°+1+°

77 11 2
                                    

Sorry for typo

.
.
.

Sekolah Menengah Atas Cre.ker adalah salah satu di antara 3 tiga sekolah menengah atas yang menjadi incaran para siswa yang baru lulus dari sekolah menengah pertama. Lee Hyunjae termasuk salah satu siswa yang berniat masuk ke sekolah itu, hingga dirinya benar-benar belajar dengan giat agar bisa masuk kesana.

Dan ya Hyunjae berhasil menjadi siswa disana.

Hari ini adalah hari pertama sekolah setelah liburan kelulusan. Hyunjae sambil menunduk berjalan menuju kelas nya, X-IPA1 kelas yang berisi anak-anak unggulan.

Hyunjae masuk kedalam kelas nya, memilih kursi ke-3 dari depan dan berada di pojok dekat jendela. Hyunjae mendudukan diri nya, menaruh tas nya di meja dan mengeluarkan sebuah buku diary berwarna putih milik nya. Tak lupa pulpen dengan hiasan kepala kelinci lucu yang tertancap pada ujung pulpen.

Suasana di kelas nya bisa di bilang tidak terlalu berisik seperti di kelas lain yang tadi ia lewati. Semua nya sibuk pada kegiatan masing-masing namun ada beberapa siswa yang sedang mengobrol bersama.

Hyunjae sangat bersyukur di tempatkan di kelas seperti itu, sangat membuat nya nyaman.

Tangan dengan jemari cantik itu mulai menari-nari dia atas lembar kertas putih nya, membubuhkan tinta hitam disana. Menyusun kata demi kata menjadi kalimat yang semakin panjang dan tak terasa sebuah senyuman tipis nya tercipta di wajah cantik Hyunjae.

Dugh!

Benturan sebuah benda pada kaca yang berada tepat di atas kepala nya membuat Hyunjae dan teman nya kaget. Beruntung kaca itu tidak pecah karena pasti akan mengenai diri nya.

Hyunjae berdiri dari duduk nya berniat melihat keluar, tapi diri nya terpaku saat seorang pria tampan berjalan mendekat. Di lihat dari baju nya seperti nya pria itu anak basket.

Hyunjae masih terdiam, hingga tak sadar pria tampan tadi sudah berada di depan jendela dan tersenyum manis membuat beberapa siswa di kelas nya hampir memekik.

Knock knock

Pria tampan itu mengetuk jendela nya dan berhasil mengembalikan kesadaran nya.

Hyunjae menoleh ke arah pria itu yang masih tersenyum.

Sangat tampan, pikir nya.

"Maafin ya, pasti lo kaget." Kata nya pada Hyunjae lalu tersenyum.

Hyunjae mengangguk kecil pada pria itu dan langsung kembali duduk. Jantung nya berdetak tidak karuan sekarang.

"WOY JUYEON! BURUAN AMBIL BOLA NYA!." Pria yang di panggil Juyeon itu tersenyum lagi menghadap jendela seolah Hyunjae masih disana.

"JUYEON!"

Juyeon memutar malas bola mata nya kemudian mengambil bola dan kembali ke lapangan.

Di kelas, Hyunjae tersenyum sangat tipis hampir tak terlihat. Wajah bak pangeran, senyum manis dan tampan Juyeon sangat membekas di ingatan nya.

"Dia itu most wanted nya Cre.ker kan?" Ucap seorang siswa di samping meja Hyunjae.

"Iya, nama nya Lee Juyeon. Kata nya sih baru putus sama pacar nya." Jawab teman satu nya.

"Ada kesempatan dong buat dapetin kak Juyeon."

"Eits.. kata siapa. Walaupun dia ramah, dia susah banget di dapetin bahkan cewe paling populer disini aja dia tolak."

Hyunjae terdiam mendengar percakapan teman nya. Hyunjae akui saat ini mungkin Hyunjae terkagum pada wajah tampan bak pangeran milik Juyeon. Dan bukan tak mungkin kalau perasaan itu akan semakin tumbuh, apalagi ia tipe yang mudah jatuh cinta.

Tapi mendengar itu, rasa nya sangat mustahil bukan?

Siswi paling populer saja di tolak, apalagi ia yang tidak ada apa-apa nya ini.

Hanya seorang siswa biasa yang kutu buku.

Kembali Hyunjae merangkai kata untuk dituliskan di buku diary nya.

Hari ini adalah hari pertama aku masuk ke sekolah baru ku. Dan aku begitu senang bisa masuk ke dalam kelas unggulan. Tapi, walau begitu aku tidak tau apakah aku akan mendapat teman atau tidak. Jika aku tidak mendapat teman lagi seperti saat SMP, mungkin memang tidak ada yang mau berteman dengan ku ya. Hmm.. sudah terbiasa sebenarnya, namun tetap saja aku ingin setidaknya memiliki satu orang teman. Bisakan?
Karena hari ini adalah hari pertama masuk kegiatan belajar mengajar belum di mulai. Dan mungkin hanya akan melakukan perkenalan diri saja nanti.

Suara benturan sangat mengagetkan ku dan teman-teman. Saat aku periksa ternyata ada seorang pria tampan yang berjalan mendekat dan dengan bodoh nya aku malah melamun dan baru sadar saat pria itu mengetuk jendela di hadapan ku. Ia meminta maaf karena tak sengaja membuat ku kaget sambil tersenyum. Dan jujur, senyum nya itu adalah senyum terindah yang pernah ku lihat. Aku mengangguk kecil dan kembali duduk, detak jantung ku berdetak cepat. Aku tau apa yang terjadi pada ku sekarang. Teriakan seorang samar-samar terdengar dari lapangan dan seperti nya memanggil pria itu, dan kalau tidak salah dengar nama nya adalah Juyeon. Aku senang bisa mengetahui nama nya. Tapi satu hal membuat ku sedih saat aku tak sengaja mendengar pembicaraan teman ku dan mengatakan Juyeon sangat sulit di dapatkan, bahkan siswi paling populer pun ia tolak.

Aku takut kalau perasaan ini semakin membesar, aku tidak tau harus melakukan apa.

.
.
.
.

+Tobecontinue+

Hai! Setelah sekian lama akhirnya aku bisa nulis lagi. Maaf belum bisa lanjutin cerita yang lain dan malah buat cerita baru. Semoga masih ada yang mau baca cerita ku ya😊

HALCYONWhere stories live. Discover now