14 : Arti pelukan.

414 71 52
                                    

Ago percaya kalau sebuah pelukan itu bisa meredakan kecemasan, dan bisa membuat ketenangan.

Jangan kaget kalau Ago maupun Yohan saling peluk satu sama lain kalau salah satu mereka sedang benar benar rapuh, entah itu masalah keluarga, teman ataupun pacar masing masing.

Seperti waktu Yohan putus dengan mantannya, yang sampai gak mau makan ampai 3 hari itu?

Sebelum ia kembali menjadi Yohan yang awokaowkaok, Ago hadir malam itu tampa permisi, nyelonong masuk ke dalam kamar lalu memeluk Yohan. Memberikan pelukan persahabatan, menyalurkan kekuatan yang tak terlihat.

Meskipun setelahnya awkward banget, tapi dengan cara itu sukses membuat perasaan Yohan jadi lebih baik lagi. Urusan susah move on mah belakangan, yang penting Yohan punya semangat buat ngejalanin hidup lagi, mau makan lagi setelah 3 hari gak mau makan.

Jangan tanya berapa uang yang Ago habisin buat makan Yohan setelah tiga hari dia belum makan, bisa lah itu buat beli Iphone 11 pro max.

Definisi gatau diri = Yohan.

---

Malam itu ada pesta kecil kecilan di dalam kamar kos Pandu, selebrasi akan tuntasnya masalah Ella, selebrasi Ago sebagai pahlawan dadakan, sekalian ngerayain Halloween party tapi kostumnya pake kaos aja gapapa.

Semua konsumsi di berikan oleh Mahesa Pandu Emanuel, dengan syarat semua makanannya adalah sate padang soalnya Pandu lagi mau makan sate padang.

Terserah dia lah, sing penting di trakteeer.

Gak hanya anak kos, pandu juga bawa adiknya.

Cantik banget. Saking cantiknya Pandu jadi takut sendiri bawa adiknya kesini.

"Eneng cantik siapa atuuuuuuuh namanyaaa???" Celetuk manusia yang sedang mencoba melakukan pergerakan bawah tanah, siapa lagi kalau bukan...

"Kok lu baru bawa kesini sih baaaaang!" Protes Albert ke arah Pandu yang sudah malas menyahutinya.

Siapa lagi kalau bukan Albert.

Ini alasan terbesar Pandu malas bawa adiknya ke kosan-- bakal di godain sama buaya buaya darat. Raka pendiem juga kadang bisa melakukan pergerakan bawah tanah, liat aja besok pasti udah punya nomer wasaff adiknya. Di tambah Yohan, abis lah adiknya.

Di sini Pandu hanya pecaya sama Ago, soalnya dia tau Ago gak terlalu perdulian banget soal perempuan. Tapi gak tau juga sih, pokoknya semua penghuni lantai dua gak bisa di percaya lah.

Pandu tak menanggapi. Ia hanya menoleh ke arah adiknya dan berbisik kecil, "Hati - hati sama dia ya dek, tau buaya kan? nah kelakuan dia gak jauh sama itu Ci." Ucap Pandu membuat Ciya mengangguk menurut.

"GUA DENGER YA BAAANGGGG!!!" Sahut Albert gak santai,

"Ngangguk lagi Ciya-nya bang, gak ada harapan dah lu!" Celetuk Ago lalu di balas tatapan tajam dari Albert.

"Sialannnnnnnnn!" umpat Albert lalu melempar bungkus rokok ke arah Ago.

"Tuh, di katain sialan Ci!" ucap Ago mengompori, Ciya diam diam termundur, merapatkan dirinya semakin mendekati Pandu. Ia merunduk, menggigit bibirnya kecil, memunculkan wajah takutnya yang terlihat jelas karena Albert, membuat semua orang terbahak - bahak menertawakan Albert yang sekarang terlihat panik.

"Dek Ciyaaaaaa, bukan gitu!!! aduh aduh, ngatain Ago bukan kamu kok!" Jelas Albert panik, Ciya tak menjawab ia hanya mengangguk kecil namun tanganya masih memeras pergelangan Pandu.

"Anak orang bretttt, anjir!" Celetuk Raka.

"Bang, bantuin guaaaaa!" Rengek Albert mengadu ke arah Pandu,

ANKOS ㅡ ANAK KOSTAN! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang