23

2.5K 239 3
                                    

Naruto kembali ketiduran di warnet dan bangun pada pagi harinya.

"Kamu tidak sebetah itu ya dirumah?" tanya Sasori setelah meletakkan secangkir kopi hangat ke arah Naruto.

"Terimakasih," Naruto menyesapnya pelan, "tidak buruk. Tapi aku tidak suka kopi pakai gula." Sambung Naruto.

"Jangan menghindar," jawab Sasori masih dengan suara lembut magnetisnya.

"Aku perlu suasana baru untuk tidur—Akh, apa yang nii lakukan?!" Naruto memegang belakang kepalanya yang sakit ditepuk kencang oleh Sasori.

"Ini hanya masalah tidur dan kamu perlu mengubah suasana? Apa jika rumahmu kuno kamu juga akan pindah?"

"Ck, nii tau apa maksudku." Naruto berdecak namun tidak melanjutkan. Ia pergi dari warnet ke rumahnya. Rumah itu sudah kosong. Mungkin Naruko sudah pergi lebih pagi, tidak ada waktu untuk berpikir. Naruto segera membersihkan diri dan berlari-lari dengan gesit ketika melewati gang.

Naruto bersyukur dirinya tidak se-sial kemarin. Ia melihat gerbang masih terbuka dan Naruto masuk terburu-buru.

"Datang ya~" Naruto tersentak ketika tangannya dipaksa menerima lembaran kertas oleh beberapa murid perempuan.

"Apa ini?" tanya Naruto dan membacanya. Rupanya akan diadakan kegiatan PERSAMI. Naruto mematung dan tersadar kalau dia bukanlah siswa reguler. Tidak perlu memikirkan hal seperti ini.

"Naruto kun." Naruto yang hampir sampai ke perpustakaan mendengar panggilan Hinata. Ia hendak membalas sebelum sesosok pria tinggi menghalagi pandangan mereka dengan berdiri ditengah-tengah. Naruto mengamati wajah Sasuke yang tidak senang.

"Sasuke, minggir. Kamu menghalangiku." Seru Naruto namun Sasuke tetap tidak bergeming. Ia malah berbalik ke arah Hinata.

"Sudah hampir jam pelajaran. Masuk!" ucap Sasuke dingin, mendengarnya Hinata mengangguk dengan takut dan masuk ke kelas.

Naruto tertegun, apa yang Sasuke lakukan? Ia menggertak perempuan??

"Dobe, kamu juga harus masuk." Tegur Sasuke sembari mengarahkan dagunya ke gedung Perpustakaan. Memecah lamunan Naruto.

"Aku tau." Naruto mendengus sebal dan masuk ke Perpustakaan. Menyiapkan jadwal praktiknya dengan Orochimaru sensei.

Naruto melangkah perlahan menuju laboratorium sembari mengamati kertas yang ia gunakan untuk mencatat minggu lalu, ia berharap Orochimaru akan puas dengan hasilnya.

Naruto biasanya sudah terbiasa tidak mengetuk pintu karena Orochimaru bersikap santai padanya dengan itu Naruto masuk dan melihat banyak orang. Naruto dapat melihat wajah kelas sebelas B yang harusnya jadi kelasnya.

"Sensei." Sapa Naruto dan berdiri disudut, mengabaikan tatapan ingin tau siswa yang belum pernah melihat keberadaannya.

"Naru chan. Kamu disini juga?" bisik Kiba saat merapat mendekatinya.

"Un. Kelas sebelas B memang jadwalnya ke lab?" tanya Naruto yang tidak pernah tau mereka punya jadwal sama.

"Oh, tidak. Guru kimia, Anko sensei sedang rapat dan kami dipindahkan ke pelajaran Orochimaru sensei."

"Oh." Naruto dan Kiba kembali memperhatikan pelajaran Orochimaru tentang klasifikasi makhluk hidup sampai dering bel istirahat berbunyi.

"Auh aku lapar," Kiba mengusap perutnya setelah keluar dari kelas.

"Naru mau ikut kami ke kantin?" tanya Choji disamping Shikamaru.

"Tidak. Aku bawa bekal."

"Yah, kalau begitu kami duluan dulu Naru~" Naruto mengangguk dan melambai ke arah mereka yang berbelok ke kantin. Naruto melangkah dengan lambat ke Perpustakaan.

NO ONE LOVE ME [SASUNARU]Onde histórias criam vida. Descubra agora