76. That Women

1.1K 127 10
                                    

Flashback

( Beberapa hari setelah Jaemin memutuskan hubungannya dengan si 'selingkuhan' )

"Jaemin" panggil seseorang saat Jaemin baru saja menginjakkan kaki di lobby kantor nya.

"Ada urusan apalagi kamu kesini ?" Tanya Jaemin pada seorang wanita yg dua tahun lebih muda darinya itu

" aku masih nggak terima kamu akhiri hubungan kita begitu aja, salah aku apa ?" Tanya perempuan tadi

"Kamu nggak salah, tapi hubungan kita yg salah disini" jawab Jaemin seadanya, dan hendak masuk ke ruangannya namun tangannya di cegah oleh si perempuan

"Apa perempuan itu sudah tahu dan dia memaksa kamu untuk mengakhiri semuanya ?"

"Siapa maksud kamu ?"

"Jeon Heejin istri kamu, perempuan yg nggak becus ngurusin kamu sampai kamu jadi begini"

"Apa kamu bilang ? Jaga mulut kamu ya, kamu nggak tahu apa-apa soal dia. Jangan pernah sekalipun kamu bilang yg tidak-tidak mengenai istri ku. Disini kita yg salah jadi kamu jangan seret-seret nama Heejin, apalagi sampai menjelekkan dia"

"Oohh, jadi benar perempuan itu kan yg maksa kamu buat ninggalin aku"

"Sudah aku bilang jangan menyangkut pautkan Heejin dalam masalah kita, dia tidak tahu apapun"

"Kalau bukan perempuan nggak tau diri itu terus siapa ? Siapa yg berani nyuruh kamu ninggalin aku Jaemin ? Apa kurang nya aku ? Apa yg nggak bisa aku lakuin untuk kamu dibanding perempuan itu ?"

"Aku sendiri yg ingin ninggalin kamu, nggak ada satu orang pun yg nyuruh aku. dan apa tadi kamu bilang ? Perempuan tidak tau diri ? Siapa ? Heejin maksud kamu ? Atau dirimu sendiri ? Sekarang aku tegaskan ke kamu. Aku nggak pernah mencintai kamu, jangan salah mengartikan perhatian yg aku berikan selama ini, kamu datang sebagai seorang teman lama dan aku sudah menerima mu dengan baik. Aku selalu mendengarkan cerita mu, keluh kesah mu, bukan berarti aku bisa bersamamu dan meninggalkan mereka. Aku akui, aku memang sempat tertarik padamu, tapi aku sadar bahwa aku sudah punya seseorang yg sudah menyerahkan seluruh hidupnya untuk hidup bersama ku. Kamu memang bisa memberikan perhatian yg lebih banyak dari pada dia, tapi aku tau bahwa dia melakukan itu karena kami punya seorang anak yg masih sangat membutuhkan nya dari pada aku. Jangan pernah berani bandingin diri kamu sama dia, karena kamu bukan apa-apa jika dibandingkan dengannya" ucap Jaemin pada perempuan dihadapannya, ia pun langsung berlalu setelah selesai mengatakan nya

"Aku nggak akan diem aja, aku bakal buat kamu bertekuk lutut sama aku. Aku akan kembali merebut kamu darinya" ucap perempuan itu sedikit berteriak

"Lakukan saja, dan aku pastikan sampai mati pun aku nggak akan pernah bertekuk lutut padamu" balas Jaemin

Flashback end

______________________________________

"Kenapa belum tidur ?" Tanya Heejin yg saat itu melihat Jaemin masih tampak duduk di kursi teras belakang

"Aku belum ngantuk" jawab Jaemin

"Kamu ada masalah ? Atau kamu nggak enak badan lagi ?" Tanya Heejin khawatir

"Aku nggak apa-apa, emang masih belum ngantuk aja" jawab Jaemin Sambil tersenyum

"Kamu ingetkan kalau kamu nggak akan pernah bisa bohong sama aku. Kamu punya masalah apa ?" Desak Heejin, Jaemin pun menghela nafasnya pelan

"Aku tiba-tiba kepikiran sama perempuan itu, aku takut dia bakal ngusik kehidupan kita lagi" ucap Jaemin

"Dia nggak akan pernah berani nglakuin itu lagi, dia udah pergi jauh" jawab Heejin

"Sayang, apa maksud kamu ?"

