12: Father's day

2.4K 415 92
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




. . . . .





“Papa, Taetae pegal. Mau gendong.”


“Sebentar lagi sampai, Tae. Tahan ya? Sampai rumah nanti Papa buatkan susu cokelat,” bujuk Jungkook.

Taehyung cemberut. Jungkook tidak tau sedari tadi, si kecil memaksakan kedua tungkainya berjalan.

Tidak biasanya Taehyung mengeluh seperti ini. Biasanya, si kecil masih memiliki tenaga untuk berjalan, bahkan lari-larian sampai gedung apartemen.

“Paaaaa gendong! Gendong!” rengek Taehyung.

Si kecil bahkan sudah melalukan aksi mogok jalan. Dia berhenti tepat lima langkah di belakang Jungkook. Menundukan badannya guna memijat-mijat kedua kaki pendeknya yang mulai kaku.

Melihat Taehyung benar-benar kelelahan. Jungkook merasa bersalah, seharusnya dia tau anaknya menahan diri untuk tidak merengek minta digendong.

Maka dari itu Jungkook segera menghampiri Taehyung yang setia memijat-mijat lututnya dengan telapak tangan mungil si kecil.

“Uh, pegal. Kaki Taetae kaku,” gumam si kecil.

Si kecil tidak sadar, ketika Jungkook berjongkok di depannya. Sebelum sang ayah berdeham. Menyadarkan Taehyung dari kegiatan memijatnya.

Jungkook menoleh. Lalu bersuara dengan panik.  “Taetae! Cepat naik, sebelum monster lemari kejar Taetae. Ayo cepat!”

“Monster lemari?” Taehyung linglung.

Anggukan cepat dari Jungkook membuat kedua netra Taehyung bergetar. Si kecil takut sekali dengan monster lemari. Itu berlaku sejak Jungkook membuat cerita palsu tentang penghuni di dalam lemari, sebab Taehyung tidak mau tidur.

Taehyung lompat. Menaiki punggung lebar Jungkook di hadapannya. “Papa! Ayo lari! Nanti monster lemari gigit Taetae!”

Kedua tungkai Taehyung bergerak panik, menggantung di kedua sisi pinggang Jungkook. Sampai-sampai sandal berkepala bebek milik si kecil lepas dari tempatnya.

Rasanya ledakan tawa ingin segera Jungkook keluarkan. Dia sempatkan memungut sandal Taehyung yang terlempar di depan sana, sebelum berlari mengikuti perintah si kecil.

“Taetae pegangan yang erat. Jangan sampai jatuh, oke?”

Angin sore di kota Seoul berhembus. Menyapu helaian kelam dan cokelat milik mereka.

Suara gelak tawa Taehyung menemani perjalanan mereka. Si kecil memeluk erat leher Jungkook. Berteriak kegirangan ketika Jungkook melakukan belokan mendadak membuat tubuh anaknya terlonjak.

SunflowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang