4. Kau tidak akan mengerti

Start from the beginning
                                    

"Anakmu sangat tampan dan aku yakin jika dia sangatlah mirip ayahnya." seketika itu Nyonya Kim menatap kearah sang rekan bisnis dengan terkejut.

"Benar. Aku tidak yakin jika anakmu membunuh temannya. Lihatlah bahkan dia terlihat seperti anak yang baik." timpal rekan bisnis yang satunya.

Tanpa sadar kedua tangan Nyonya Kim terkepal erat. Mengapa disaat seperti ini mereka harus membicarakan soal anaknya ? Tidakkah itu sangat tidak penting dan juga tidak ada kaitannya dengan bisnis ini, "Bisakah kalian tidak membicarakan anakku ?" dan ini adalah pertama kalinya Nyonya Kim mengatakan 'Anakku' untuk Wonwoo. Mungkin jika Wonwoo mendengarnya, ia akan sangat senang. Sayangnya, anak itu telah berada dikamarnya.

"Kau terlihat kesal sekali ketika kami membicarakan anakmu. Ah bahkan tadi anakmu terlihat ketakutan mendapat tatapan dari ibunya. Ataukah memang kau tidak menyayanginya, hingga anakmu senekad itu menyakiti temannya ? Apa dugaanku benar, Kim Sung Ryung-ssi ?"

Nyonya Kim sungguh benci ketika melihat kedua mata sinis itu seolah tengah menjatuhkan harga dirinya. Jantungnya berdetak sangat cepat dengan dilingkupi emosi yang dengan susah payah ditahannya. Haruskah seperti ini mereka menjatuhkan harga dirinya ? Ya. Hanya karena ulah sang anak yang berakibat kepada karirnya ?

Flashback End

"Nyonya hentikan !!" teriakan sang maid membuat Nyonya Kim melepaskan Wonwoo yang terlihat sangat pasrah.

Tubuhnya terkulai lemas dan mencoba meraup oksigen dengan pandangan kosong. Rambut serta wajahnya telah basah oleh air, bahkan sebagian bajunya yang ikut basah oleh air tersebut. Ia hanya menunduk dalam diam tak berani menatap kearah sang ibu yang juga menatapnya tajam serta tarikan napas yang menggebu menahan emosi. Nyonya Kim nampak belum puas dengan apa yang dilakukan kepada sang anak. Seandainya maidnya itu tidak datang tiba-tiba, mungkin ia sudah merasa puas membuat perhitungan kepadanya.

"Saya mohon Nyonya jangan sakiti Tuan Muda. Dia tidak bersalah." tambah Ahjumma Han sembari berlutut dihadapan Nyonya Kim. Bahkan wanita yang selama ini mengasuh dan menjaga Wonwoo nampak menangis, tidak tahan dengan apa yang dilakukan Nyonya Kim kepada anak kandungnya sendiri. Bukankah Nyonya Kim yang melahirkan Wonwoo ? Tetapi mengapa sekejam ini ?

Nyonya Kim tidak mengerti. Mengapa salah satu maid yang bekerja dirumahnya harus bertindak seperti ini ? Lihatlah bahkan sekarang ia seolah menjadi orang paling jahat didunia. Nyonya Kim tanpa berkata langsung melenggang pergi meninggalkan Wonwoo dan maidnya. Kedua tangannya terkepal erat ketika rencananya selalu digagalkan olej maidnya itu.

"Wonwoo-ya kau tak apa ?" tanya Ahjumma Han dengan raut wajah khawatirnya. Wonwoo bahkan terus diam tak mengucapkan satu katapun dan itu yang membuat wanita paruhbaya itu teramat mengkhawatirkannya.

Wonwoo menegakkan kepalanya dan berhasil menatap kearah Ahjumma Han. Sorot matanya nampak kosong seolah tak ada semangat hidup, "Mengapa ahjumma lakukan ini ? Seharusnya kau membiarkan aku mati dan keluar dari kesengsaraan ini. Aku akan sangat senang jika mati ditangan ibu kandungku sendiri."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[S1] The Beginning Of Our Destiny [DIBUKUKAN]Where stories live. Discover now