1

215 12 0
                                    

Pria dengan berpakaian jas hitam, kemeja putih, celana kain hitam dan sepatu pantofel yang mengkilat. Sedang asyik menikmati sebatang rokok, minuman beralkohol, bercanda mematikan dengan sahabatnya, dan menatap wanita seksi yang sedang berjoget di tengah lagu disko.

"Kau harus melakukan tugasmu, Woobin-ah" kata seseorang pria bernama Kang Haneul.

Woobin tersenyum. Ia mematikan rokoknya di asbak, dan berdiri dari kursi sofanya yang nyaman. Dengan santai, ia berjalan menuju wanita seksi tersebut dan mengajaknya berkenalan.

Woobin benar-benar manis dihadapan cewek itu. Ia menelontarkan kata-kata yang membuat wanita itu tersipu malu. Haneul yang duduk santai, menikmati acara rayuan gombal sahabatnya Woobin layaknya menonton drama picisan yang membosankan.

Woobin tampak sedang membisikkan sesuatu di telinga wanita malang itu. Dan Woobin menatap Haneul, lalu tersenyum licik. Wanita itu mengangguk lembut, membuat Haneul senang karena wanita cantik itu sudah luluh ditangan Woobin.

Woobin membawa wanitanya menuju sebuah kamar yang memang sudah disediakan oleh pemilik Disko. Beruntungnya, tempat ini selalu membiarkan pengunjung masuk ke kamar, tanpa memberikan identitas, asal setelah menggunakannya harus dibayar.
Dengan memalingkan wajahnya, agar sang kasir tidak melihatnya. Woobin membawanya ke kamar dengan nomor 162.

Wanita malang itu menatap Woobin dengan lembut dan menggodanya dengan menaikkan rok mininya ke atas, memperlihatkan pahanya yang begitu mulus, serta kakinya jenjang.

Munafik jika Woobin tidak tergoda. Tentu saja, ia tergoda karena dirinya lelaki normal. Woobin mengunci pintunya, dan mendekati wanita tersebut sambil membuka jasnya.

Wanita itu menarik lengan Woobin dan memeluknya dengan mesra. Wanita bernama Yeeun itu, membuka kancing Woobin satu-persatu, lalu ia lepaskan sepenuhnya.

Yeeun terpana melihat sebuah tato besar bergambar naga yang menyeramkan didada Woobin. Woobin tersenyum dan mencium bibir Yeeun dengan nafsu dan menuntut untuk lebih.

Woobin membaringkan tubuh Yeeun ke ranjang, dan mengelus pahanya yang putih dan bersih. Mengangkat roknya lebih ke atas.

Woobin tidak ingin pekerjaannya menjadi lambat karena harus menuruti nafsunya. Ia melepaskan ciumannya dan menatap Yeeun dengan lembut. Ia mengelus wajah cantik tanpa mengeluarkan kata apapun.

Namun, pada waktunya, tatapan Woobin berubah menjadi tajam, dan menakutkan. Seakan tahu apa yang dilakukan Woobin, wanita itu terbelalak dan berusaha untuk kabur. Tetapi, Woobin terlalu kuat dan berbahaya.

•••

All About LoveWhere stories live. Discover now