Chapter 8

11.4K 1.1K 251
                                    

Written by : Nota Morrey

Written by : Nota Morrey

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.
.

****************
Fanxing melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah, ia kemudian berjalan menuju ruang perpustakaan dimana Sean Gege biasanya berada. Benar saja, ketika masuk dia sudah berhadapan langsung dengan Sean Gege yang sepertinya baru saja selesai membaca sebuah buku dan akan meletakkannya lagi kedalam lemari. Sean tersenyum tipis melihat kedatangan putra adopsinya. Pria itu kemudian berjalan menuju meja kerjanya dan duduk di singgasana miliknya.

"Bagaimana misinya, apa berjalan baik?"-tanya Sean. Fanxing mengangguk, dia kemudian duduk diantara kursi-kursi yang berada di depan Sean. Ia mengeluarkan ponsel miliknya dan memeriksa sistem untuk terakhir kalinya.

"Ya, ini semua berkat sistem yang Sean Gege berikan. Semua berjalan dengan baik" - Sean terkekeh pelan. Sebenarnya ia tidak banyak membantu apa-apa, Sean hanya mengarahkan dan Fanxing sendiri yang mengerjakan semuanya. Ia merasa justru Fanxing lah yang lebih hebat darinya. Pemuda itu telah menunjukkan sesuatu yang membuat Sean berdecak kagum. Fanxing sedang mengembangkan sebuah temuan virus baru yang dapat menghapus atau bahkan menghancurkan seluruh sistem kerja komputer hanya dengan satu software saja.

Jika software itu dibuka di suatu perusahaan, maka seperti halnya efek domino yang menjatuhkan satu benda ke benda lain virus itu satu per satu akan langsung menghapus semua dokumen penting yang tersimpan di komputer para pekerja hingga ke atasan mereka. Sistem akan rusak setelah data terhapus sepenuhnya. Itu tentu saja akan merugikan satu perusahaan. Dan yang paling menyenangkan dari itu semua adalah virus itu akan menghilang dengan sendirinya ketika sistem telah berhasil dirusak.

Fanxing menciptakan sistem yang tidak bisa dilacak dan dapat menyebabkan kerusakan permanen. Sean berencana akan menempatkan virus itu di perusahaan Wang Yibo. Tapi sayangnya ia tidak bisa melakukannya dalam waktu dekat ini, sebab besok ia harus segera terbang ke Jerman untuk bertemu dengan seseorang.

"Sean Gege, bagaimana denganmu? Apa kau berhasil menemui tuan Wu di rumah sakit?"-tanya Fanxing. Tuan Wu yang sebenarnya Fanxing maksud disini adalah ayah dari mendiang Dr. kris Wu, pendiri rumah sakit Good Health. Tadi siang seharusnya Sean Gege sudah bertemu dengannya. Tapi melihat ekspresi Sean Gege saat ini membuat Fanxing menjadi tidak yakin.

"Tidak, aku tidak bertemu dengannya. Tuan Wu ternyata sudah tidak bekerja di sana sekitar sebulan yang lalu. Dia memutuskan untuk pensiun dan pindah ke Jerman. Sekarang yang mengelola rumah sakit itu adalah adiknya" -ujar Sean. Fanxing hanya mendengarkan dalam diam. Dia juga baru tahu tentang berita ini. Pemuda itu kembali berfikir, sepertinya rencana mereka akan sedikit bergeser dari yang pertama.

"Apa Sean Gege akan pergi ke Jerman?"-tanya Fanxing. Sean mengangguk, itu memang rencananya.

"Mau tak mau aku memang harus pergi kesana, mungkin sekitar dua sampai tiga hari" -ujar Sean.

Shared Tears [End]Where stories live. Discover now