13 : Perfect not perfect timing

371 85 31
                                    

"Ayo semua, berduka cita atas matinya perasaan Yohan, semoga tenang di alam sana..." Lucas berdiri di atas kursi bergaya layaknya pemimpin doa di hadapan teman - temannya.

"Amin." di ikuti Rama, Ago dan Mark.

"Semoga perasaan itu terkubur damai, dan tetap santuy."

"Amin."

"Berdoa...... mulai." Lucas merunduk pura - pura berdoa, di ikuti dengan Ago, Mark, bahkan si pendiam Rama pun mengikuti perintah absurd dari Lucas.



"Sialan, punya temen kok gini amat. Gak punya akhlak lo semua!" Sungut Yohan memandang sebal ke arah teman - temannya secara bergantian.

Nyesel banget Yohan cerita ke 'geng'nya ini, padahal dia udah tau kalo bakal di ledekin abis abisan. Tapi, bukan Yohan kalo gak cerita. Yohan gak suka memendam sesuatu sendirian, dia lebih suka berbagi meskipun konsekuensinya kayak sekarang ini-- di ledekin.

Tapi gimana ya, lebih enak keluh kesahnya di sharing kayak gini,

Yohan juga tau meskipun 'geng'nya ini tidak berguna, tapi mereka bisa dapat di percaya. Tapi tetap tidak berguna juga, tapi dengan itu Yohan punya perasaan lega sendiri setelah bercerita kepada mereka.

Tapi tetap tidak berguna.


"Yo, maaaaaaan. Cewek gak cuma satu lah, atau nikmatin masa muda sama kita kitaa mannnn!" Ucap Mark dengan bahasa campur campur antara English dan Bahasa kini merangkul Yohan. Mark memang blasteran, kalo bahasa lokal ia hanya fasih dengan kata "Tumaaan!" yang ia sering lontarkan kepada teman - temannya ketika mereka berbuat ulah.

"Lo ngomong gini karena lo jomblo, ntar pas jadian sama Yeji juga di lupain gua!" 

"MANNNN, WHO IS  YEJIIIII?!" Balas Mark denial dengan melebarkan kedua tangannya,

"Si kampret emang gitu, gak jelas. Di gantungin tuh si Yeji, Sinting!" Tambah Lucas menunjuk nunjuk Mark dengan jarinya,

"You're more crazy dudeee! look at Yuqi? Your best best best friend? bullshit, you love her!"

"Yuqi it's my mega best friend, shut the fuck up your mouth Mark! watch your self!"

"You two just stuck friend zone--"


"PUSING ANYYYIIINGG!!!!! PAKE BAHASA JAWA AJA KEK BIAR GUA MAKIN KAGA NGARTI?!?!" Teriak Ago dengan logat betawinya mampu memberhentikan perdebatan antara Mark dan Lucas mengenai kisah cinta tragis mereka masing masing.

"Ini, temen lo lagi galau. Gak mau lu selametin?" Celetuk Rama kini membuka suara namun tidak membantu sama sekali.

Yohan semakin menenggelamkan wajahnya di kedua tangannya yang berada di atas meja warkop. Ago yang memperhatikan Yohan tak jauh dari sana, diam diam mendekati dirinya lalu tak lama ia menyeletuk,






"Eh monyet,"

Tubuh Yohan menegak setelah mendegar panggilan Ago, wajahnya yang kusut menatap Ago sinis. Kakinya siap menendang Ago yang berada di hadapannya ini.

"Lu kalo mau ledekin gua, mendingan cabut." Kata Yohan pasrah,

"Jangan galau galau lah, ntar malem gua teraktir."

"Gak mempan ah go,"

"Pizza."

"Oke."


"Emang murah harga diri lo tuh," Sindir Ago

"IKHLAS KAGA SIH?!" Pekik Yohan,

"Kaga sih, tapi yaudah lah, sekali kali sedekah." 

ANKOS ㅡ ANAK KOSTAN! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang