☀KEYSA 44•||ABOUT 'SAT' AND 'BI'||•

Start from the beginning
                                        

"Key mau es krim?" pertanyaan itu mendapat respon berbinar dari Keysa. Gadis kecil itu mengangguk lucu.

"Mau!" jawabnya antusias.

"Yaudah, Key duduk disini aja, biar Al yang beliin."

"Ok. Dua ya, Al."

"Satu aja. Entar giginya bisa sakit kalau kebanyakan makan es krim." Keysa kecil cemberut, Al yang melihatnya jadi gemas sendiri.

"Iya, iya dua. Kali ini aja tapi," pasrah nya.

"Yeayyy, makasih Al!"

Al mengangguk, merasa jalanan kosong, ia berjalan hati-hati menyeberangi jalan. Tak lama kemudian, Al yang hendak menyebrang jalan dengan membawa tiga es krim di tangannya, sontak membuat Keysa kegirangan sendiri. Ia ingin menyusul Al, tetapi Al melarang dan menyuruhnya tetap duduk di bangku tersebut.

Keysa yang memang keras kepala dan susah dibilangin, gadis kecil itu nekat berlari menyusul Al. Tetapi dia malah tersandung dengan kakinya sendiri, yang mengakibatkan luka kecil di lututnya.

"Al, hiks sakit... "Rintihnya.

"Dibilangin ngenyel sih," ujar Al yang berjalan menuju Keysa. Terdengar suara klakson mobil dari arah kanan, Al membulatkan matanya ketika mobil itu berjalan dengan kecepatan tinggi menuju Keysa. Al melempar es krim yang ada di tangannya ke sembarang arah, ia menambah kecepatan larinya. Saat berada di hadapan Keysa, Al segera mendorang gadis kecil itu ke pinggir jalan, dan...

Brak!!

Al tergeletak di aspal dengan berlumuran darah di sekujur tubuhnya. Orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut sontak mengerumuni Al. Keysa yang melihatnya shock, ia tidak bisa berdiri dari tempatnya.

Keysa hanya bisa menangis, melihat Al di bawa oleh orang-orang menuju rumah sakit. Dan disitulah terakhir kali mereka bertemu.

Flashback off

"Bukan lo yang salah, itu semua udah takdir. Gue masih ada disini, di hadapan lo, dan lo bukan pembunuh."

"Kalau lo beneran Al, kenapa lo ga pernah datang lagi ke taman? Gu—gue, hiks... Nungguin lo tiap hari, berharap lo bakal dateng, tapi... "

"Gue waktu itu di bawa ke luar negri buat pengobatan dan setelah kejadian itu gue mengalami amnesia. Maafin gue, Key... "

"Amnesia?" Al mengangguk.

"Ingatan gue baru kembali setelah liat lo di arena balap." Keysa menyeka air matanya dan menatap Al.

"Arena balap?" beo nya.

"Pertandingan antara King and Queen racing. Remember that?"

"King racing itu, elo?" Al mengangguk membenarkan.

'Pantas saja matanya mirip, ternyata beneran Al.'

"Udah nangis nya?" tanya Al karena sudah tidak mendengar suara isakan lagi.

"Udah," cicitnya.

Al membantu Keysa berdiri, dan keduanya kembali duduk di bangku yang sebelumnya mereka duduki.

"Bagaimana caranya lo bisa tahu gue ada di sini?" pertanyaan yang sedari tadi ingin Keysa tanyakan, akhirnya tersampaikan juga.

"Gue udah lama tahu lo tinggal disini. Gue juga tahu hal yang terjadi akhir-akhir ini sama lo. Semua yang berhubungan tentang lo, udah gue tahu. Dengan bantuan kecil dari seseorang."

Astaga Keysa tidak habis pikir dengan Al. Mereka baru saja bertemu hari ini dan cowok itu sudah mengetahui semuanya. Tapi apakah Al tahu, tentang Kristal yang menawarkan jadi pendonor Neysa? Semoga saja tidak. Tetapi semua yang Keysa pikirkan sudah Al ketahui.

KEYSAWhere stories live. Discover now