Enemy

148 16 4
                                    

Hargai karya penulis ❤️

Cek it out 😁

"Katakan padaku sejak kapan dan bagimana bisa kau dekat dengan Jisoo?" tanya Jennie.

Saat ini ia dan Hanbin sedang berada di sebuah kafe yang tak jauh dari kediaman Jisoo. Hanbin masih terdiam dan tak berniat untuk menjawab pertanyaan Jennie. Otaknya sibuk memikirkan keadaan Jisoo sekarang.

Mungkinkah dia akan memaafkannya?

"Kim Hanbin jawab aku!"

Hanbin menoleh dan menatap Jennie cukup lama. la menghela napas panjang sebelum mulai bercerita.

"Sudah sejak lama. Waktu itu aku sedang terlibat perkelahian dengan teman sekolahku. Lalu seseorang mengadukannya pada ibuku. Dan saat di perjalanan menuju sekolahku, ibuku mengalami kecelakaan. Saat itulah Jisoo yang membawa ibuku ke rumah sakit, dia juga yang menjadi pendonor darah untuk ibuku." Hanbin mengambil jeda sesaat.

"Awalnya kami tak saling kenal, tapi sejak hari itu aku sudah menganggap Jisoo sebagai penyelamat ibuku."

Jennie mengangguk dan mulai mengerti dengan alur cerita diantara mereka berdua.

"Itulah mengapa kami berdua seolah terikat. Orang tua Jisoo bahkan mempercayakan dia padaku."

"Apa?" Kali ini Jennie menangkap sesuatu yang ganjil pada ucapan Hanbin.

"Mereka tidak menjodohkanmu dengan Jisoo kan?"

"Eh?" Hanbin tertegun kemudian tertawa pelan.

"Kau pikir masih ada hal segila itu dijaman sekarang?"

Untuk seperkian detik Jennie terpana melihat tawa seorang Kim Hanbin yang tentu saja jarang diperlihatkan, apalagi kepadanya.

"Tampan," gumam Jennie tanpa sadar.

"Apa?"

"Ah tidak, maksudku.. kau yakin kalau orang tua Jisoo hanya menitipkan Jisoo dalam artian menjaganya saja kan? Tidak untuk hal-hal lain?"

"Entahlah."

"Kalau pun iya kau harus menentangnya, karena Kim Hanbin hanya milik Kim Jennie!" kata Jennie dengan nada bossy seperti biasa.

"Berhenti berbicara omong kosong! Aku tahu kau hanya main-main denganku. Setelah kau bosan kau pasti akan membuangku seperti mantan-mantanmu yang lain, iya kan?"

Jennie mengernyit tak setuju.

"Tidak, tidak. Aku rasa kali ini aku serius
menyukaimu"

"Terserah kau saja, tapi kalau kau sudah
membuangku kuharap kau tidak akan melanggar perjanjian kita. Ingat kalau aku sudah menjadi pacarmu dan mengesampingkan harga diriku. Aku tidak pernah dicampakan oleh wanita sebelumnya"

"Kalau begitu aku akan menjadi wanita pertama yang mencampakanmu"

Jennie tersenyum jahil sambil memangku wajahnya dengan kedua tangan.

"Coba saja"

***

"Jadi apa rencana kita? tanya Rose kepada
seorang lelaki jangkung yang kini duduk di hadapannya dan juga Jisoo.

"Pertama-tama kita harus cari tahu dulu kenapa Hanbin mau menjadi pacar Jennie" kata Kai kemudian menoleh ke arah Jisoo.

"Kau bilang Hanbin tidak menyukainya kan? Itu artinya ada hal lain yang membuat dia mau atau mungkin terpaksa menjadi pacar Jennie'' Jisoo mengangguk setuju.

"Dan hal seperti apa itu?" Rose kembali bersuara.

"Entah ... mungkin semacamnya kelemahannya?"

"Kelemahan?" tanya Jisoo.

"Ya. Bagi laki-laki seperti Hanbin, kelemahan adalah hal yang haram untuk disebarkan. Dan bagi seorang Kim Jennie, kelemahan seseorang merupakan senjata untuk menaklukannya. Aku sudah hapal dengan sifat Jennie yang suka memaksakan kehendak orang lain. Dan aku rasa ini bukan masalah yang sepele, hingga seorang Kim Hanbin tidak mampu mengatasinya dan memilih menuruti permintaan Jennie."

"Kau tahu apa kelemahan Hanbin?" tanya Rose pada Jisoo yang langsung menggeleng pelan.

"Aku tidak tahu" katanya kemudian.

"Dan itu tugasmu untuk mencari tahu!"

Kai menjentikan jarinya di depan wajah Jisoo.

"Hanya itu rencana yang kita punya?" Rose
kembali menatap Kai.

"Kita punya dua cara. Pertama jika apa yang aku katakan tadi benar, maka tugas kita adalah membantu Hanbin melepaskan diri dari Jennie sebelum dia jatuh hati padanya. Kedua jika mereka ternyata benar-benar
saling mencintainya, kita harus memisahkan mereka secara paksa"

Rose dan Jisoo saling menoleh dan seolah berbicara lewat tatapan mereka.

"Dan tugasmu Rose ... kau dekati Jennie lalu cari tahu informasi sebanyak mungkin tentang hubungannya dengan Hanbin"

"Apa?"

"Aku benci mengatakan ini... api kau harus jadi musuh dalam selimut"

TBC

Mari kita jalankan aksinya :v

Hope you like it 💗
Don't forget to vote ❣️ and comment 😚
Dan share ke teman-teman kamu supaya cepet up
.Thank you😉

Best regard
~snnyangel🦋

|•LIKE A FIRE•| ✓by:snnyangel✓ ~JENBIN~Where stories live. Discover now