Chapter 4 : His Part

2 0 0
                                    


Hari itu, hari dimana terjadi suatu tragedi yang sangat mengejutkan bagiku (Daniel) entah pada hari itu pun cuaca mendukung dimana angin bertiup sangat kencang disaat Suzanne telah pergi setelah menunjukkan ekspresinya tersebut. Aku benar-benar bingung karena biasanya apapun yang kulakukan kepada ketua kelas, semarah apapun terhadapku biasanya dia langsung membentakku ataupun memukulku dengan tinjunya yang bagai tinjuan bertangan besi itu. Aku pun beranggapan bahwa nantinya ketua kelas pun akan baik-baik saja terhadap ku.
Setelah jam istirahat berbunyi, aku, Justin, Josh, dan Mark pun bergegas pergi kedalam kelas. Saat aku membuka pintu kelas suasana kelas terasa tidak enak dan aku melihat ketua kelas ditempat duduknya sehingga aku berniat menyapanya dengan sambil mendatanginya.

"Ha—" –Daniel.

Sesaat ketua kelas melihatku, ia pun langsung membuang mukanya dengan tatapannya yang mengerikan! Saat itu juga aku jadi membatu mati gaya ditambah suasana kelas makin suram setelah itu.
Langit yang biru pun berubah menjadi langit berwarna oranye, cahaya matahari menusuk mata  karena pantulan dari jendela dan aku pun mendangak duduk tegak menghindari cahaya matahari yang memantul dari arah sebelah kiriku dengan tanganku yang menutupi sebagian mukaku. Tidak sengaja pun aku melihat ketua kelas yang duduk di sebelah kanan depan ku dengan rawat muka yang sangat sedih.

"ah apaan sih, padahal hanya pudding coklat..." – Daniel.

Perasaan ku saat itu terasa campur aduk sangat amat tidak enak, danentah mengapa pada saat itu juga aku bertekad untuk mencari pudding tersebut saat sepulang sekolah.

"Hah memangnya sesusah itu apa, hanya pudding." – Daniel.

Bel jam pelajaran terakhir akhirnya berbunyi, saatnya pulang! Aku langsung bergegas menghampiri teman-temanku yang telah berkumpul di jendela dekat pintu masuk kelas 3-3 dan langsung menanyakan kepada Josh mengenai kenalan pudding coklat tersebut.

"Josh, bagaimana dengan puddingnya? Apakah kau mengenali pemilik atau salah satu yang mengelola pudding itu?" – Daniel.

"hmm.. pamanku mengenal salah satu manajer toko pudding tersebut yang ada dicabang Y namun katanya semua pudding coklat tersebut memang habis untuk saat ini" –Josh

"ah, Dan-" –Mark yang baru saja keluar kelas menghampiri teman-temannya.

"em.. baiklah aku duluan ya.." –Daniel, langsung sambal berlari menuju pintu keluar sekolah secepat kilat.

"Daniel bersemangat sekali ya hehe" -Justin

"......" -Mark

Saat aku berjalan kearah pulang aku melihat brand toko pudding yang sangat disukai oleh ketua kelas.  Aku pun masih penasaran dengan pudding tersebut, dan memutuskan untuk masuk kedalam toko untuk menanyakan ketersediaan pudding itu. Namun sayangnya, pudding tersebut memang benar habis stocknya dan dipertegas oleh penjualnya bahwa pudding itu sangatlah favorited dan cepat habis terjual dari setiap cabang.
Rawat wajahku menjadi membiru dan murung mengetahui pudding tersebut memang cepat kandas, disaat membuka pintu aku mendengar suara ketua kelas dan Adelle yang sedang mengobrol entah aku automatis langsung bersembunyi sambil mendengarkan percakapan mereka berdua mengenai pudding coklat yang ternyata pemberian ibunya yang jarang dirumah. Mendengar alasan ketua kelas terhadap pudding coklat itu membuat perasaanku semakin campur aduk, saat aku berniat menghampiri mereka tiba-tiba Adelle, teman dekat ketua kelas melotot kepadaku seperti berkata

"Jangan kemari, idiot." -Adelle

Aku pada saat itu tertegun tidak dapat melakukan apa-apa.
Setelah mereka pergi, dengan secepat mungkin aku beranjak kaki menuju rumah dan mencari seluruh cabang toko pudding tersebut lalu aku akan mencatatnya serta menelfon tiap cabang untuk menanyakan ketersediaan pudding coklat kesukaan ketua tersebut. Beberapa waktu kemudian dengan cepatnya waktu berlalu menjadi tengah malam, aku tetap tidak mendapatkan ketersediaan pudding tersebut khususnya terhadap cabang terdekat daerah rumah ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Definitely a typical love story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang