Chapter 1

24.6K 767 6
                                    

Prilly POV

Huft, pagi yang cerah, masuk sekolah pertama..

Gue bangun dengan malas²an karena semalem gue terlalu larut untuk tidur. Shit.

tok tok tok..

"Masuk" ucapku. Seorang pelayan masuk, "non, segeralah mandi dan segera turun untuk sarapan, ini sudah jam 6 lebih 15 menit, alangkah baik jika nona tidak terlambat dihari pertama dan nona sudah ditunggu Tuan Besar" ucap salah satu pelayanku. "Eemmm, okke mb.." jawabku lalu pergi ke kamar mandi..

Setelah aku bersiap aku turun dan menemui kedua orang tua ku.

"Morning mom, pap, kak" sapaku dengan wajah riang. sembari sarapan papa bilang, "Oh ya, papa sama mama mau ada dinas ke luar negri satu tahun, papa harap kalian mengerti, dan kita usahakan untuk sebulan sekali kembali ke Indonesia.. Kami harap kalian bisa akur, dan Aldi jaga kedua adikmu, Mila dan Prilly" kata ayahku. Aku cuman biasa aja, 1 tahun bagiku untuk ditinggal orang tua udah biasa. "Iya pap, hati² selama di sana jagain mama" ucapku. "Iya pah, aku bakalan jaga nih centil dua" kata kak Aldy menyindir.

aku yang geram karena aku dibilang centil, enak saja dia bilang aku centil, yang centil kan Kak Mila tidak centil tetapi hanya heboh ketika menyukai orang.. ohh shiit. "Enak aja lo kak? gue gak centil ya!! awas aja lo!!" sentakku. "Iya, gue gak centil juga, gue cuman heboh kalo suka cowok!!" ucap Kak Mila. "Sudah kalian belum ditinggal saja sudah berantem apalagi jika sudah kami tinggal?" ucap papa.. "Iya pah, maaf" ucap kita ber3 bersamaan. "Ya udah ya mom, pap, Prilly yang cantik dan imut ini mau ke sekolah.. hati² kalian." Pamit Prilly dengan senang dan diikuti dengan kedua kakaknya. "Iya kalian hati²" jawab sang mama.. Memang dari mereka ber3 aku yang paling manja dan dimanjakan oleh kedua orang tuaku. karena anak bungsu.
Author POV

Prilly dan kakak²nya dimanja dengan kemewahan rumah dan fasilitas, jika Prilly hanya dirumah sendirian pun tidak akan kesepian karena banyaknya pelayan yang menemani. Sempat ayahnya ingin memberi bodyguard untuk Prilly tetapi dia menolak..Karena ia tidak mau di cap sebagai anak yang selalu berada dibawah naungan mampap nya yang seolah² tidak bisa mandiri oleh teman² barunya.

Setelah Prilly sampai disekolah...

walaupun Prilly anak dari pemilik sekolah itu, Prilly baru pertama datang sekolah itu, kecuali saat dia bayi mungkin ia pernah kesitu.

"Latuconsina's Community, milik keluargaku,  tetapi tidak lucu seorang yang juga berhak memegang sekolahan megah ini tidak tau betul bagaimana perjuangan sekolah ini, sungguh miris, bahkan aku tidak tau mars di sekolah ini bagaimana? proker sekolah ini bagaimana? begitu sibuknya diriku atau orang tuaku yang tidak pernah mengajak / menyuruhku datang kesini.. sangat miris. Tetapi aku tidak tertarik dengan sekolah ini." ucap Prilly sembari tersenyum getir. "Non, saya akan menjemputmu tepat pukul 11 siang, karena ini bukan pertama kalinya saya kesini saat MOS berlangsung saya paham betul tentang kepulangan nona, semoga nona senang bersekolah di sekolahan orang tua anda sendiri dipertama kali anda bersekolah kembali" ucap sang sopir panjang lebar. "Makasih Pak, aku sangat menyukainya, dipertama sekolah ini" ucap Prilly sangat senang.. "Baiklah silahkan masuk, saya akan segera kembali" ucap sopir kembali.. kemudian tanpa menjawab Prilly masuk sekolah yang megah itu.. "Kak Mila kemana sih, kenapa gak bareng? gue kan gak tau dimana kelas gue.. Pasti sama Kak Kevin nih, shiit kak kevin mulu." kesal Prilly.

Mila sudah kelas 12, dan Aldy dia sudah kuliah semester 3 diluar negri tetapi sedang menikmati liburnya. Prilly berpenampilan sangat biasa bahkan tidak terlihat seperti anak pemilik sekolah itu. Prilly memutuskan ke ruangan papanya hanya sekedar bertanya data kelas murid baru kelas 10.

Setelah sampai di ruangan tersebut ia bertemu seorang perempuan, tampak seperti sekretaris papanya.

"Permisi mb, mau minta data kelas murid baru kelas 10." ucap illy. "Maaf anda siapa? Kenapa anda masuk ruangan ini dengan semudah itu? Bukankah dipapan pemberitahuan dekat kantor guru tertempel data kelas itu?" ucap sekretaris itu. Prilly kesal karena dia tak langsung menuruti permintaannya. "Tidak seperti di rumahku" pikirnya. "Menurut kamu saya siapa? tidak mungkin jika saya bukan bagian dari Latuconsina's Community memasuki ruangan ini tanpa izin!!" ucapnya kesal. "Ini memang gue yang gak terkenal apa lo nya yang gak mengenal keluarga Latuconsina?" ucap Prilly emosi dengan wanita ini. Hanya dia yang tidak mengenaliku selama yang ku tahu. dia tampak takut. "Maaf, mungkin saya yang salah mengetahui anda. Ini data yang anda minta. sekali lagi saya minta maaf" tanpa menjawab langsung ku ambil data itu dari tangannya. "10A, ya kelasku berada di 10A." lirihku. "Makasih datanya, dan gue terima maaf lo!!" ucap Prilly. Kemudian Prilly bergegas menuju kelasnya.

Cinta Yang Penuh Liku -Perbaikan-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang