Bab. 1

548 66 18
                                    


Halo kakak/abang semua... Makasih ya sudah mau baca ceritaku. Aku benar-benar sedang belajar nulis dan aku senang kalau kalian mau membacanya. Kalau ada kesalahan penulisan Gie minta maaf. Semoga berkenan memberikan vote dan comen.

*




Nana merasa dirinya sangat sial. Gara-gara salah masuk ruangan ia pun melamar pekerjaan yang salah. Ini sih namanya keluar dari mulut buaya malah masuk ke dalam mulut singa.

Bagaimana tidak? Ia kabur dari rumah gara-gara Papanya ingin menjodohkan dia dan menikahkan dirinya segera di usia 22 tahun. Dan lihatlah dirinya yang sial ini, lolos dari sebuah pernikahan yang diatur Papanya malah terjebak dalam sebuah pernikahan lain. Apa memang sudah takdirnya menikah di usia muda ya???

Nana melirik seorang pria dari pantulan cermin di depannya, sementara seorang penata rias sedang mendandani dirinya.

"Pak, ini beneran nggak bisa dibatalkan ya kontraknya? Saya harus bilang berapa kali supaya Bapak dan boss Bapak itu percaya kalau saya salah masuk ruangan. Saya mau wawancara sebagai sales produk kecantikan di ruang sembilan, siapa sangka ruang yang saya masukin itu ruang enam karena lemnya copot sebagian. Pak please deh... Saya diterima jado sales aja ya..." Pinta Nana hampir menangis.

Sebenarnya Brian iba dan dia percaya pada gadis cantik ini, tetapi apa mau dikata karena bos sekaligus sahabatnya Dave sudah kepepet tak punya calon lagi. Atau Dave harus menyerah?

Pilihannya sebenarnya ada dua. Yang pertama Dave harus menikah dengan wanita pilihan Dave dan perempuan itu harus jadi Ibu rumah tangga yang baik jika tidak menikah secepatnya dia akan pindah ke Panti Jompo. Yang kedua, Dave harus menikah dengan wanita pilihan Neneknya, karena dia merupakan perempuan yang dirasa paling pas jadi pendamping hidup Dave jika Dave tidak bisa membawa calon istrinya, jika Dave menolak maka Neneknya akan pindah ke Panti jompo.

Celine Agusta sebenarnya bukanlah perempuan biasa-biasa. Dia cantik, menarik, seksi, berpendidikan juga dari kalangan orang berada. Dia juga memiliki butik, dan setiap dia melakukan fashion show pasti bekerja sama dengan perusahaan tempat Dave bekerja. Para model biasanya ikut mempromosikan produk kecantikan perusahaan Dave sambil melenggak-lenggok di catwalk.

Masalahnya hanya satu, Celine jatuh cinta pada Dave bahkan wanita itu tergila-gila pada Dave. Dia juga sangat dekat dengan nenek Dave, karena memang Mama Dave dulu sahabat dari Mama Celine, sebelum dia meninggalkan Dave.

Brian melangkah mendekati Nana, gadis itu sudah selesai di rias dan berganti pakaian juga. Cantik, riasan natural membuat gadis itu tampak sangat menawan di tambah pakaian yang dipakai seolah dirancang untuknya.

"Aku ingin sekali membantu kamu membatalkan kontrak itu, tetapi kamu bisa kena penalti sebesar sepuluh kali lipat dari gaji yang dijanjikan Pak Dave. Qpa kamu bisa membayar dendanya?" Tanya Brian.

Nana menggigit bibir dalam bagian bawahnya. Mana punya dia uang sebesar itu. Kalau Papanya sih ada, tapi jika ia melibatkan keluarganya yang ada dia bisa malu dan disuruh nikah sungguhan dengan pilihan sang Papa.

Mending jadi istri bo'ongan dari pada jadi istri beneran deh... Lagipula aku cuma diminta fokus merawat Omanua, bukan ngerawat dia sebagai suami. Sandiwara mesra juga hanya di depan Oma dan umum selebihnya tidak saling ikut campur urusan satu sama lain. Lagipula, dua puluh juta sebulan... Cuma setahun doank. Di rumah dia juga ada pembantu dan perawat jompo, ya udah deh... Setahun doang aku visa punya uang simpenan dua ratus empat puluh juta. Hihihi... Nana berucap dalam hati.

"Ya udah deh Pak. Saya hanya diminta akting jadi kekasih dia terus kita nikah dan fokus ngurus oma nya kan?"

"Tepat... Dan... Usahakan tidak jatuh cinta sama Pak Dave karena dia benci wanita."

"Ha? Dia jeruk makan jeruk gitu?"

"Bukan... Hanya saja dia tidak suka wanita. Jangan dibahas kalau tidak saya nanti dipecat." Kata Brian lagi.

Mata bulat Nana mengerjap beberapa kali tanda ia paham. Tak luput membuat Brian gemas pada gadis tersebut. Mungkin jika kontraknya dengan Dave selesai ia boleh mengajak gadis itu berkencan kali ya???

***

Jika pria normal pada umumnya pasti akans angat terpesona pada penampilan Nana, tapi Dave pengecualian. Baginya secantik dan semenai apapu wanita, wanita tetaplah wanita dan dia membenci wanita.

"Ayo. Akan ku kenalkan pada Oma. Kamu harus bersikap senatural mungkin." Ucap Dave lalu berjalan memasuki rumah tetapi Nana menarik tangan pria itu dengan berani lalu merangkulnya sehingga Dave sedikit tersentak kaget.

"Kamu apa-ap--"

"Katanya senatural mungkin? Yang nggak natural itu, situ apa sini, hmm? Mana ada orang dimabuk cinta dan kebelet nikah jalan sendiri-sendiri? Dimana-mana yang namanya pasangan apalagi sedang kasmaran pasti nempel terus kayak prang--"

"Sudah ayo masuk." Potong Dave. Dia tak menduga gadis yang ia kontrak ini ternyata cerewet persis omanya.

"Selamat malam Oma..." Sapa Dave penuh senyum dan kehangatan. Nana sampai takjub dengan perubahan ekspresi pria yang sedang ia gandeng ini.

Waw... Nih orang aslinya aktor ya? Pikir Nana.

Seorang wanita berambut putih dengan keriput di wajah dan duduk di kursi roda menoleh pada mereka. Cantik. Itu kesan yang ditangkap Nana. Pantas cucunya ganteng banget...

"Kenalkan. Natasha Gunawan. Dia kekasihku dan calon cucu menantu Oma." Kata Dave meraih tangan Nana kanan Nana yang merangkul lengannya lalu di ulurkan pada sang Nenek.

Wanita tua itu menatap dan menilai penampilan Nana dari atas kepala hingga mata kaki secara terang-terangan.

"Kamu dapat dari mana perempuan bayaran ini?" Ucap Oma ceplos membuat Dave pucat seketika.

"Kamu sanggup bayar aku berapa beb?" Tanya Nana penuh percaya diri pada Dave sembari memainkan tatapan matanya ke Dave agar pria itu bisa memutar keadaan.

"With all of my life sweet heart..." Ucap Dave dengan tatapan yang seketika membuat dada Nana berdebar tak karuan disertai sebuah senyuman manis yang begitu menggoda sehingga kupu-kupu seolah beterbangan di perutnya.

"Ada siapa Oma?" Seorang wanita tak kalah cantik dan menawan datang dari dapur dengan memakai celemek dan membawa sepiring spaghetti.

"Hei... Kanu disini? Oma minta dimasakin apa kali ini?" Sapa Dave pada wanita itu. Insting Nana kuat sekali menebak jika wanita itu pasti Celine. Brian sudah menceritakan sedikit soal Dave agar ia bisa menguasai keadaan.

Wanita itu menatap sinis pada Nana. Dia bukan tidak tahu, jika Oma menjadikannya sebagai kandidat calon menantu terkuat dan entah darimana datangnya pesaing tak terduga ini.

"Hai, kenalkan mbak, saya Natasha Gunawan. Kekasih sekaligus calon istri Kak Dave." Kata Nana percaya diri sekali lalu mengulurkan tangannya.

Daebak... Kamu kayaknya udah bisa main drakor bareng Ji Chang Wook Natasha... Gumam Nana mengagumi kemampuan tak terduganya. Ternyata, siapapun bisa jadi artis ya guys. Hihihi...

Wanita cantik itu menatap Nana dengan tatapan horor. Ia kemudian menatap Oma.  Oma tampak tidak enak hati, mungkin karena ia kira Dave pasti akan menyerah pada pilihannya sebab selama ini dia tidak punya wanita di sisinya.

"Oma juga baru tahu Celine." Ucap Oma.

Celine? Benar tebakanku. Aku akting lebih hot lagi Nana.

"Beb?" Panggil Nana manja.

"Dia sungguh kekasih sekaligus calon istriku. Kami akan segera menikah." Ucap Dave lalu merangkul pinggang ramping Nana dan mengecup pipi kirinya singkat membuat Nana terkena serangan jantung.

Oma dan Celine juga tak kalah terkejutnya.

Lalu bagaimanakah kelanjutan kisah mereka...?

---

Bersambung...

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 03, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dicari: Istri KontrakanWhere stories live. Discover now