SATU

80.6K 4.6K 212
                                    

Happy Reading❤
.................................

Anna datang ke kamar anak-anaknya untuk membangunkan mereka. Karna saat ini sudah menjelang  sholat subuh. Anna mendidik anak-anaknya agar selalu rajin beribadah. Ia mau anak-anaknya menjadi anak yang sholeh dan juga sholeha.

"Eza, Erik, Ella bangun sayang. Ayo siap-siap sebentar lagi azan subuh!"

"Hmm." gumam Erik.

"Bentar lagi Bunda," gumam Ella dengan suara seraknya.

"Lima menit lagi Bunda, Eza masih ngantuk."

"No! Ayo bangun, mau Bunda siram air?" Ancam Anna. Itu hanya sebuah ancaman, ia belum pernah menyiram air kepada anak-anak.

"Iyaa Bunda iya," ucap mereka. Mereka pun bangun dari tidurnya, mereka terduduk untuk mangumpulkan kesadaran mereka. Anna tersenyum melihat anak-anaknya. Ia merasa bahagia memiliki anak yang penurut seperti mereka. Bahkan mereka sangat mengerti keadaannya. Mereka juga tak banyak mengeluh kepadanya.

"Bunda siapin tempat sholatnya dulu ya, kalian siap-siap." Anna mencium kening Eza, Ella, dan Erik bergantian.

"Iya Bunda." Mereka pun mengangguk mendengar ucapan Bunda mereka.

Saat ini anak-anak sudah duduk di tempat sholat yang sudah disiapkan oleh Anna.

"Ya Allah, kata pak Ustadz berdo'a di antara adzan dan iqomah itu adalah waktu yang mustajab. Ya Allah... Eza dan adik-adik Eza pengen ketemu sama Ayah. Kami kangen sama Ayah. Kami janji akan menjadi anak yang baik, gak akan jadi anak nakal. Izinkan kami bertemu dengan Ayah Ya Allah. Kata Bunda ayah sedang kerja yang jauh agar kehidupan kita tercukupi. Yang kami butuhkan hanya Ayah kami, tak apa hidup sederhana seperti ini yang terpenting kami bertemu Ayah. Kami gak mau Bunda sedih karna kami selalu menanyakan kapan Ayah pulang. Eza mohon ya Allah kabulkan doa kami. Aamiin." Eza, Ella, dan Erik, mereka anak berusia lima tahun sedang berdoa kepada pemilik alam semesta ini agar mengabulkan doanya. Yang mereka ingin kan hanya bertemu dengan Ayahnya.

Mereka ingin seperti anak-anak di usianya yang selalu bermain bersama Ayahnya. Di antar dan di jemput ke sekolah oleh Ayah mereka.

Dibalik tembok, Anna yang sedang melihat anak-anaknya berdoa itu pun menangis. Air matanya semakin deras membasahi pipinya. Ia tak bisa menahan tangisnya karna mendengar permintaan buah hatinya.

"Aku harus bagaimana Ya Allah. Maafin Anna Mas, suatu saat nanti Anna janji akan pertemukan kalian." batin Anna. Anna segera menghapus air matanya ia menghampiri anak-anaknya. Mereka pun melaksanakan sholat subuh bersama.

🥑🥑🥑

"Anak-anak ayo sini kita sarapan!"

"Sebentar Bunda."

Anna tersenyum senang melihat anak-anaknya yang sudah rapi dengan baju seragam.

"Bunda, tolong iketin rambut El." pinta Ella.

"Sini sayang." Dengan telaten Anna menyisir rambut Ella, kemudian mengikatnya menjadi kepang satu.

"Sudah sayang. Cantiknya anak Bunda."

"Terimakasih Bunda," ucap Ella, kemudian mengecup pipi Anna.

Mereka sarapan hanya dengan telur. Dahulu, Anna pernah mengalami kesusahan ekonomi. Bahkan dulu ia pernah meminjam uang kepada pemilik toko sembako tempat ia bekerja karna ia tak memiliki uang untuk membeli bahan makanan. Untung saja pemilik toko tempat ia bekerja sangat baik kepada dirinya dan anak-anaknya.

"Sarapannya pakai telur gak papa kan nak?" tanya Anna.

"Gak papa Bunda." Kemudian Erik pun tersenyum. Ia tak suka melihat Bundanya sedih.

Gypsophila (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang