Minecrafter [Berhenti]

Bab 7.5: Angan?

Istirahat. Bel berdentang. Para murid tentunya mulai berebut keluar, untuk mengisi kembali energi yang habis setelah cukup waktu fokus belajar. Normalnya mereka keluar kelas untuk melepas penat & mengobrol, namun ada beberapa yang memilih untuk tetap tinggal di kelas.

Melepas waktu kosongnya, menaruhkannya dengan membaca atau beristirahat rebahan. Meskipun sensasinya berbeda, tetapi rasa penat dapat hilang.

"sebentar lagi ada ujian akhir bertaraf nasional. Udah siap kamu?"

"entahlah. Aku ibarat sungai yang mengalir, ya... ngalir-ngalir aja."

"mayan loh kalau nilainya bagus, itu bisa keterima di universitas ternama."

"harusnya gitu. Lah kamu bilang gitu-gitu sudah belajar emang?"

"hehe, woiya dong. Aku sudah ikut macam-macam les dan latihan soal."

"harusnya gitu. Semangat, Zum!"

"kamu juga harus gitu Ma! Jangan Cuma mabar teros!"

Ia dikerumuni banyak murid. Aku sampai tidak punya tempat untuk berbicara. Mau aja memulai obrolan, tapi udah kalah sama murid yang nilai & intelektualnya high-tier. Apalah aku yang low-end.

Nggak, enggak low-end malah. Menurutku aku nggak Cuma low-end, tapi dibawahnya lagi.

"kira-kira, apa yang disukai sama dia?"

"kamu sering mabarkan? Apa pernah ikut kompetisi atau apa gitu?"

"nggak lah. Kalo itu, si Termus. Dia pernah ikut kompetisi turnamen."

"lah napa kamu nggak ikut?"

"aku lebih suka main relax. Sekalian cari tahu gimana ini game bekerja."

Apa?

"heh? cari tahu gimana gamenya kerja? Maksudnya?"

"ya... kan setiap game pasti ada komponennya ya kan? Misalnya kamu main hape, buka sosmed. Itukan pasti ada komponen yang menjalankan perintah, memroses, dan lainnya."

"ah pusing aku Ma."

"Itu namanya pemrograman Fi!" salah satu cewek berujar menjelaskan.

"yak betul. Mungkin bisa dibilang gitu. Aku seolah minat ke pemrogramannya hehe..."

"walah kamu kok suka yang ribet-ribet gitu lo."

Ia hanya meringis sekilas.

Kalau misalnya, misalnya. Tapi, ah sudahlah. Lagi pula itu juga nggak mungkin.