30 : END.

214 34 4
                                    

Satu tahun kemudian, enggak banyak yang berubah dalam kehidupan kostan pak Rahmat. Semua berjalan sebagaimana mestinya kehidupan anak kuliahan. Begitu juga penghuni lantai dua, yang mengalami fase - fase kehidupan, tentang perubahan, tentang kehilangan dan kepergian.

Tidak banyak hal yang menyedihkan kecuali kurangnya waktu mereka berkumpul bersama lagi, semua mulai sibuk menata masa depan. Beberapa bulan yang lalu adalah perpisahan Pandu di kosan pak Rahmat, karena ia sudah diterima kerja diluar kota. Ia sudah mulai melangkah dalam memulai kehidupan barunya. Maka kamar kos Pandu resmi dipindah tangankan oleh Ciya sepenuhnya.

Albert dan Raka lagi sibuk sibuknya menyusun skripsi, a little update from Albert, beberapa bulan yang lalu juga, ia baru saja memenangkan Festival dokumenter tingkat internasional di Jepang. Iya, dia habis dari Jepang dengan squadnya. Penghuni lantai dua dikasih oleh - oleh banyak makanan manis dari Jepang. Mereka seneng sih, tapi sepulangnya Albert, sifatnya ada berubah. Enggak semenyenangkan dulu, tak sekonyol dulu. Lihat saja sekarang, akibat kurangnya penghuni lantai dua berkumpul ya karena sepi dengan ketidak hadiran Albert.

Paham kan, rasanya kehilangan moodboster yang suka ngelawak dalam suatu grup? sepi banget bos.

Raka masih sering ngumpul sama Ago dan Yohan, meskipun aneh rasanya. Terkadang Raka tiba - tiba datang kekamar kos mereka untuk minta ditemani ngerjain skripsi. Ya, Yohan maupun Ago welcome sih, tapi kadang Raka ini suka memanfaatkan mereka berdua untuk nyuruh - nyuruh dengan alasan skripsinya.

"Ambilin gue minum dong, gua sibuk ngetik."

"Beliin gue gorengan dong Han, gua lagi sibuk mikir buat penelitian gua nih."

"Ago, gua mau nasi goreng. Tolong beliin, gua lagi sibuk berfikir."

Yohan dan Ago nurut aja lagi. Mereka hanya bisa menggerutu, dan berharap Raka menyelesaikan skripsinya dan berhenti memgganggu ketentraman mereka.

Manusia berubah setiap detiknya, dari sifat, sikap serta fikirannya.

Kalo untuk Yohan, sekarang ia telah mengubah status hidupnya. Menjadi berpacaran.

"Mau kemane?" tanya Ago ketika melihat Yohan diambang pintu dengan pakaiannya yang rapih.

"Biasa, ngadem."

Denger itu, Ago melempar kain lap kearah wajah Yohan dengan mata yang setengah melotot. "Yang bener - bener aja lu kalo ngomong!"

"Ya mau pacaran laaah, udah ya jomblo. Gue cabut dulu!" katanya lalu pergi meninggalkan Ago sendirian dikosan.

Yohan mengubah statusnya menjadi berpacaran dengan gadis berambut panjang, pemilik senyum manis dan lucu. Ciya.

Belajar dari pengalaman yang udah - udah. Begitu Ciya memberikan lampu hijau, langsung di gas sama Yohan. Yohan gak mau mengulang masa lalu karena dahulu ia terlalu banyak berfikir untuk menyatakan perasaannya, pendekatannya sama siapa, jadiannya sama siapa. Udah gitu dianggep temen doang lagi. Siapa tuh Han? inisialnya dari N ya?

Sudah menginjak lima bulan hubungan mereka, cukup lama. Dan mereka menikmati hubungan mereka. Terlihat dari Yohan lebih banyak bahagianya, lebih banyak perubahan dalam dirinya, dan lebih banyak main ke kamar kos Ciya.

Mentang mentang abangnya udah cabut ya Han.

Setiap orang akan mengalami perubahan, setiap detiknya. Yohan dan kebahagiaan barunya, bagaimana dengan Ago?

Itu masalahnya, Ago merasa semesta tidak adil.

Perkembangan hubungan Ella dan Ago tak pernah keluar dari status "Teman". Bahkan, setelah mereka menyatakan perasaan satu sama lain. Ago terlalu takut mengambil langkah, meskipun ia sangat menginginkannya. Baginya, Ella sangat berharga. Ia takut kehilangan Ella dengan hanya status mereka yang akan berubah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANKOS ㅡ ANAK KOSTAN! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang