75. Aron oh Aron

1.2K 129 8
                                    

Daeun terlihat berlari menghampiri para orang tua yg sedang duduk sambil bercanda. Dengan nafas terengah-engah ia memberi tahu suatu hal Kepada mereka.

"Om, adek Aron sama adek Seojun naik kesana, dan nggak bisa turun" tunjuk Daeun pada sebuah perosotan tinggi yg ada disana

"Ya ampun anak gue" ucap Haechan lalu berlari bahkan tanpa alas kaki menghampiri tempat yg ditunjuk Daeun tadi. Renjun dan Jeno pun terlihat mengikuti di belakangnya.

Haechan langsung naik ke atas perosotan lalu mengangkat tubuh Aron terlebih dahulu, Renjun sudah siap di bawah untuk membantu Haechan menurunkan anak mereka.
Setelah berhasil menurunkan keduanya Haechan pun ikut turun.

Ekspresi berbeda ditunjukkan oleh dua anak lelaki itu. Seojun tampak ketakutan sehingga langsung memeluk ayahnya sedang kan Aron langsung lari-larian seperti tidak terjadi apapun.

"Heh, lari kemana lagi itu ? Aron ada sheep loh disana" seketika Aron langsung berbalik dan menghampiri ayahnya

"Nggak boleh bandel gitu dong nak, kenapa sih kamu itu nggak pernah mau dengerin papi" omel Haechan sambil menggandeng Aron

"Papi stop, sssttt..." Jawab Aron

"tuh kan malah kayak gitu, siapa yg ngajarin coba ?" Tanya Haechan sewot

"Anak satu aja udah ampun-ampun jagain nya" keluh Haechan

Setelah sampai di tempat mereka piknik, Haechan langsung mendudukkan anak nya di samping nya. Sedangkan Aron sedari tadi berusaha pergi lagi untuk bermain.

"Udah disini aja, tuh temen-temen kamu disini semua" ucap Haechan pada anaknya

"Anak mu bener-bener yang, udah kayak tadi masih nggak ada takut-takutnya. Heran aku" adu Haechan pada Ennik

"Kata kamu biarin aja orang anak laki-laki juga, sekarang ngapain heran ? Baru tahu se bandel apa dia ?" Jawab Ennik

"Mungkin seminggu aja aku di rumah jagain dia, sudah dapat dipastikan beneran  kena hipertensi aku" keluh Haechan

"Papi Aron mau kesana ?" Pinta Aron

"Kemana lagi ? Nggak boleh, duduk dulu disini. Waktunya makan, nggak boleh lari-larian" ucap Haechan tegas

Aron pun kesal lalu segera menelungkup kan badan nya diatas tikar sambil bibirnya mencebik. Ennik langsung tertawa melihat bagaimana menggemaskannya anak lelaki itu jika sedang ngambek.

"Ngapain tuh kayak gitu ?" Tanya Jaemin yg baru saja kembali diikuti Heejin dibelakangnya

"Lagi ngambek dia, udah biarin aja. Nanti kalau nggak ada yg nganggep juga bangun sendiri" jawab Haechan

"Persis kayak Lo nyet" ucap Renjun

"Emang bapaknya banyak nurunin sifat nggak bener ke anaknya" kata Ennik yg langsung disetujui oleh teman-temannya

Seojun sejak peristiwa tadi masih terlihat trauma dan nampak anteng dipangkuan ayah nya. Ia menenggelamkan wajah nya di dada sang ayah, sedangkan Nakyung berusaha untuk membujuk Seojun agar tidak takut.

"Nggak apa-apa sayang, yg penting Seojun kan nggak jatuh. Sini turun nak, duduk sendiri" bujuk Nakyung, sedangkan Seojun masih terlihat ragu-ragu untuk melakukannya.