"Aku sudah menemui nya dan menyelesaikan apa yg mesti diselesaikan"

"Kenapa kamu menemui dia tanpa memberitahu aku ? Dia nggak macem-macem kan sama kamu"

"Kamu nggak usah khawatir, Aku datang baik-baik padanya"

"Sayang, kamu bicara apa aja sama dia ? Dia beneran nggak ngapa-ngapain kamu kan ?" Tanya Jaemin khawatir

"Banyak yg aku bicarakan padanya, intinya aku meminta dia buat mengembalikan apa yg sudah dia ambil dari aku"

"Dan dia langsung nurut ?"

"Awalnya dia tidak mau melepaskan mu. Namun, aku mengatakan jika dia tidak punya hak apapun atas dirimu. Asal Kamu tahu, aku berusaha cukup keras untuk bisa membuat nya melepaskan mu, untuk itu aku minta sama kamu jangan diulangi lagi. Karena jika itu terjadi, aku tidak akan bisa tinggal di sisimu lagi" kata Heejin sambil tersenyum, Jaemin seketika langsung menggeleng.

"Aku nggak akan kayak gitu lagi, aku janji" ucap Jaemin sambil meraih tangan Heejin untuk digenggamnya.

"Udah mau tengah malam, kamu tidur sana. Nggak usah mikir yg nggak-nggak, semua sudah terlanjur. Mau kamu pikir kayak gimana pun, semua tidak akan berubah" nasehat Heejin

"Kamu juga harus banyak istirahat, belakangan kamu sering begadang jagain aku pas lagi sakit. Maaf ya, aku sering banget nyusahin kamu" ucap Jaemin, Heejin pun hanya tersenyum menanggapinya. Ia lalu berdiri dan mulai melangkah menuju kamar.
______________________________________

Pagi hari Heejin nampak duduk di kursi makan sambil menunggu masakan nya matang.
Ia tampak mengelus punggung dan perut nya bergantian. Semenjak hamil, ia menjadi mudah lelah kadang punggungnya pun juga terasa sakit.

Tanpa ia tahu, Jaemin sudah berada diambang pintu sambil memperhatikan nya. Bahkan saat Heejin mulai berdiri dan kembali berjalan ke arah kompor pun tak luput dari pandangan nya. Entah mengapa memperhatikan Heejin setiap pagi, menjadi favoritnya saat ini.

Perlahan ia melangkah kan kaki mendekati Heejin, Wanita itu tampak tersenyum saat tahu Jaemin sudah berdiri dibelakangnya.

"Kamu mau sarapan sekarang atau nanti setelah mandi ?" Tanya Heejin

"Nanti saja, aku cuma ingin duduk aja disini" jawab Jaemin

"Kamu sekarang sering bangun pagi ya, kenapa ? Tidur nya nggak nyenyak ?" Tanya Heejin sambil tangannya memasukkan bumbu ke dalam panci sup nya.

"Tidur ku nyenyak kok, sengaja aja pengen bangun pagi. Aku pengen liat wajah kamu lebih lama, sebelum waktu ku habis buat kerja di kantor" jawab nya. Dan terdengar kekehan pelan dari Heejin

"Sayang..." Panggil Jaemin

"Heum~" jawab Heejin

"I love you" kata Jaemin, dan Heejin pun langsung tertawa mendengarnya

"Random banget sih kamu, kamu kenapa lagi ?" Tanya Heejin curiga

"Kamu ih... Kalau aku bilang I love you dibales kek, ini malah dicurigai" kesal Jaemin

"Nggak mau ah, geli aku denger nya" jawab Heejin

"Kok geli sih, harusnya kamu seneng dong aku gituin. Nggak romantis ah..."

"Jaem... Bahkan dari awal kamu tahu bahwa aku memang bukan orang yg romantis, jadi stop kamu lakuin itu"

"Nggak mau, aku akan terus mengatakan nya. Sayang, I love you" ucap Jaemin yg kali ini ia katakan tepat di telinga kanan Heejin.

"Jaemin, Ish~" kesal Heejin

"I love you" ucap Jaemin lagi tepat di depan wajah Heejin

"Jaemin stop" kesal Heejin, dan Jaemin pun tertawa kencang dibuatnya.

"Sana mandi, ngapain coba kamu kayak gitu" kesal Heejin

"Sayang--" panggil Jaemin

"Jaemin Stop, udah dibilang geli juga" kata Heejin memotong pembicaraan

"Ih, siapa yg mau bilang I love you, orang aku mau kasih tahu kamu kalau wajah kamu merah semua" ucap Jaemin lalu berlari ke arah kamar sebelum Heejin sempat membalas ucapannya.

Tbc










Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang