4: Rumah kita

3.3K 495 66
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



. . . . .


Kaki kecil berbalut sepatu boots berwarna kuning cerah mengetuk-ngetuk seirama dengan lagu anak kecil yang Jungkook putar lewat ponselnya. Ransel kecil yang tersampir di punggungnya bergerak ke kanan dan kiri bersamaan dengan badut kelinci yang muncul di video, mengajak penonton menari bersama.

“Apa itu?”  Iseng Jungkook bertanya.

“Kelinci!” serunya lalu lanjut bersenandung dengan suara lucu.

Jungkook kembali membiarkan anak itu, ah maksudnya Taehyung kembali menikmati tontonannya.

Stasiun Busan tempat sekarang mereka berada, menunggu kereta yang akan membawa mereka ke Ibukota Korea Selatan. Pikiran Jungkook kembali melayang saat dimana Taehyung terdiam dan bersembunyi di balik tubuhnya saat berdiri di depan banyak pasang mata keluarga Jeon.

Saat itu ia berniat menyuruh Taehyung mengucapkan salam perpisahan sebelum berangkat ke stasiun, tapi bocah enam tahun itu terus bersembunyi dan hanya mau melepas Jungkook saat Jieun ingin mengganti pakaian dan memakaikan anak itu sepatu boots pemberian Jieun.

Ia baru tau dari Jieun, selama ini Taehyung hanya tinggal bersama Kakek Jeon. Rumah kedua orangtuanya tidak jauh dari rumah Kakek Jeon, dan mungkin karena itu Taehyung lebih nyaman saat bersama Jieun dan ayahnya.

Jungkook merasakan tarikan di kemeja yang ia pakai, dan Taehyung pelakunya. Ia menoleh menatap Taehyung dengan tanya.

“Kereta sudah sampai,” cetusnya sambil menunjuk kearah depan.

Kebanyakan melamun membuat Jungkook tidak meyadari sekitar dengan benar. Untung saja Taehyung menarik kemejanya, dan untungnya lagi penumpang kereta sedang sepi jadi nanti Taehyung tidak perlu merasakan rasanya berdesak-desakan.

“Mau Papa gendong?” tawar Jungkook.

Taehyung cemberut, tanpa menjawab Jungkook anak itu melangkah maju, melompat kecil saat melewati perbatasan antara aspal dan lantai kereta.

Lalu berseru, “Aku tidak mau gendong Jungkook! Tae sudah besar!”  Anak itu menghilang masuk ke dalam kereta, lalu tidak lama menimbulkan kepalanya lagi dari samping pintu.  “Maksud Tae, Papa!”

Kemudian menghilang lagi. Jungkook kembali dibuat tersenyum menahan gemas melihat Taehyung. Entah kenapa dia merasakan hidupnya akan lebih berwarna jika Taehyung terus disisinya, bersamanya, dan tersenyum.

“Anak nakal itu …,” dengusnya, lalu masuk ke dalam kereta mendengar pemberitahuan pintu akan segera ditutup.

“Papa sini! Sini!”

Taehyung menepuk tempat luas di samping anak itu, menyuruh Jungkook duduk di dekatnya.

Tentu saja Jungkook akan duduk di samping Taehyung yang sekarang sedang menatap keluar jendela tanpa disuruh sekalipun.

SunflowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang