Lari

178 21 1
                                    

Jaemin bangkit dari duduknya di depan pintu kamar mandi Donghyuck. Lalu menghampiri dan memeluk sahabatnya yang sedang merapihkan seragam sekolahnya. Rengekan pelan menghampiri telinga Donghyuck

"Ddongie, kamu gak mau lihat kak Mark balas apa? Kamu gak mau bantu aku balas pesan kak Mark? Kamu gak mau jadi sahabat aku lagi? Kamu mau aku hidup di pinggir jalan? Kamu mau ak—" Ocehan Jaemin terhenti karena mulutnya di bungkam kaus kaki oleh Donghyuck.

"Diam atau aku sumpal pakai celana dalamku?!" Donghyuck menjitak kepala Jaemin gemas. Jaemin membuang kaus kaki Donghyuck dari mulutnya. Walaupun kaus kaki itu baru dan wangi, tetap saja Jaemin jijik membayangkan bahwa benda itu pernah berada di kaki berkeringat Donghyuck!

"DONGHYUCK SIALAN!" Setelah memekik seperti perawan, Jaemin menggigit pundak Donghyuck gemas yang di balas pekikan serupa oleh empunya pundak. "JAEMIN SIALAN!" Setelah itu mereka berdua bergumul di atas karpet. Jaemin mencoba menggigit Donghyuck, dan yang di gigit berusaha melepaskan diri.

Ibu Donghyuck yang mendengar keributan dari kamar putranya pun menghampiri asal suara tersebut dan pemandangan dua pemuda yang sedang bergumul itu mengisi indera penglihatannya yang membuat dirinya menghela napas. Namun seulas senyum terpatri di atas bibir ibu Donghyuck. Setelahnya, dia menghentikan aksi bar-bar kedua putranya itu.

Sambil memasukkan bekal untuk mereka, wanita itu berujar, "Sudah berkelahinya? Lihat seragam kalian jadi kusut semua! Ayo turun ke bawah, waktunya kalian berangkat sekolah. Ayah sudah menunggu di mobil." Lalu menatap kedua bocah SMA itu, "Berkelahinya kan sudah, sekarang berbaikkan."

Dua sahabat itu saling pandang. Dengan perasaan masih kesal, mereka berpelukan satu sama lain sambil berbisik, "Maafkan aku."
Ibu Donghyuck tersenyum puas melihat tingkah mereka. "Kalian tidak pernah berubah, masih anak mama dan bunbun yang manis."

Setelahnya mereka bertiga turun dari kamar Donghyuck menghampiri ayah yang sudah menunggu lama di dalam mobil Audi Q7 putih itu.

Dapat di lihat ayahnya masih sabar menunggu mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dapat di lihat ayahnya masih sabar menunggu mereka.

Jaemin dan Donghyuck mengecup pipi dan punggung tangan ibu lalu masuk ke dalam mobil dan duduk di belakang, karena kursi depan sudah di isi oleh tas kantor ayah.

"Sudah siap? Pasang sabuk pengaman kalian."
Setelah berucap demikian, ayah mulai melajukan mobilnya ke arah sekolah putranya.

"Ddongie, lihat nih kak Mark balas pesanku!" Ujar Jaemin sambil menyodorkan ponselnya ke arah Donghyuck.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang