Sampai Jumpa

12 0 0
                                    

Kita bisa; setidaknya bercengkrama sekali sebelum kau pergi. Atau barangkali; kau bisa kabari sehari sebelum kau ke Sulawesi. Atau setidaknya, kau bisa beritahu aku sedetik sebelum kau tak kemari lagi.

Aku bisa mengantarmu ke bandara, atau memberi cinderamata dan surat cinta. Aku bisa menghapus air matamu dan berusaha membuatmu tertawa sebelum tinggalkan Yogyakarta. Aku juga ingin bisa, setidaknya melihat tawamu sebelum kita benar-benar tak lagi bersama. Aku bisa menjadi selalu ada, tapi kenapa kau justru memilih lupa?

Aku memang gagal membuatmu bertahan, aku juga tak punya alasan untuk memaksamu tetap tinggal. Tapi satu hal yang perlu kau benamkan, bahwa biar bagaimanapun. Kita ini teman. Seburuk apapun keadaan.

Kita punya banyak pilihan. Tak bisakah kau memilihku untuk menjadi telinga pada setiap keadaan? Mengapa semua tentangmu harus begitu rahasia dan tiba-tiba?

Kau boleh pulang sekarang. Menarik napas dalam-dalam serta mengistirahatkan isi kepala yang terlalu lelah bekerja berbulan-bulan.

Bunuh segala rindu yang kuasai Ibumu, sampaikan salamku. Sampai jumpa di lain waktu.

KEMBALIWhere stories live. Discover now