11

27 12 0
                                    

"Fotonya sudah saya sebar, saya tunggu bayaran yang kamu janjikan."

Lami mengangkat sebelah alisnya. Sudah dikirim ternyata? Bagus. pikirnya.

Lami memang jahat, dia mengakui itu. Katakanlah dia terobsesi dengan laki-laki yang bernama Na Jaemin.

Yap. Lami adalah orang yang memotret Jaemin dan Chyara di apartment mereka pada tahun lalu. Lalu, ia menyuruh seseorang untuk menyebarkannya ke grup sasaengfan.

Lami juga adalah dalang dari media play ini. Dia sudah kehabisan cara untuk mendekati Jaemin, karena sekarang dia dan Jaemin tidak satu agensi. Itu yang membuat ia sulit untuk mendekati Jaemin.

"Jaemin-Jaemin, kok bisa-bisanya kamu suka sama perempuan kayak gini?" ujarnya pelan. dia tertawa sarkas.

"Aku emang jahat, tapi setidaknya aku tidak mengotori nama baik Ara-mu itu."

___

Nct Jaemin dan aktris Kim Lami terlihat berkencan disebuah restoran. Mereka terlihat sangat akrab, cocok dan serasi.

Terlihat cocok.

Serasi ya?

Hahaha aku tertawa miris setelah melihat postingan tersebut ditwitter.

Jaemin dan Lami memang serasi dan cocok. Aku bukanlah apa-apa jika dibandingkan dengan Lami.

Aku percaya kok dengan Jaemin. Apalagi dia sudah mengakatan bahwa dia mencintaiku beratus-ratus kali.
Namun, itu sekarang, perasaan seseorang bisa berubah, kan? apalagi jika ada orang baru.

Bohong kalau aku berkata baik-baik saja. Bohong kalau aku berkata tidak sedih dalam media play ini.

Well dari sekian banyaknya idol yang dating, kenapa harus Jaemin dan aku yang ketahuan?

Oke. Pikiranku makin kalut karena ini sudah malam. Sebaiknya aku tidur, dan melupakan kejadian hari ini.

Nyatanya tidur tidak semudah itu. Pikiranku makin kalut.

Dua puluh menit kemudian akhirnya aku tertidur lelap.
Tapi sepertinya kecemasanku berlanjut di mimpi.









___



"Hai," sapa Jaemin tanpa senyum.

"Eh iya." Lami menjawab dengan senyuman manisnya.

"Jangan lupa pake sabuk pengamannya," ucap Jaemin.

Lami mengangguk lalu memakai sabuk pengamannya sendiri.

Hari ini mereka berdua disuruh untuk melakukan kencan palsu. Yap, media play.

Sebenarnya Jaemin sangat tidak mau. Perasaan bersalah terus menghampirinya. Ia sangat kepikiran tentang Ara, pacar sungguhannya.

Apalagi semenjak pertemuan terakhir mereka, Chyara terlihat murung. Walaupun wanita itu berusaha menutupinya dengan senyuman.
Tapi Jaemin tahu, Ara sedang tidak baik-baik saja.

"Kita mau kemana?" akhirnya Lami tidak tahan, ia membuka obrolannya dengan Jaemin.

"Hanya menonton bioskop lalu pulang, perintah managerku," jawab Jaemin datar.

Lami diam saja. Tapi di dalam hati ya ia sangat tidak menyetujui itu. Lami berencana memperlama waktu kencan dengan Jaemin.

"Oh iya Jaemin," Lami melirik Jaemin. "Kamu ga lupa kan kalau kita sedang kencan kamu akan memperlakukan aku seperti pacarmu?" tanya Lami, matanya menatap Jaemin yang sedang menyetir mobil.

Jaemin menghela napas. Ia terlihat kontra dengan ucapan Lami.

"Aku lupa, maaf."

"Jangan terlalu cuek dan acuh denganku, ingat perjanjiannya." Tukas Lami tajam.

Jaemin berusaha tersenyum, lalu memegang tangan Lami dengan tangan kanannya.
"Iya, maaf sekali lagi."

Jaemin ingin melepas tangannya, namun di tahan oleh Lami. Ia makin mengeratkan pegangan tangannya dengan Jaemin.

"Jangan dilepas," ucap Lami kemudian. Jaemin meliriknya, ada perasaan kesal saat Lami mengatakan itu.

Ia jadi ingat lagi dengan Ara, tapi Jaemin juga tidak enak dengan Lami.



Citt.


Mobil berhenti di basement mall. Jaemin memakai topi dan maskernya, begitupun juga dengan Lami.
Walaupun sekarang jam-jamnya mall sepi, mereka tetap takut ketahuan.
Yahㅡ walaupun fans mereka tahu mereka dating.

"Jangan lepas pegangan tangannya, jangan jauh dari aku."

Jaemin menatap Lami sebentar lalu menggelengkan kepalanya.

Jangan jauh dari aku.


Kata-kata itu biasanya Jaemin meminta ke Ara. Jaemin yang selalu meminta agar Ara tetap bersamanya.

Namun, lihat sekarang? Ia berjalan dengan wanita lain, padahal Jaemin sendiri yang meminta Ara untuk berada di sisinya.

Lagi, Jaemin mencoba berpikir jernih.
Ini hanya bohongan, ini hanya media play, ia harus kuat dan bersabar melalui ini.

"Mau beli popcorn dulu?" tanya Lami kemudian. Namun Jaemin mengabaikannya.

"Na Jaemin!" sentak Lami. Barulah Jaemin sadar dari lamunannya.

"Eh iya, ada apa?"

"Aku tanya kamu mau beli popcorn atau nggak?" tanya Lami sekali lagi.

"Ah iya beli aja, ayo." Ajak Jaemin kemudian, lalu menggandeng tangan Lami.

Di saat yang bersamaan, saat mereka sedang memesan popcorn, di sana ada seseorang yang masuk ke ruangan bioskop. Orang itu adalah Chyara dan temannya, Ira.

"Ra lo mesen tiket atauㅡ"

Ucapan Ira mengantung karena melihat temannya menatap lurus ke depan. Lalu Ira juga melihat pemandangan itu.

Walaupun di tutupi oleh masker dan kacamata, Ira yakin orang itu adalah Jaemin dan Lami. Ira juga semakin yakin karena melihat ekspresi datar Chyara. Ia berusaha tenang, namun Ira tahu pasti Ara sedang mengontrol emosinya.

"Ra?" Ira mengibaskan tangannya di depan Ara, mencoba menutupi tubuh Jaemin dan Lami.

Ara tersentak, barulah ia sadar dari lamunannya.
"Eh iya, kamu udah pesenㅡ atau-"

Ira tidak menjawab Ara. Ia menarik tangan gadis itu, membawanya keluar bioskop.


"Ara...." ucap Jaemin pelan. Sesungguhnya ia sangat ingin menghampiri kekasih sungguhannya itu. Ia ingin memeluk dan meminta maaf kepada Ara.
Namun, keadaannya sekarang sangat tidak memungkinkan.

"Ayo Jaem, teathernya udah di buka." Kata Lami sambil menarik Jaemin pergi.






























TBC

___


Can you vote and comments this story? thank u so much <3

I'm not meWhere stories live. Discover now