Koo pelan-pelan mengangkat wajahnya. Bisa Taehyung lihat jika bibir dan hidung bayinya merah akibat menangis.

"Baby Koo tidak boleh pergi lagi ya? Daddy nanti nangis loh kalau baby Koo pergi!"

"Hiks api Daddy hiks angan akca Koo hiks mam ayul hiks."

"No! Daddy tidak akan pernah memaksa apapun yang baby tidak suka. Sekarang Daddy tanya apa makanan kesukaan baby Koo? Coba Daddy pengen tau!"

"Hiks Koo uka ecklim, emen, cu, cocic, cuka Daddy! Hihihi."

Cup

"Daddy juga menyukai baby Koo. Sangat suka malah."

Akhirnya bayinya bisa tertawa. Taehyung merasa lega karena baby Koo mau berbicara dengannya. Setidaknya baby Koo tidak merasa sedih karena mengingat kejadian tadi. Taehyung juga memberi kecupan dibilah bibir sang bayi sekilas. Menumpahkan betapa sayangnya dirinya dengan sang bayi.

"Daddy ayo! Atana Daddy Jak Koo alan-alan!"

"Baby Koo ingin melihat apa?"

"Koo awu ain ma kinci, layi-layi, mam ecklim, yihat ail teljun. Ih! Otokna anyak! Koo apek alau cebutin catu-catu  Daddy!"

"Tapi tidak untuk berlari sayang. Baby masih ingat bukan jika kaki baby Koo masih sakit dan dibalut perban? Hm?"

"Sowwy Daddy Koo yupa."

"Tidak apa-apa baby. Jangan bersedih seperti itu sayangku! Daddy tidak memarahimu baby hanya saja ketika ditaman nanti baby Koo hanya boleh berjalan tanpa berlari ok?"

Koo mengangguk berkali-kali e memberi jawaban kepada sang Daddy.

Taehyung segera mengajak Koo keluar dari kamarnya. Namun Taehyung bisa melihat barisan para pengintip yang saat ini tengah tersenyum kearah baby Koo.

"Baby Koo!"

"Daddy Atut! Ayo Daddy pigi! Ayo!"

Koo mengguncang-guncang tubuh daddynya ketika Seokjin berusaha mendekati dirinya.

"Iya iya sayang ayo!"

"Tolong kasih baby Koo waktu mam! Aku akan usahakan!"

Taehyung berbisik ke telinga maminya disaat baby Koo menenggelamkan wajahnya diperpotongan leher dirinya.

.

.

Dimobil Baby koo nampak anteng sambil melihat jalanan yang ia lalui. Masih berada dipangkuan sang Daddy dirinya tengah asyik bersandar didada bidang daddynya.

"Baby Koo tadi belum sempat buka hadiah dari Daddy loh sayang."

"Ugh! Hihihi Koo yupa! Anti ita uka adiah becama ya Daddy? Api Koo awu uka dikamal belcama Daddy. Koo Ndak awu emu mamy. Koo atut Daddy."

Taehyung begitu khawatir dengan baby Koo. Pasalnya akan semakin sulit membujuk babynya jika sang bayi semakin ketakutan jika melihat maminya. Namun lamunannya harus buyar kala dirinya mendengar isakan tangis dari baby Koo.

"Daddy! Hiks Daddy ayo! Daddy! Huweee."

"Hust jangan menangis baby! Okok ayo kita turun ya!"

"Eits,masih ingat larangan Daddy!"

Koo mengangguk disela-sela isakannya yang masih terdengar lirih.

"Coba ulangi sayang!"

"Atu, Koo Ndak boyeh layi-layi anti Koo atuh akit. Uwa, Koo Ndak boyeh aik kinci anti kincina angis. Iga, Koo Ndak boyeh awa Puyang kincina coalna anti Koo dimalahi oyang."

Cup

"Good boy."

Taehyung mencuri kecupan dibibir sang bayi yang saat ini tengah mengerucut kedepan. Entah apa motifnya yang jelas sepertinya bayinya menginginkan sesuatu.

"Daddy!"

"Iya? Kenapa sayang? Hm? Baby Koo mau apa?"

"Api Koo awu kinci. Acak Koo Ndak boyeh awa Puyang kincina."

Taehyung tersenyum menanggapi baby Koo menginginkan sesuatu adalah hal yang harus ia turuti dan ia kabulkan.

"Sayangnya daddy, kelinci yang saat ini baby Koo ajak main itu punya keluarga baby. Kalau salah satu kelincinya baby ambil, coba bayangkan bagaimana keluarganya mencarinya. Keluarga kelinci akan menangis jika salah satu anggota keluarganya hilang. Coba bayangkan baby Koo ada diposisi mereka, perasaan baby Koo bagaimana? Pasti sedih bukan?"

"Sowwy Daddy. Koo Ndak Adi awa Puyang kincina, anti pamily kincina angis. Api anti Koo beyi kinci ya Daddy, pweaseee!"

Mata doenya semakin melebar ketika dirinya membujuk sang Daddy agar mengabulkan keinginannya. Sungguh baby Koo selalu punya cara tersendiri untuk membuat daddynya diabetes.

"Nanti kita bicarakan lagi ok? Sekarang kita turun ya sayang!"

Taehyung turun dengan masih menggendong baby Koo. Berjalan kearah bangku taman yang kosong. Beruntungnya tamannya tidak terlalu ramai. Jadi baby Koo bisa leluasa untuk bermain disini. Taehyung memilih kursi kosong yang berada didekat air terjun yang berada ditengah-tengah taman. Diseberangnya ada sebuah taman kecil lengkap dengan rumah kelinci. Anak-anak bisa main sesukanya saat berada ditaman kelinci.

Taehyung menurunkan baby koo pelan-pelan. Baby Koo cukup kelimpungan, pasalnya dirinya tidak pernah keluar dari mansion jika tidak bersama sang Daddy. Bahkan dulu dirinya tidak pernah menghirup udara segar. Sungguh miris sekali kisah Jungkook dan baby Koo.

"Baby Koo! Ayo! Katanya mau bermain!"

"Ugh! Daddy Koo atut anyak oyang!"

Koo malah meringsut dipelukan sang Daddy. Akhirnya Taehyung kembali membawa baby Koo kegendongannya dan berjalan kearah taman kelinci. Taehyung berjongkok sambil menyamakan posisinya agar baby Koo bisa melihat jika sekarang dirinya berada bersama dengan kelinci.

"Ih! Kinci! Daddy! Koo tuyun!"

Taehyung pelan-pelan menurunkan baby Koo. Baby Koo langsung berjongkok didepan kelinci yang saat ini tengah memakan rumputnya. Koo mengelus bulu lembut kelinci. Dirinya gigling tanda ia sangat senang. Taehyung merasa begitu hangat ketika melihat tawa indah baby Koo.

"Permisi! Apa bayi anda little space?"

Tiba-tiba ada seorang Yeoja yang menyapa Taehyung yang tengah asyik melihat kelincinya.

"Ah iya! Kenapa memang?"

"Oh tidak apa-apa. Saya cukup sulit untuk mempercayai jika didunia ada seseorang yang memiliki sindrom itu. Dan sekarang saya menjumpainya sendiri. Apa saya boleh berkenalan dengan bayi anda?"





















 Apa saya boleh berkenalan dengan bayi anda?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat pagi semua!

Apa baby koo mau berjumpa dengan Yeoja itu? Dan siapakah Yeoja itu?

Komen dibawah! Dan jangan lupa votenya ya! 💜

Sorry banget aku harus up pagi-pagi gini! Supaya surprise aja ketika kalian bangun besok! 😁

MAFIA  DAN BABY KOO THE SERIES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang