𝖘𝖊𝖈𝖔𝖓𝖉.

57 13 41
                                    

"S-SIYEON?"

Jeno terdiam beberapa saat di posisinya sekarang.

Namun angin berhembus melewatinya, membuat suasananya semakin horor dan akhirnya dia berlari dengan kencang, pergi ke kelasnya.

Dan ketika ia sampai di kelasnya. . .

"Nah Jeno, darimana saja kamu?"

Jeno yang baru aja ngebuka pintunya langsung pengen disedot bumi.

"Innalilahi Bu-"

"HEH, KAMU PIKIR IBU UDAH MENINGGAL??"

"Bukan Bu, tapi-"

"Udah! Ke ruang BK kamu!"

"Tapi Bu-"

"BA-BU-BA-BU. BABI AJA SEKALIAN"

"Iya babi-eh astaghfirullah"

"LEE JENO! MAU KAMU IBU TENDANG KE PLUTO??"

"NGGAK BU MAAF" Jeno pun pergi ke ruang BK.

"Dan cerita pun berakhir" ucap Haechan sembari menepuk tangannya seolah sedang menutup sebuah buku.

"Tapi kenapa lo nambahin pas bagian lo dimarahin guru?" tanya Jaemin.

"Itu bumbu tambahan aja" ucap Jeno.

"Hmmm tapi emang iya sih..." Shuhua berucap sembari mengernyitkan dahinya, berpikir.

"Emang iya apa?" tanya Nancy.

"Siyeon itu rada aneh akhir-akhir ini, kayak lebih pendiem gitu. Lo nyadar gak Jen?" tuduh Shuhua.

"Ya juga sih" jawab Jeno.

"Udah, positive thinking aja, mungkin si Siyeon konsumsi narkoba, makanya jadi diem gitu" ucap Haechan santai.

Semua pasang mata pun menatap tajam seorang Lee Haechan.

"Chan plis" ucap Jaemin.

"Loh gue kan bener! Bisa jadi si Siyeon itu konsumsi narkoba, abis itu halusinasi dan jadinya diem aja kek begitu-"

Jeno beranjak dari duduknya, mendatangi Haechan lalu mencengkeram kerah bajunya.

"ALLAHUMMA LAKASUMTU JENO"

"HEH JENI YANG BENER AJA-"

"LEE JENO!"

"LO JANGAN ASAL NGOMONG SOAL CEWEK GUE YA, DIA CEWEK BAIK-BAIK" sahut Jeno, marah.

"Tapi, manusia bisa berubah kan? Apalagi kalo salah pergaulan"

Jeno udah mau ngajakin Haechan gelut kalo pintunya nggak kebuka.

"JENO! KAMU APAIN HAECHAN??"

Jeno dengan cepat menoleh.

"Dia nuduh kamu" ucap Jeno ketus.

"Lo konsumsi narkoba kan? Ngaku aja Yeon"

Siyeon terkejut saat dapat tuduhan seperti itu, sementara Jeno kembali memelototi Haechan.

Dan Haechan hanya balas menatap dengan tatapan sinis.

"Jaem, bagi popcorn-nya dong"

"Nih" Jaemin membagi popcorn-nya kepada Shuhua.

"Asik, episode dua, main title: gelud" bisik Nancy lalu memasang kacamata 3D nya.

p lanjut.

"UDAH GUE BILANG JANGAN SEMBARANGAN NUDUH SIYEON! DIA TUH CEWEK BAIK BAIK"

"KAN GUE CUMAN NGEDUGA BUKAN NUDUH, LO JANGAN KE GE-ER AN GITU DEH" sahut Haechan.

"P for permisi, bel masuk udah bunyi nih" ucap Felix yang tiba-tiba datang.

"BODO AMAT" sahut Jeno dan Haechan.

Felix yang merasa terusir pun menutup kembali pintunya.

"Kan gue dah bilang mereka lagi mau baku hantam" ucap Seungmin.

"Kan gue gak percaya tadi"

Seungmin menepuk dahinya.

"Lebih baik kita bantuin meredakan keributan dan masuk ruang BK bersama"

"Jangan dong woy, kita ke kelas aja"

"Jangan dulu" ucap Seungmin lalu masuk.

"Hey sahabat, perhatiin dulu" Seungmin menepuk tangannya untuk mengalihkan perhatian.

Jeno dan Haechan memelototi Seungmin, namun cowok yang dipelototi justru tidak mempedulikan tatapan mereka.

"Udah selesai, lo nuduh aja tanpa bukti Chan, Siyeon kan cuman jadi sedikit pendiem itu apa salahnya? Gue bener kan Yeon? Lo juga Jeno, emosi tu bikin tua, karena sejujurnya kita membutuhnya empat puluh tujuh otot untuk marah dan-"

"Bacot min bacot. Oke," Jeno menghembuskan napas. "Sori Chan, lo juga jangan nuduh sembarangan kayak begitu."

"Yoi, santay aja. Gue dah maafin kok" ujar Haechan santai.

"Maaf juga ya Yeon, gue dah nuduh lo tanpa bukti"

"Ya, gak apa apa kok Chan"

"Dih anjir jadi maaf-maaf an" ketus Nancy.

Shuhua memukul lengan Nancy lalu berdiri.

"Jaem-ish popcorn-nya dihabisin dong"

"Ya kan lo kagak minta lagi ke gue?"

"Hng sial aku ingin menghujad"

"Yodah, yuk masuk ruang BK bersama" ucap Felix.

Dia masih mengintip dari luar.

Namun seorang guru BK ada di belakangnya, menunggu dengan sabar untuk menghukum murid-muridnya.

tbc.

notes:

. gaje lagi angjay.
double update malem²
pula.

𝐃𝐄𝐂𝐑𝐈𝐑𝐄.Where stories live. Discover now