Todo Rella

1K 70 30
                                        

Bacanya: Todoroki mah rela aja dijadiin bahan recehan ama Mayang dan Parkie :')
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"... WOY, SETENGAH-SETENGAH! KERJAIN YANG BENER INI!!" Bakugou enggas di pagi hari pada adik tirinya. "CEPATAN, ELAH! KLO ENGGAK NTAR GUE YANG DIMARAHIN BAPAK!!"

"Syukurin," gumam Todoroki sambil ngepelnya sengaja dilamain, membuat Bakugou makin ngamuk lagi.

"U-Uh, Kacchan, kenapa pagi-pagi ngamuk?" tanya Midoriya yang tahu-tahu muncul. "Um, maaf, Todoroki... tapi bisa kau ngepelnya lebih cepet lagi? Aku takutnya nanti dimarahin Oto-san..."

"Maaf, ini udah kecepan maksimal," gumam Todoroki lanjut ngepel.

"Lu mau ngepelnya secepet balapan motor juga gak bakal selesai, elah!!" seru Bakugou sambil nunjuk lantainya yang beku gegera Todoroki. "Orang udah tahu lagi ngepel, itu ngapain lantainya lu bekuin abis itu dicairin lagi!? Sengaja dibecekin, kan!?"

"Enggak, kok," jawab Todoroki bohong dengan muka datarnya. "Lagipula, kalau mau cepat, kalian juga bantu, dong..."

"Gak bisa, yah! Hari ini gue ada acara sama si kuda merah, gak bisa ngurusin elu, bay!" Bakugou langsung saja cabut menuju tempat Kirishima sang kuda merah berada.

"Um, ma-maaf, tapi habis ini aku ada latihan..." ucap Midoriya, dia kemudian cabut. "Sa-Sampai nanti, Todoroki!"

Setelah kedua saudara tirinya pergi, Todoroki mendesah pelan. Sejak ayah Todoroki meninggal, ibunya pun menikah lagi dengan seorang lelaki yang mempunyai dua anak. Dan sejak saat itu... Todoroki—panggil Todo Rella juga boleh—mengalami keseharian yang absurd.

"Perasaan pas gue nonton film-nya Cinderella dimarahin terus deh, kenapa pas gue yang mainin malah jadi gini, yah?" saat ini hanya kata-kata itulah yang ada di pikiran Todoroki-_-.

***

"Ojo-san!" seru Kaminari selaku penjaga terpintar di kerajaan sambil memasuki ruanganku. "Ada kabar dari Yang Mulia, Ojo-san! Terus kenapa gue merasa terbuli dengan tulisan terpintar itu, yah-_-?"

"Iya!? Ada apa dengan ayahanda!?" seruku sambil berdiri dari tempat dudukku dan gak sengaja nendang meja makan dan membuat meja makan itu terguling. "... eh, maap, maap..."

"Gini yah, ngelayanin putri tercantik di seluruh dunia, tapi tenaganya badak-_-? Gini deh, anaknya All Might..." gumam Kaminari. "Begini, Ojo-san! Yang Mulai All Might... sekarat!"

"Apah!?" seruku enggas. "Kenapa bisa begitu!?"

"Biasa, faktor u," jawab Kaminari. "Dan beliau bilang dia punya sebuah wasiat untuk Anda, Ojo-san!"

"Apakah itu, Pengawal Terpintar di Kerajaan Tanpa Nama Ini!?"

"Title-nya kepanjang tahu gak-_-?" gumam Kaminari komen mulu. "... kata Yang Mulia, Ojo-san hanya boleh menggantikan posisinya menjadi raja... kalau Ojo-san sudah menikah."

"APAH!?" aku makin enggas. "Tapi... aku kan udh berratus-ratus tahun jomblo!"

"Ya emang umur lu baru dua puluh-_-" gumam Kaminari. "... ah! Saya punya ide, Ojo-san!"

"Ide apaan?"

"Bagaimana kalau kita buat sayembara untuk melihat siapa yang paling pantas menikah dengan Anda!?"

"Sayembara apaan?"

"Kita akan lihat siapa yang bisa beresin kerajaan, masak, dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya! Yang paling hebat akan Anda angkat jadi sua—"

"Bentar, bentar, kita nyari calon raja apa pembantu, elah-_-" gumamku. "Ah, sudahlah! Aku akan mengadakan sebuah pesta dansa saja! Di sana, semua lelaki dan perempuan dari seluruh penjuru kerajaan akan datang, jadi aku bisa melihat dan menilai mereka atu-atu! Bukankah itu ide bagus!?"

Something WrongWhere stories live. Discover now