"Nggak apa-apa, tuh Aron aja nggak takut" kini ganti Renjun yg membujuknya

Seojun pun akhirnya duduk sendiri sambil memandang ke arah teman-temannya

"Papa Rowon mau itu" tunjuk Rowon pada sebuah kotak minuman yg ada disana

"Yg mana ?" Tanya Jeno

"Yg warna nya blue" jawab Rowon

"Ini blueberry sayang, kamu nggak doyan. Ambil yg orange aja ya" kata Jeno yg langsung diangguki oleh anaknya

"Pinter banget sih nak, nurut banget sama papa mu" ucap Haechan sambil melirik ke arah anaknya, sedangkan  Aron sedari tadi masih setia dengan acara ngambek nya.

"Papa sama mama tadi darimana ?" Tanya Daeun yg saat ini sudah menempel pada ayahnya

"Dari toilet sayang" jawab Heejin

"Papa muntah lagi ?" Tanya Daeun pada Jaemin yg sedang memangku nya, Jaemin pun mengangguk sambil memperlihatkan wajah sedihnya

"Yah... Adik kok gitu sih, adik nggak boleh bikin papa muntah lagi" omel Daeun sambil memegang perut ibunya. Mereka pun dibuat gemas oleh tingkah gadis cilik itu, Siyeon yg ada di dekatnya langsung mencubit pipi Daeun saking gemesnya.

Haechan lagi-lagi tersenyum sambil melirik sinis anaknya yg sedari tadi tak mau mendengarkan nya dan malah asyik dengan acara ngambeknya.

"Nggak capek kamu gitu terus Aron ?" Tanya Haechan

Aron tak menjawab, ia malah memalingkan wajahnya ke arah lain. Renjun, Jeno dan Jaemin langsung tertawa kencang melihat perbuatan Aron pada ayahnya.

"Biarin aja, kalau ngambek terus nanti biar digigit sheep" kata Haechan

"Nggak mau digigit sheep" jawab Aron ketus

"Makanya jangan ngambek terus" balas Haechan

Aron pun langsung bangun lalu duduk disebelah ibunya. Ia tampak menopang dagu nya dengan kedua tangan. Ia menolehkan kepalanya dan dapat ia lihat beberapa orang terlihat sedang mengendarai sepeda.

Aron pun lantas berdiri lalu berlari menghampiri orang-orang tersebut.

"Chan...Chan... Anak mu lari" ucap Ennik memberitahu

Haechan Pun segera berlari mengejar anaknya. Mereka yg berada disana hanya geleng-geleng melihatnya, sedari tadi dua orang itu tidak berhenti membuat heboh.

"Bisa ya sampai persis banget kayak gitu" kata Jeno

"Suka pusing kadang aku tuh, punya dua orang lelaki di rumah tingkah nya sama persis, sama-sama nggak bisa diem. Padahal dulu pas hamil tiap hari aku nasehatin sambil aku elusin, tapi nggak manjur, pengaruh gen papi nya lebih kuat" curhat Ennik

"Untung aja muka nya ganteng banget Nik, jadi terselamatkan" jawab Renjun

"Untuk masalah fisik gen kamu menang banyak Nik, anak kamu cakep banget" kata Nakyung

"Aku inget banget dulu pas Aron masih kecil, wajah nya kan bule banget, terus mama mertuaku yg saat itu lagi gendong dia coba bandingin sama wajah nya Haechan yg lagi duduk di depannya. Habis itu Haechan ngamuk-ngamuk gara-gara mama bilang kalau Aron terlalu ganteng buat jadi anaknya dia" cerita Ennik sambil tersenyum saat membayangkan nya

"Haechan langsung nggak PD liat wajah anaknya sendiri" sahut Jaemin

Tak lama Haechan datang sambil membawa Aron di gendongan.

"Kenapa dia ?" Tanya Ennik yg melihat Aron diam saja di gendongan Haechan

"Dia lihat orang bawa anjing warna putih gede banget dikiranya sheep. Langsung dong dia balik arah terus lari kenceng" cerita Haechan

"Kamu tuh ya, bandel nya udah pakai banget sama sheep aja takut, Aron... Aron... " ucap Haechan pada anaknya

"Biarin lah, jangan diledekin kasihan" jawab Ennik

Sedangkan Aron hanya diam saja karena masih ketakutan melihat seekor anjing yg dikiranya domba.

Tbc














Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang