24 Memory 'Bout Us (2)

175 7 2
                                    

"Itu Jungwoo. Gara-gara Taeyong" Jungwoo melihatku dengan detail. Dia terfokus pada dadaku.
*Gila.. Ternyata si Eun Joon selain cantik, ternyata sexy dan dadanya gede juga. Anjir. Pingin deh megang atau sekedar ngelus dadanya. Apalagi sekarang dia dalam keadaan basah cem gini. Sumpah iman gue udah goyang anjir. Gue pingin nerkam dia sekarang juga* batin Jungwoo. Ok, kali ini pikiran Jungwoo sudah dirasukin oleh setan korea pagi-pagi. Pikirannya sudah kemana-mana.
"Jungwoo, kenapa? Kok ngeliat noona kek gitu?" Jungwoo masih terfokus dengan itu. Lalu, aku pukul dia.
"Ah.. Iya noona. Tidak kok noona. Kenapa tidak mandi aja, nanti noona sakit" aku hanya nyengir.
"Iya, bentar lagi. Nunggu Taeyong selesai" aku pun nuju meja makan.

"Pagi Jhonny" aku pun mengambil nasi dan lauk. Tanpa sengaja, belahan dadaku terlihat saat ku mengambil itu. Jhonny yang tak jadi menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
*Bangsat banget nih cwek. Gede banget punyanya. Bikin gue gagal fokus anjir. Napsu gue mulai naik. Pingin terkam sekarang. Sexy juga, apalagi dia sekarang make pakaian transparan. Lekuk tubuhnya gila, anu gue udah merangsang anjir. Sumpah, pagi-pagi disajiin sama ginian. Iman gue udah goyah* batin Jhonny.
"Kok gak dimakan? Masakan Jungwoo gak enak ya?" Jhonny menggeleng.
"Ini enak kok" Jhonny melanjutkan makannya.
"Ya sudah makan yuk" saat mau makan, Taeyong pun datang. Dia mencium pipi ku sekilas.
"Pagi sayang. Kamu mandi gi" aku masih fokus makan.
"Iya, selesai makan ini" Taeyong pun melanjutkan makannya.

Pikiran Jhonny dan Jungwoo sekarang tidak baik. Pikiran mereka sekarang dirasuki kemesuman. Setan mana yang merasuki pikiran suci mereka. Mereka benar-benar.... Ah sudahlah.

•°°°•

"Selamat pagi Tuan Lee" sapa pegawainya. Yang tak lain adalah Mingyu.
"Pagi" Taeyong langsung menuju lift untuk ke ruang kerjanya. Saat masuk ke ruang kerjanya, ia dikejutkan dengan seseorang yang sudah duduk disofa miliknya itu. Tak lain adalah...

"Papah?! Kok papa kesini? Ada apa?" Taeyong benar-benar terkejut dengan kehadiran papahnya itu.
"Jeno sewaktu itu datang kesini lagi? Kenapa lagi dia? Papah gk suka dengannya" hardik papa Onew pada Taeyong. Taeyong hanya memijit pelan dahinya seakan ia mau mati berdiri.
"Huft.. Iya pah, dia kesini lagi pah. Mau minta maaf dan ingin bekerja disini lagi pah, tapi aku gk bisa pah. Aku masih trauma tentang hal dulu itu paj" papahnya Taeyong paham dengan keluh kesal anaknya itu.
"Baiklah. Biar papah yang ngurus Lee Jeno itu" Taeyong mengangguk. Papah Onew lalu keluar ruangan itu.

Flashback on

"Jung Eun Joon. Ayo kita hidup bersama selamanya" Taeyong sangat menyayangi kekasihnya itu. Sifat Eun Joon yang kekanakan membuat Taeyong sangat mencintainya. Eun Joon suka sekali dengan yang manis-manis. Mereka berpacaran lumayan lama, sekitar 3tahun. Mereka pasangan yang romantis sekali.

Tapi, saat mau merayakan hari anniversary mereka yang ke 4 tahun kejadian tidak mereka inginkan datang disaat yang tidak tepat. Jung Eun Joon meninggal dalam kecelakaan pesawat saat kembali dari New York, Amerika Serikat. Taeyong sangat tidak percaya dengan ini. Dia merasa bersalah karena tidak bisa menjaga kekasih yang sangat dicintai itu.

"Sayang bangun... Kamu jan tinggalin aku. Aku sayang sama kamu. Kamu gk boleh mati" Taeyong menangis terisak dirumah sakit. Dia benar-benar tidak ingin kehilangan orang yang paling dia sayang.

