Problem

153 19 8
                                    

Yang nggak vote jodohnya lucin :v

Cek it out 😁

"Kenapa kau tidak memberitahuku kalau Hanbin dan Jennie..." Jisoo mengepalkan kedua tangannya kesal.

"Maafkan aku Jisoo, aku hanya tidak tega
mengatakannya. Kau sedang sakit dan aku tidak mau hal itu malah menjadi beban pikiranmu"

Rose berdiri kaku di depan Jisoo. Disisi lain ia merasa bersalah dan disisi lain ia merasa marah pada Jennie dan Lisa tentunya. Karena mulut ember Lisa, Hanbin dan Jennie jadi mengetahui tentang perasaan Jisoo.

"Tapi seharusnya kau jujur padaku sejak awal!"

Rose tak menjawab. Apapaun jawabannya ia tahu kalau itu tidak akan menyurutkan kemarahan Jisoo padanya.

"Pergilah, aku butuh waktu untuk sendiri!"

Sejenak Rose menatap temannya itu ragu, tapi sedetik kemudian ia mengangguk dan segera berlalu dari hadapan Jisoo. Bukannya pergi ke kelas, Rose malah kembali ke kantin dan menghadap teman-temannya.

"Jennie kita harus bicara!" katanya tegas.

"Soal apa? Jisoo?" tanya Jennie tak acuh.

"Ya!"

"Bicara saja, aku siap mendengarkan."

"Tidak, aku hanya ingin bicara empat mata denganmu."

Awalnya Jennie enggan, tapi akhirnya dia
setuju karena malas berdebat derngan Rose. Terlebih mereka masih ada di kantin.

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Jennie begitu mereka sudah berada di tempat yang lumayan sepi.

"Bisakah kau melepaskan Hanbin untuk Jisoo?" tanya Rose tanpa basa basi.

"Tidak." Jennie menjawab tanpa ragu.
"Hanbin sendiri yang bilang kalau dia hanya menganggap Jisoo sebagai temannya, tidak lebih"

"Apa?"

"Aku sarankan kepadamu untuk tidak ikut campur dalam masalah ini. Kau tau bukan bagaimana sifatku dan Jisoo? Aku tidak suka jika apa yang sudah menjadi milikku direbut orang lain. Dan Jisoo, meski dia terlihat lemah lembut tapi dia paling benci dengan kekalahan....."

"Ini adalah pertarunganku dengannya jika seandainya Jisoo memang ingin bersaing denganku, tapi kuharap dia bisa mengerti kalau Hanbin sudah menjadi milikku..." Jennie menatap Rose dengan tatapan yang sulit diartikan

"Aku tidak mau kau terlibat dan mendapat masalah besar, karena itulah aku melarangmu. Dan bagaimanapun juga kau masih temanku Rose" lanjutnya

Jennie menepuk bahu Rose sekilas sebelum ia berlalu meninggalkan gadis itu. Rose masih berdiri di tempatnya ketika seorang lelaki menghampirinya.

"Wow aku baru tau ada berita sebagus ini di sekolah kita. Jennie dan Jisoo menyukai lelaki yang sama? Dan lelaki itu Hanbin Hebat sekali dia. Murid baru tapi sudah berhasil merebut kedua hati primadona
di sini" celetuk Kai dengan seringai di wajahnya.

"Diam dan urusi saja masalahmu sendiri!" kata Rose ketus. la berniat pergi tapi Kai menahannya.

"Bagaimana kalau aku membantumu untuk memisahkan Hanbin dan Jennie?"

"Tidak. Aku yakin Rose tidak membutuhkan itu!" June tiba-tiba datang entah darimana dan langsung merangkul Rose lalu membawanya pergi dari sana.

Darimana orang-orang ini muncul? batin Rose heran.

Apa percakapannya dengan Jennie tadi terdengar begitu jelas oleh orang lain? Lantas apa ada lagi yang menguping selain mereka berdua?

"Saranku lebih baik kau ikuti saja apa yang dikatakan Jennie tadi. Ini masalah mereka dan kau tidak perlu ikut campur. Dan kuharap kau melupakan apa yang dikatakan Kai tadi. Lupakan kalau dia akan membantumu untuk memisahkan Jennie dan Hanbin!"

June melepaskan rangkulannya ketika sudah yakin berada di tempat yang jauh dari Kai.

"Aku tidak bisa membiarkan temanku terluka!"

"Jika kau membantu Jisoo, maka Jennie yang akan terluka. Jangan buat dirimu dalam posisi yang akan membawa penyesalan dikemudian hari"

"Kau melarangku untuk tidak ikut campur dengan masalah orang lain, tapi kenapa kau selalu ikut campur dengan masalahku?"

June tertegun saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan Rose barusan.

"Aku tidak bermaksud ikut campur, aku hanya ingin..melindungimu," jawab June akhirnya. Lebih terdengar seperti sebuah
gumaman di telinga Rose.

"Hentikan June! Jangan buat seolah-olah dirimu peduli padaku. Bersikaplah seperti biasa, kurasa itu lebih baik!"

"Kau masih mengingatnya?"

"Mengingat apa? Tentang kau yang menjebak Mino atau tentang kau yang membantu Donghyuk mendapatkan Lisa atau... tentang kau yang memberitahu Mino soal perasaanku?" Ujar Rose

June tersenyum miring saat mengingat semua hal yang telah ia lakukan di masa lalu.

"Ternyata kau masih mengingat semuanya."

TBC

Kenapa ini masalahnya jadi nambah banyak_-

Hope you like it 💗
Don't forget to vote ❣️ and comment 😚
Dan share ke teman-teman kamu supaya cepet up
.Thank you😉

Best regard
~snnyangel🦋

|•LIKE A FIRE•| ✓by:snnyangel✓ ~JENBIN~Where stories live. Discover now