggalan dengan memakai sepatu tinggi dengan motif bunga.

"Bagaimana, Amel? Apa oke? Aku suka apa yang aku kenakan sekarang."

Melihat itu, Amelia mengangkat kedua jempolnya. "Wah, Bella. Kau dapat memenangkan apa saja." Kagumnya.

"Thanks."

Dari dalam kamar, melalui jendela, Amelia terdiam melihat seorang pria yang berkumpul dengan teman-teman lainnya. "Aku tahu kau sudah lama menyukai Eden." Ungkap Bella mengetahui siapa yang Amelia lihat melalui jendela kamar mereka.

"Hm.. yah begitulah. Dia lucu."

"Dan menarik." Bella menambahkan.

"Itu juga."

"Kurasa kau dan Eden akan menjadi pasangan yang hebat." Seru Bella menggoda sahabatnya itu.

"Yah, mungkin..." Perkiraannya Amelia. Dia tidak bisa memastikan tentang hal itu.

Huwaaaaaaaa

Akhhhhhhh

Saat asik berbincang-bincang, Bella dan Amelia mendengar suara-suara heboh yang ditambah dengan teriakan dari luar kamar mereka.

Tidak menunggu lama, mereka berdua langsung naik ke geladak dan melihat sekelompok teman sekelas. Mereka mondar-mandir, tampak kekhawatiran di setiap wajah mereka.

"Hai, Gail!" Sapa Bella saat mendatangi sekelompok teman sekelasnya.

"Bella! Amelia! Di sana kalian rupanya." Ucap Gail saat didatangi oleh mereka berdua.

"Apa yang sedang terjadi?" Tanya Amelia khawatir melihat kehebohan di geladak.

"Oh, uh, aku tidak yakin." Jawab Gail.

"Hai, gadis-gadisku!" Seorang pria mengalihkan perhatian.

Saat tau siapa orangnya, Amelia tersenyum. "Hai, Eden!"

"Ada keributan apa ini?" Tanya Amelia sekali lagi.

Eden, pria yang bercelana pendek itu tidak menjawab. Ia menunjuk ke luar pagar Yacht. Bella dan Amelia sekarang melihat dan tahu penyebab terjadinya keributan itu. Didepannya, cakrawala ditutupi kegelapan karena awan yang hitam petunjuk akan turun hujan.

"Lihat! Ada badai sedang terjadi!" Pekik Alex, salah seorang pria bercelana jeans panjang berwarna coklat. Semua orang terkejut mendengar pekikkannya.

"Ya ampun!" Cemas Bella.

"Sepertinya akan sangat buruk juga." Ungkap Eden.

"Badai? Apa yang akan kita lakukan?" Khawatirnya Clara. Ia mendatangi dan meraih lengan Gail. Melihat itu Bella menggerakkan giginya hingga mengeluarkan suara.

"Bella, apa kau baik-baik saja?" Tanya Alex saat mendengar suara gertakan gigi dari mulutnya Bella.

Bella tersentak, ia fokus pada Alex. "Pasti sudah terlambat untuk membelokkan Yacht." Ujar Bella mengalihkan perhatian.

"Ya, badai datang dengan cepat. Mungkin lebih baik untuk segera sampai ke pulau itu." Tunjuk Alex pada sebuah pulau yang lumayan jauh dari depan yacht. Pulau itu adalah tempat kunjungan yang akan mereka datangi.

Bella tersenyum pada Alex saat menyadari betapa percaya dirinya pria yang ada disebelahnya saat ini.

Namun, senyuman Bella hilang tidak lama saat yang lain mulai panik. Kenapa tidak? Yacht yang mereka tempati akan mendekati badai yang akan datang.

"Jangan khawatir semuanya. Kita akan baik-baik saja." Teriak Gail menenangkan kepanikan teman-temannya.

Tak lama tetesan hujan pertama pun mulai turun.

"Eh, teman-teman? Mungkin kita harus berlindung dan berteduh." Usul Eden. "Itu mungkin ide yang bagus." Setuju Bella.

"Kalau begitu, ayo!" Ajak Alex. Mereka semua yang berada didalam geladak bejalan sambil menutupi kepala dengan barang atau tangan. Tapi, dalam waktu kurang dari satu menit hujan bertambah deras. Seakan diberi kekuatan, hujan bertambah deras diiringi kilatan dan petir yang menggelegar.

"Tidak usah panik! Mari kita masuk." Seru Eden berlari saat melihat teman-temannya khawatir dengan keadaan sekarang.

Tepat saat berlari masuk, Bella memegang tangan yang diulurkan oleh Gail. Pada saat itu juga, Bella melihat ekspresi tenang tanpa kecemasan di wajah sang Kapten.

"Bagaimana orang bisa begitu santai ketika awan berputar-putar dalam tarian yang begitu menyeramkan dan ganasnya ombak yang seakan-akan mau menelan kita?" Pikir Bella, heran dengan ekspresi yang ditunjukkan oleh sang kapten.

Semua orang berargumen. Bagaimana jika perjalanan ini berantakan bahkan sebelum mereka sampai di pulau tempat tujuan mereka?





*Yacht: kapal pesiar

Vote and comment

Itu gratis, oke?

Dukungan kalian dibutuhkan,oke?

Thanks bagi yang udah baca😉
Follow ig @tsf_lyple

Mystery House(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang