03

208 22 9
                                    

Pagi hari telah tiba gadis dengan rambut sepinggang itu tengah bersiap-siap memakai seragam sekolah baruh yang diberikan oleh ibunya semalam, dia mengikat rambutnya laluh memakai tasnya dan segerah turun kebawah

saat keluar dari kamar dia melihat pintu kamar cha eunwoo yang sedikit terbuka saat mengintip kedalam ada yang menarik tas milik gadis itu dengan kencang"apa yang kau lakukan"jeongyeon refleks berbalik dia gugup dan terkejut saat tauh yang memergokinya adalah cha eunwoo

"a-aku i-itu"jeongyeon begitu gagap bagaimana tidak pria yang didepannya menatapnya seakan-akan ingin menelannya hidup-hidup"lancang sekali melihat kedalam jika kau mengulang kesalahan seperti ini lagi aku tak segan-segan memberimu pelajaran"jeongyeon menunduk ia langsung meminta maaf laluh berlalu dari sana

saat menuruni tangga ia begitu lesuh mengingat kejadian tadi betapa bodohnya dirinya lancang sekali melihat kedalam kamar cha eunwoo entah kenapa juga dia begitu tertarik untuk masuk kedalam karna setauhnya cha eunwoo melarang keras siapapun untuk tidak masuk kedalam kamarnya termaksud ibunya juga

karna ia masih bergelut dengan pikirannya tampa sadar jeongyeon tidak sengajah menjatuhkan vas bunga"jeongyeon kau tidak apa-apa"teriakan ibunya membuat jeongyeon sadar dengan apa yang dia lakukan

"ma-maaf ibu aku tidak tauh"pembantu-pembantu rumah langsung segerah membersihkan pecahan-pecahan vas"sudahlah tidak apa-apa ada apa sayang kau baik-baik saja"jeongyeon mengangguk resah laluh ibunya membawanya untuk segerah duduk dimeja makan

cha eunwoo yang juga mendengar ada keributan dibawah segerah turun dilihatnya banyak pecahan yang berserekan dimana-mana"ada apa ini"tanyanya pada salah satu pembantu yang membereskan pecahan tersebut"nona jeongyeon tidak sengajah menjatuhkan vas bunga"cha eunwoo laluh menatap sekilas pada jeongyeon

jeongyeon yang sedang mengoles selai pada rotinya kini menatap cha eunwoo yang berjalan melewati meja makan"eunwoo kamu nggak sarapan"suara ibunya menghentikan langkahnya untuk berjalan keluar"nggak lapar"jawabnya singkat tampa berbalik menghadap ibunya"setidaktnya makan satu roti"cha eunwoo menghelah nafas dengan berat laluh memutar badannya untuk berbalik Dan diambilnya satu roti

jeongyeon yang melihat cha eunwoo berjalan menghampiri meja langsung menunduk kebawah"eunwoo kamu tolong kesekolahnya barang jeongyeon yah"cha eunwoo yang ingin pergi menghentikan langkahnya kembali dia tersenyum ramah"uhm baik ibu ayo jeongyeon aku tunggu dimobil"

jeongyeon merasah perasaannya kali ini tidak enak mengapa senyum itu tidak tulus ia membuyarkan lamunannya laluh segerah berpamitan dan menyusul keluar

cha eunwoo sudah duduk manis didepan jeongyeon langsung masuk untuk duduk dibelakang

selama diperjalanan cha eunwoo dan jeongyeon hanya berdiam diri mobil yang dibawah cha eunwoo berbalik mengambil jalur yang bukan menujuh sekolah jeongyeon yang notabanenya tidak tauh letak sekolah tak menaruh curiga sedikitpun dia malah hanya melihat pemandangan diluar dengan senyum sumringah

tiba-tiba cha eunwoo memberhentikan mobilnya"kamu tolong turun sebentar ada masalah dengan mobil ini"suruhnya dengan wajah datar jeongyeon dapat melihat hal itu dari kaca spion

ia mengangguk laluh segerah turun setelah turun cha eunwoo melajukan mobilnya tampa mengingat jeongyeon yang berada diluar

jeongyeon terbelalak kaget dia berusaha berteriak memanggil cha eunwoo untuk kembali namun dengan tegah cha eunwoo tidak pedulih hingga jeongyeon tak dapat lagi melihat mobil tersebut

ia menangis tersedu-sedu bagaimana mungkin ia kembali pulang baginya ini pertama kalinya dia berada ditempat yang sama sekali tak ia ketahui ia bingung harus kemana akhirnya ia putuskan untuk duduk ditrotoar jalan

ia berharap ada yang ia kenali disini namun tak satupun yang ia kenali tauh Seperti ini lebih baik dia pergi dengan supir rumah saja jeongyeon masih terus menunduk entah sampai berapa lama dia terus disini

.
.
.
.
.

