14

22 7 0
                                    

Can you guys klik vote?

Cuma vote kok, ga susah dan bahkan bisa bikin orang lain senang.

Udah vote? terima kasih yaa^^

Dan terima kasih juga untuk kalian yang tidak menjadi silent readers^°^

Selamat membaca!

______

"Gimana keadaan lo? udah baikan?"

Jaemin mengangguk. Lalu ia membetulkan posisinya agar nyaman.

"Lo tau keadaan Chyara ga? gue rasa dia ga ada di rumah sakit ini."

Jeno sejenak berpikir, lalu ia mengangguk mengiyakan perkataan Jaemin.

"Kan lo punya kontaknya, ngapain nanya ke gue?"

Benar juga, pikir Jaemin.

"Oh iya ya," Jaemin cengengesan. "Jen, gue boleh minta tolong sesuatu ga?"

"Karena lo lagi sakit, oke boleh." Jeno tertawa sehingga eyesmailnya terlihat. "Minta tolong apa?"

"Ke rumah sakitnya Chyara, gue khawatir sama dia."

____

Aku sangat suka rumah sakit. Tapi aku benci ketika aku menjadi pasien di rumah sakit.

Aku belum boleh pulang, padahal aku rasa keadaan tubuhku sudah membaik. Tetapi para Dokter tidak mengizinkanku untuk pulang.

Ini sangat menyebalkan.

Saking seriusnya aku melamun, aku tidak sadar bahwa ada yang masuk ke kamarku.

Teman dekatnya Jaemin, Lee Jeno.

"Loh, Jeno?" tanyaku, ia duduk dibangku yang disediakan disebelah bangsal ini.

Ia tertawa kecil. "Kamu daritadi melamun terus, sampe ga sadar ya aku masuk ke sini?"

Aku hanya meringis untuk menjawab Jeno. Karena jujur mulutku masih sangat sakit, jadinya aku tidak terlalu bisa banyak tertawa.

"Ada apa kamu ke sini?" tanyaku kemudian.

"Kok nanyanya gitu sih, kamu ga khawatir sama keadaan Jaemin?"

Ah iya Jaemin ya? Aku hampir lupa menanyakan keadaannya.
Sepertinya aku terlalu dalam pengaruh obat makanya aku jadi tidak memikirkan Jaemin.

"Keadaan dia gimana sekarang?" tanyaku kepada Jeno.

"Ia jauh lebih baik kondisinya, cuma ya gitu masih harus perawatan lebih lanjut." kata Jeno, ia menatapku. "Emangnya kamu ga liat beritanya di naver?"

Aku menggeleng.
"Jangankan untuk main hp, aku aja kalau duduk kadang masih lemes."

Aku jadi kepikiran. Apakah Jaemin terkena kasus kecelakaan? Ia kan seorang idol, hal seperti ini sangat bisa merubah karirnya dalam sekejap mata.

Karena penasaran dan khawatir, aku akhirnya menanyakan hal itu kepada Jeno.

"Jeno," panggilku. "Jaemin ga terkena skandal kan?"

Lee Jeno tidak langsung menjawab. Ia menundukan kepala lalu menghela napas yang panjang.

"Sebenarnya iya,"

"Jeno? kamu serius?"

"Tapi Jaemin ga kena kasus kok. Kamu tau kan uang bisa menutup segalanya, jadinya ya SM yang mengurus semua itu." lanjut Jeno.

Entahlah tapi aku merasa lega setelah Jeno mengatakan itu. Setidaknya karir Jaemin baik-baik saja sekarang. Walaupun aku tahu kalau uang yang menutup semua itu.

"Kamu harus sembuh, Chyara. Jaemin kangen sama kamu."

Dalam lubuk hatiku sebenarnya aku juga rindu dengan Jaemin. Tetapi aku tidak mengatakan hal tersebut kepada Jeno.

Jadi aku hanya tersenyum tipis menanggapi perkataan Jeno tadi.

"Dia kan udah ada Lami." kataku lalu tersenyum miris.

"Jangan ngomong gitu, Chyara."  Entah hanya perasaanku saja atau memang nada bicara Jeno berubah menjadi ketus.

"Lami dan Jaemin hanya settingan. Kamu jangan pernah ngomong begitu lagi." Ia menatapku lalu menghela napas. "Kalau Jaemin denger apa yang kamu katakan tadi, dia pasti udah marah."

Sepertinya aku salah bicara ya? Entahlah perkataan itu tiba-tiba terlintas dipikiranku sehingga aku mengatakan itu.

"Aku cuma," Aku cemas, aku takut akan satu hal. "Aku merasa ga pantes jadi kekasih Jaemin." kataku lalu aku menundukan kepala, menahan agar air mataku tidak jatuh saat ini.

"You deserve it for Jaemin, malah Jaemin sangat beruntung punya kamu."

"Kamu harus inget satu hal ini, media play yang dilakukan agensiku tidak ada artinya dibandingkan hubungan kalian.
Mungkin dimata fans kami Lami adalah pacar Jaemin tapi itu tidak akan bertahan lama. Percaya denganku."

"Jika memang suatu hal yang sudah ditakdirkan bersama, mau sesusah apapun manusia memisahkan kalian atau bahkan semesta memisahkan kalian itu tidak akan membuat garis takdir kalian berubah. Jadi, tolong jangan anggap Jaemin mencintai Lami, dia cuma mencintai kamu Chyara."

"Tolong sabar sedikit lagi, aku yakin media play itu akan berakhir. Jangan menyerah ya Chyara?"













To be continued.

I'm not meWhere stories live. Discover now