☄ Satu ☄

16 5 0
                                    

Namaku Ares. Aku itu dewa dan kalian pasti sudah tahu aku dewa apa tanpa harus dijelaskan lagi. Tapi yang menyebalkan adalah sekarang aku adalah manusia fana.

Yang benar saja!

Entah apa yang merasuki Zeus, sampai dia tega membuang anaknya sendiri ke bumi. Aku tidak tahu kenapa, tapi yang aku ingat adalah dia kecewa padaku.

Dia menjatuhkanku dengan cara yang tidak etis. Bagaimana tidak! Aku terjatuh di atas pohon besar yang berada disamping jalanan kota New York.

Bahkan tubuh kekar milikku sudah hilang entah kemana, sekarang hanya tinggal remaja kurus berambut pirang dengan tas punggung yang berisi-buku!

Hebat sekali. Apalagi yang lebih buruk dari ini?

Rasanya aku ingin mengutuk Zeus jika boleh. Tapi sayangnya aku tidak bisa. Bahkan dia tidak memberiku kekuatan apapun.

Tubuhku terasa begitu remuk dan untuk pertama kalinya aku bisa merasakan sakit. Selama beribu-ribu tahun aku berperang, tidak pernah merasa sakit sedikit pun.

"Hey lihat itu! Ada remaja aneh yang terbaring di atas pohon." Aku mendengar ada beberapa orang yang melangkah mendekat sambil tertawa.

Tanganku mengepal, gigiku bergemeletuk. Berani sekali mereka mengatakan aku aneh.

Mereka harus mati.

Aku berdiri dan menatap orang-orang tadi yang berjumlah sekitar lima, sangat mudah mengalahkan mereka.

"Berani sekali kalian mengatakan aku aneh, sekarang rasakan pembalasanku!" Gertakku pada mereka dan aku langsung maju. "Lawan aku."

Walaupun tanpa alat perang, aku masih bisa membunuh mereka.

Aku memukul mereka satu persatu, mulai dari pria yang memiliki janggut tipis, hingga pria yang memiliki mata yang berbeda warna.

"T-tunggu.......kamih...h-hanya bercanda." Ucap mereka terbata-bata, mereka sepertinya sulit untuk bernafas karena lehernya kucekik.

Ini lucu.

"Kumohon.....lepaskan kami, jangan biarkan kami mati." Kata pria yang memiliki warna mata berbeda.

Aku menaikkan sebelah alisku. "Kenapa aku harus melakukannya? Bukankah kalian lebih pantas untuk mati?" Tanyaku.

Namun yang tidak kusangka adalah ada seseorang yang memukul punggungku begitu kuat, hingga aku terjatuh.

Tulangku terasa ingin patah. Sial sekali, tidak biasanya aku mudah dikalahkan.

"Kau pikir, kau bisa mengalahkan kami begitu saja. Haha dalam mimpimu! Dasar remaja brengsek!"

Mereka yang kupukul tadi sudah berdiri dan sekarang total mereka ada tujuh orang. Lalu mereka mulai memukuli tubuhku dengan kuat dan ini terasa sangat menyakitkan.

Tidak, ini tidak benar.

Kemudian salah satu dari mereka menarik rambutku dan yang satu lagi memukul wajahku serta perutku.

"Uhuk! Uhuk!" Aku terbatuk dan mulutku mengeluarkan darah. Tidak pernah terjadi sebelumnya.

"Argh!" Aku meringis kesakitan, mereka tidak berhenti memukuliku. "Kesombonganmu itu, benar-benar membuatku muak!" Bentaknya padaku.

Dia menginjak kakiku. Mataku mendelik tajam, aku menggigit bibirku kuat.

"Kau akan ma-"

"HEY KALIAN!" Teriakan itu membuat mereka melepaskanku dan berlari bagaikan pengecut.

Pandanganku mulai mengabur, mataku melihat ada sekelompok pria lagi-tapi kali ini mereka mengenakan seragam.

Rasa sakit yang begitu hebat, mulai menggerogoti kepalaku.

The True Rebel, Ares.Where stories live. Discover now