"Sudahlah Taeyong. Ini takdir. Pasti kamu akan mendapatkan orang yang lebih mencintaimu" ucap papahnya sembari menenangkan anaknya itu. Taeyong benar-benar terkulai lemas dia tidak tahu harus ngapain lagi. Rasanya ingin pingsan sekarang. Jenazah Jung Eun Joon dibawah untuk dikremasi. Taeyong masih belum bisa melepaskannya.

Setelah itu, abu dari tubuh kekasihnya itu dihanyutkan dilaut. Sambil menangis menahan semua itu Taeyong menghanyutkan itu.
"Selamat tinggal sayang, aku mencintaimu. Kita akan bertemu disurga nanti. Tunggu aku" Taeyong pun pergi meninggalkan abu jenazah dari kekasihnya itu.

Flashback off

Tiba-tiba, sekretaris Taeyong masuk ruangan.
"Masuk" suruh Taeyong dengan wajah dingin.
"Maaf Tuan Lee, ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda" Ucap sekretaris itu.
"Suruh ia masuk" nn. Kang segera menyusul pria yang dimaksud itu. Ternyata tidak salah lagi, yang datang adalah tuan Lee Jeno. Dia datang bersama papahnya Taeyong.

"Papah?! Kok sama dia sih?" Taeyong berdiri dan melipat tangannya di dadanya. Wajah Taeyong terlihat masam sekali ketika bertemu lagi dengan pria yang bernama Lee Jeno itu.
"Ngapain anda kesini ha?!" sarkas Taeyong sambil mencengkeram kerah baju Jeno.
"Sudahlah, dengarkan dulu penjelasan dari Jeno" Taeyong berdecak kecil.
"Penjelasan apa lagi sih paaahhhhh?" sarkas Taeyong.

"Eum.. Saya mau minta maaf . Saya mau menggantikan kerugian yang pernah saya buat" mendengar itu Taeyong menoleh dengan cepat.
"Benarkah? Jan omong kosong anda bangsat?" Taeyong membuang napas kasar. Jeno mengangguk. Dia memberikan koper yang berisikan uang yang pernah ia gunakan waktu itu.

"Ok baiklah. Ini saya terima. Tapi, maaf gue gk bisa nerima anda lagi buat kerja disini. Saya kecewa sama anda" Jeno tersenyum kecut.
"Iya tak mengapa" Jeno pun meninggalkan ruangan itu.

"Pah, kok tiba-tiba ia melunasinya? Uang dari mana?" Papah Onew yang sedari tadi duduk disofa langsung beranjak.
"Dia menjual rumah mewahnya. Sekarang ia telah tinggal di apartemen yang cukup layak" Wajah Taeyong langsung merasa bersalah. Taeyong merasa kasihan. Tapi, kerugian dulu sangat banyak.
"Ya sudah, yang penting Jeno sudah membayar uang yang telah ia gelapkan dulu" Taeyong mengangguk.

###

"Markkkkk Leeeeeee anterin gue ke toko baju. Gue mau belanja" Jiyeon menarik tangan Mark. Mark saat itu sedang bersama pacarnya. Pasti kalian semua tau kan siapa pacarnya? "Eh Jiyeon, lu bisa gak sih pergi sama Jisung. Lagian gue kan main kerumah lu buat ngehabisin semangka lu" Jiyeon merotasikan matanya.
"Pacaran aja terus sama semangka" ejek Jiyeon yang ninggalin Mark
"Ya udah, gue pergi aja sama Park Jisung. Bye. Eh iya, kalo pulang. Jan lupa tutup pintunya" Mark mengiyakan.

.....

"Kamu beli baju mana lagi?" Jiyeon masih sibuk memilih. Jisung sudah bosan.
"Aku beli minuman dulu ya? Aus nihh" Jiyeon mengangguk.

"Permisi, saya pesan 2 ya. Boba matcha 1 sama frappe redvelvet 1" setelah menerima itu, Jisung kembali ke kekasihnya. Saat itu, dia tidak sengaja bertemu dengan Haera dan Haechan. Jisung menghampiri mereka.

"Eh.. Jung Haera, Lee Haechan" meraka terhenti.
"Oh.. Park Jisung, sendiri?" Jisung menggeleng.
"Mana Jiyeon?" tanya Haechan yang sedang asik makan camilan.
"Noh lagi belanja baju. Sumpah nih ya, cwek kalo belanja tuh lama banget" Haechan mengiyakan.
"Maksud kamu Haechan, aku lama juga?" sarkas Haera yang tak terima. Haechan hanya nyengir.
"Lah emang kan? Ya gk Haechan?" Haechan mengiyakan. Haera menatap Haechan tajam.
"Ya sudah, gue mau ke pacar gue" Jisung pun meninggalkan mereka.

To be continued

I'm U, U're Mine ✔️(FF Taeyong)Where stories live. Discover now