Hybrid Love

272K 11.4K 5.6K
                                    

Na Jaemin menatap sebal pemuda tampan yang duduk di hadapannya. Seharusnya dia tidak datang ke sini tadi. Batinnya nelangsa.

Niatnya ingin meminta saran malah jadi seperti ini. Jaemin dilema antara harus menyesal atau tidak sudah datang ke rumah terkutuk ini.

"Sunbae?" panggilnya lirih.

"Hm."

"Kau yakin aku harus memakai pakaian ini?"

"Ya. Memangnya kau pikir pakaian apa yang akan kau kenakan. Pakaian biasa? Kau meminta saran dariku kan? Pakai itu! Jangan harap kau bisa melepaskan pakaian itu!" si tampan mendengkus geli.

Ingin rasanya Na Jaemin menangis meraung. Tidak menyangka senior tampannya itu ternyata 'sedikit gila'.

"Tapi tidak dengan pakaian yang seperti ini Sunbae." rengeknya.

Jaemin memasang wajah memelas andalannya. Mata bulat itu berkaca-kaca. Siapa tahu dengan memasang wajah memelas andalannya itu pria tampan di depannya akan mengurungkan niatnya.

"Berhentilah merengek, Bocah. Itu tidak akan berhasil padaku."

"Uuh." ringisnya.

Ditatapnya sekali lagi pakaian yang dia kenakan. Baju ini.

"Mark Sunbae." rengeknya sekali lagi.

"Ck, bisakah kau diam, Bocah. Kau benar-benar menggangguku. Bukankah aku sudah mengatakan padamu tadi kalau ingin rencana ini berhasil. Pakai pakaian itu." pria tampan bernama Mark itu berujar jengkel.

"T-tapi,"

"Kau tidak ingin gagal kan?" tanya Mark.

"Uhm, iya." Jaemin menganggukan kepala. Enak saja. Jangan sampai rencana yang sudah dia susun sedari minggu kemarin harus berakhir dnegan kegagalan.

"Baguslah. Selamat bersenang-senang, Nana-ya."

Pria tampan itu pergi meninggalkan Jaemin seorang diri. Entah ingin pergi ke mana Jaemin tidak tahu.

"Mark Sunbae! Yak!" teriak Jaemin membahana. Tidak ingin ditinggalkan begitu saja di rumah terkutuk ini.

"Grrrr."

"Jaemin? Sedang apa kau di sini?" panggilan bernada dingin seorang pemuda membuat tubuh pemuda manis itu membeku.

Sejak kapan dia ada di sini?

"O-oh, kau kenapa ada di sini?" tanyanya gugup.

"Kau tidak lupa kan kalau ini juga rumahku."

Doeng!

Bagaimana bisa dia melupakan hal sepenting ini sih. Rutuknya dalam hati.

"A-ah iya. Aku lupa hehe."

"Ada apa dengan pakaianmu itu?"

Eeehh!! Σ(っ゚Д゚;)っ

Astaga!

"O-oh, sepertinya aku harus pulang. Iya, aku harus pulang. Mama sudah menungguku di rumah." ujar Jaemin beralasan. Tidak tahan harus satu ruangan dengan pemuda tampan yang sedari tadi terus menatapnya. Apalagi dengan 'aura menyeramkan' yang keluar dari tubuh pemuda tampan itu. Benar-benar membuatnya ketakutan. Hii! Mama tolong Jaemin. (╥﹏╥)

Pemuda manis itu pun terburu-buru membereskan barang-barang yang dia bawa termasuk kantong belanjaan yang dibelikan Mark tadi.

"Tetap di tempatmu Na Jaemin."

EROS | Nomin [🔞]Where stories live. Discover now