.
"nona sepertinya bannya harus diganti didepan ada tambal ban sebaiknya kita kesana sebentar"gadis yang Sedang duduk dibelakang mengangguk paham dilihatnya jam yang bertengger manis ditangannya"oh masih banyak waktu"gadis itu merasah sangat bosan menunggu bannya yang belum selesai-selesai juga akhirnya ia putuskan untuk berjalan-jalan sebentar

jeongyeon masih terus menangis ia menenggelamkan wajahnya kedalam tangannya ia lingkarkan sampai ada seseorang yang memegang bahunya saat mendongak ternyata gadis tadi"hai seragam kita Sama kenapa kau tidak kesekolah"tangan gadis itu mengeluarkan sesuatu dari tas miliknya"nih sapu tangan"jeongyeon menerimanya dengan tulus ia laluh mengusap air matanya dan kembali melihat gadis itu"a-aku tersesat a-aku tidak tauh ini dimana"

gadis itu sedikit paham jalur ceritanya"kalau begitu kau ikut aku saja kan kita satu sekolah namaku sejeong"jeongyeon menerima uluran tangan dari sejeong"a-aku panggil saja jeongyeon"setelah berjabat tangan sejeong mengajak jeongyeon untuk duduk dengannnya didalam mobilnya

bannya pun sudah selesai diganti segerahlah supirnya sejeong membawa mereka menujuh sekolah tentunya dengan arah yang sesungguhnya

                             *****

cha eunwoo berjalan menelusuri koridor sekolah dengan gayanya yang nampak angkuh semua siswa yang tengah berjalan dikoridor nampak takut dan menunduk saat melihat dirinya"eunwoo baruh datang nih"sapa salah satu murid mungkin temannya"uhm mana yang lain"tanyanya menyadari bahwa temannya yang lain tidak ada"dikelas nungguin kamu"cha eunwoo hanya ber-oh...ria  laluh mereka berdua jalan beriringan

masuklah mereka kedalam kelas.kelas yang tadinya ribut Kini menjadi kelas yang sunyi"hei cha eunwoo, le know sinih "keduanya menghampiri sekumpulan anak-anak yang sedang berkumpul santai dan tunggu mereka mengelilingi sesuatu

mereka melakukan tos ala-ala mereka"hey ada apa ini, changbing kenapa kalian mengikatnya"tanyanya dengan nada mengejek cowok yang terlihat kutu buku sedang diikat seperti seorang sandera kasihan sekali nasibnya ada banyak memar diwajahnya anak-anak yang lain yang berada dikelas hanya bisah diam menyaksikan hal itu siapa yang berani menganggu sekumpulan anak-anak remaja itu bisa-bisanya mereka dijadikan seperti changbing anak yang tidak memiliki salah namun dijadikan bahan bully-an

"hei kau apa salahmu sampai seperti ini heee mana pacarmu jika kita memanggil pacarnya untuk menyaksikan hal ini akan benar-benar seru"salah satu mulai menambah"jangan kumohon apa kalian tidak puas menyiksaku seperti ini mengapa bawa-bawa onda dia tidak salah apa-apa"(onda everglo)

mendengarnya dengan berani membentak cha eunwoo langsung menendang kakinya

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mobil milik sejeong akhirnya sampai juga disekolah sepanjang perjalanan mereka terus-terusan berbicara panjang lebar pada hal setauh supirnya majikannya itu susah untuk tertawa dan berbicara panjang lebar seperti ini saja sangat tidak pernah mungkin karna dia adalah anak  broken home orang tuanya yang semulai baik-baik saja Kini berada diujung perceraian pastinya sejeong sebagai anak merasah tidak diperdulikan dikeluarganya

"sejeong trima kasih atas tumpangannya entalah tadi jika tidak ada kau mungkin aku sudah-"belum selesai menyelesaikan perkataannya ada yang memanggil sejeong dari arah belakang

sejeong dengan refleks berbalik"apa yang kau lakukan disini yuk masuk"sebelum mengajak sejeong masuk ia kembali melihat sosok disamping pacarnya itu matanya membulat sempurnah tangan sejeong yang ia genggam semakin ia kuatkan

mengerti arah pandang pacarnya sejeong mulai memperkenalkan jeongyeon"ah cha eunwoo perkenalkan dia jeongyeon hari ini dia akan menjadi murid baruh disekolah ini"jeongyeon yang sekilas melihat matanya kian menunduk dia tauh pasti cha eunwoo terkejut mengapa dirinya bisah bersama dengan sejeong

Cha eunwoo masih saja diam dan masih setia memandangnya sorot matanya menyiratkan betapa kesalnya dirinya

"dari mana kau memungutnya"kata itu seakan menghantam jeongyeon dengan duri sedangkan sejeong menerjapkan matanya berulang kali"cha eunwoo a-apa yang kau katakan"cha eunwoo langsung menarik paksa sejeong untuk pergi"lain kali jangan membawa orang asing bersamamu jauhi dia"jeongyeon hanya terus memandang kebawah tidak berani mengangkat kepalanya setelah mendapat sindiran kejam Seperti itu siapa coba yang tidak sakit hati padahal mereka kan serumah

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 01, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

NEVER GIFE UPWhere stories live. Discover now